Apa itu  Marketing? Pengertian, Jenis, Contoh dan Manfaatnya
Populix

Apa itu  Marketing? Pengertian, Jenis, Contoh dan Manfaatnya

6 bulan yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Marketing adalah kemampuan penting bagi pemilik usaha untuk memperkenalkan produk kepada konsumen atau target pasar. Namun, apakah Anda sudah mengetahui apa itu marketing dan manfaatnya untuk mengembangkan bisnis?

Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak jenis-jenis marketing atau pemasaran yang akan kita temui. Nah, untuk belajar lebih lanjut, baca selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Marketing

marketing adalah
Source: Freepik

Apa itu marketing? Marketing adalah salah satu proses terpenting dalam pelaksanaan usaha atau industri. Salah satu tugas marketing adalah mempromosikan produk berupa barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat.

Lantaran tugas marketing sangat vital bagi perusahaan, oleh karena itu wajib bagi para pelaksana usaha untuk mengetahui hal ini lebih dalam. Mulai dari pengertian, jenis-jenis marketing, strategi, dan manfaat beserta contohnya. Jadi, apa pengertian marketing sebenarnya?

Dalam bahasa Indonesia, kata marketing artinya pemasaran. Menurut KBBI, pemasaran bermakna proses, cara, dan perbuatan memasarkan suatu barang dagangan.

Sedangkan menurut Philip Kotler, seorang Profesor Marketing dari Amerika, menyatakan bahwa pengertian marketing adalah suatu ilmu dan seni untuk mengeksplorasi, menciptakan, dan memberikan nilai untuk memenuhi kebutuhan target pasar dan keuntungan. 

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa marketing adalah sebuah proses yang berhubungan dengan kegiatan mempromosikan barang dan jasa agar kebutuhan pasar terpenuhi.

Jenis-Jenis Marketing dan Contohnya

Jika usaha Anda adalah berbentuk B2C (Business to Consumer) atau model usaha yang menjual langsung produk ke konsumen, berikut ini adalah beberapa jenis-jenis dan contoh marketing yang bisa digunakan:

1. Word of Mouth Marketing

Apa itu marketing Word of Mouth? Jika digambarkan, contoh marketing dengan jenis ini adalah ketika kita memasarkan produk hanya melalui orang ke orang. Kelebihan utama menggunakan marketing Word of Mouth Marketing adalah hemat dari segi biaya alias gratis. 

Meskipun begitu, jenis marketing ini tetap memiliki kekurangan dibandingkan jenis-jenis marketing yang lain, yaitu tidak bisa menargetkan konsumen atau pasar secara spesifik. 

Baca juga: Guerilla Marketing: Pengertian, Prinsip, Jenis, dan Keuntungan

2. Digital Marketing

Semenjak pandemi, digital marketing adalah salah satu jenis marketing yang sering digunakan banyak usaha. Pasalnya, jenis marketing ini bisa dilakukan dengan mudah dan mampu menargetkan pembeli atau pasar secara spesifik. 

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan jenis-jenis marketing lainnya seperti Word of Mouth, digital marketing adalah jenis marketing yang memakan biaya lebih banyak. 

Contoh marketing dengan jenis ini adalah Online Advertising, Content Marketing, Facebook Ads, Search Engine Optimization, dan lain sebagainya.

3. PR Marketing

Jenis marketing yang lain adalah Public Relations Marketing. Public Relations Marketing adalah jenis marketing yang lebih berfokus pada brand awareness. 

Contoh marketing dengan metode ini adalah perusahaan yang bekerja sama dengan media untuk meningkatkan kesadaran produk mereka dan mempromosikan manfaat yang diperoleh konsumen dari produk tersebut.

4. Transactional Marketing

Apa itu marketing transaksional? Berbeda dengan Public Relations Marketing, jenis transactional marketing adalah jenis strategi pemasaran tradisional yang berfokus pada transaksi penjualan dengan pelanggan. 

Dalam kata lain, di transactional marketing, tugas marketing adalah untuk memaksimalkan volume penjualan sebanyak mungkin. Contoh marketing ini adalah pemberian diskon oleh Mall di hari lebaran. 

5. MLM

MLM atau Multi Level Marketing adalah salah satu jenis pemasaran yang cukup familiar di kalangan masyarakat. Pasalnya, contoh marketing ini sudah sangat marak digunakan oleh banyak perusahaan. 

Biasanya, salah satu tugas marketing dengan metode ini adalah meningkatkan pemasukan dan mengurangi biaya distribusi menggunakan anggota terdaftar karena produk sudah lebih dekat dengan pelanggan melalui distributor agen. 

Baca juga: AIDA MArketing adalah: Definisi serta Implementasi Konsep

Strategi Marketing

Secara sederhana, strategi marketing adalah keseluruhan proses untuk menjangkau target pasar dan mengubah mereka menjadi pelanggan dari produk atau layanan yang ditawarkan. 

Strategi ini dalam sebuah perusahaan mencakup segmentation, targeting, positioning, pricing dan distribution.

1. Segmentation

Segmentation atau segmentasi adalah proses pemilahan dan pengklasifikasian semua produk atau jasa untuk menggolongkan target penjualan. Sederhananya, strategi ini diwakili oleh pertanyaan, “Dijual ke siapa produk/jasa Anda?”

Untuk menentukan jawaban dari pertanyaan berikut, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

a. Demografis

Coba pertimbangkan sisi demografis konsumen Anda. Sisi demografis ini meliputi usia, tempat tinggal, jenis kelamin, pendapatan, dan hal-hal lain di lingkup demografis.

b. Psikologis

Faktor ini meliputi faktor psikologis seperti kelas sosial, gaya hidup, kepribadian dan lain sebagainya. 

c. Perilaku

Faktor perilaku meliputi tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang atau jasa.

2. Targeting

Meskipun sedikit mirip dengan segmentation, tetapi targeting adalah proses yang lebih spesifik. Di tahap targeting biasanya Anda sudah menentukan kepada siapa Anda akan menjual produk/jasa Anda. 

Jadi, di tahap ini Anda sudah lebih berfokus kepada kepuasan target konsumen sesuai segmentation tadi. 

3. Positioning

Positioning adalah strategi untuk menciptakan target citra sebuah produk di mata konsumen. Tujuan strategi marketing ini adalah untuk menciptakan loyalitas konsumen kepada produk.

Baca juga: Marketing Plan: Cara Membuat, Contoh, Ciri untuk Bisnis

4. Pricing

Pricing adalah strategi marketing untuk menentukan harga produk. Dalam menentukan harga, perusahaan tidak bisa sembarangan mematok nilai. 

Jika melebihi harga jual tertinggi menurut masyarakat (ceiling price), maka produk akan dinilai terlalu mahal. Namun, apabila di bawah batas harga terendah (floor price), perusahaan pun bisa rugi. Di strategi ini tugas marketing adalah mengatur harga terbaik bagi produk.

5. Distribution

Strategi marketing yang terakhir adalah distribution atau distribusi. Tugas marketing di tahap distribusi ini adalah tidak hanya memastikan bahwa produk kita telah sampai di tangan konsumen, tetapi juga memastikan bahwa mereka bisa mendapatkannya tepat waktu. 

Manfaat Marketing

marketing adalah
Source: Freepik

Penggunaan strategi dan jenis marketing yang tepat dapat membantu Anda mendapatkan beberapa manfaat. Berikut ini beberapa manfaat marketing untuk bisnis Anda:

1. Sebagai Ajang Pengenalan Produk

Berdasarkan pengertian marketing di atas, marketing adalah sebuah kegiatan yang lekat dengan promosi atau pengenalan produk. Dari kegiatan promosi inilah perusahaan mampu mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dari penjualan produk.

2. Sebagai Media untuk Melihat Jangkauan Produk

Setelah mendapatkan brand awareness, tujuan selanjutnya dari marketing adalah untuk melihat jangkauan produk. Dengan adanya proses marketing, Anda bisa mengukur sejauh mana produk telah dijangkau oleh pembeli. 

Dari situ Anda bisa melakukan evaluasi atau penilaian apakah produk bisa menggaet pasar baru yang lebih luas atau ada strategi marketing yang harus diperbarui. 

3. Mengetahui Kompetitor

Di dalam proses marketing, mengetahui kompetitor adalah sebuah keharusan. Pasalnya, dengan adanya kompetitor, Anda bisa melakukan perbandingan dan perbaikan baik dari segi kualitas, teknik promosi, atau dari segi lainnya. 

Nah, itu dia penjelasan detail tentang pengertian marketing, jenis-jenis, contoh, strategi dan manfaatnya. 

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memahami dunia marketing bagi seorang pelaku bisnis itu sangat penting agar produk kita bisa dikenal oleh konsumen sehingga bisa terjual atau laku di pasaran. 

Akan tetapi, pastikan Anda telah melakukan survei terkait pasar terlebih dahulu agar tidak salah dalam memasarkan produk. Supaya lebih praktis, Anda bisa menggunakan jasa survei terkait kebutuhan pasar lewat Poplite by Populix.

Melalui Poplite by Populix, Anda bisa mendapatkan hasil survei responden sesuai target, data akurat, dan akses memantau hasil survei secara real-time di dashboard Anda. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, konsultasikan dengan kami!

survei online populix

Baca juga: Marketing Funnel: Urutan, Manfaat dan Tips Meningkatkannya

Tags:
Artikel Terkait
Risk Management: Definisi, Tipe, hingga Contoh dalam Bisnis
Menghadapi sebuah masalah bukanlah hal yang mudah, khususnya bagi perusahaan. Di mana setiap keputusan yang diambil pasti akan memiliki risikonya tersendiri. Nah, memahami betul konsep risk management adalah solusisnya. Apa itu risk management? Sederhananya, manajemen risiko atau risk management adalah strategi yang disusun pebisnis sebelum risiko yang mungkin terjadi menjadi kenyataan. Akan tetapi, langkah apa […]
Press Release adalah Bentuk Publikasi di Media, Ini Contohnya
Apa yang dimaksud dengan press release? Press release adalah dokumen yang dibuat oleh humas atau public relation (PR) perusahaan untuk menginformasikan sesuatu kepada publik yang nantinya dibantu dengan media (press). Jenis publikasi tersebut biasanya disusun sesuai dengan kebutuhan perusahaan, mulai dari klarifikasi perusahaan hingga pemberitahuan peluncuran produk baru. Jadi, seperti apa isi press release tersebut […]
Perusahaan Go Public: Arti, Syarat, Proses, dan Contohnya
Pernahkah Anda mendengar istilah IPO? Initial Public Offering atau juga disebut Go Public adalah langkah yang diambil perusahaan seperti bisnis startup saat ingin melakukan ekspansi. Namun sebenarnya, apa arti Go Public dan apa yang jadi alasan perusahaan mengambil keputusan tersebut? Lalu, apakah bisnis Anda juga harus melakukannya? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, simak selengkapnya seputar […]