Menjalankan bisnis di tengah pandemi Covid-19 memiliki tantangan tersendiri. Semua pelaku usaha harus berputar otak untuk menyambung nafas bisnisnya. Terlebih adanya kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan di beberapa wilayah, yang menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha. Pasalnya, pandemi corona mengharuskan semua orang untuk membatasi aktivitas di luar rumah.
Selain itu, banyak sektor usaha yang dipaksa tutup selama masa pandemi ini. Perusahaan dihadapkan pada pengurangan kapasitas karyawan yang diperbolehkan masuk kantor hanya 25%. Tidak ada jalan lagi bagi pelaku usaha selain bertahan di masa sulit ini.
Meski di tengah masa sulit, ada berbagai cara yang bisa dilakukan pelaku usaha untuk “menyambung nafas” bisnisnya, terlebih lagi di tengah ancaman resesi ini. Berikut adalah tips yang bisa diterapkan pelaku usaha dalam menghadapi krisis saat pandemi serta perubahan kondisi pasar.
1. Mengatur dan Mengevaluasi cash flow Bisnis
Pandemi sangat lekat dengan ketidakpastian. Semua pihak tidak bisa memastikan secara pasti kapan wabah Covid-19 akan berakhir dan situasi kembali seperti semula. Ketidakpastian itu harus diatasi pelaku usaha dengan melihat kembali catatan keuangan untuk menakar kemampuan bisnis anda.
Setelah mengetahui kondisi keuangan terkini, pelaku usaha bisa mengubah skema bisnis menjadi mode survival. Dengan kata lain, perusahaan harus melakukan efisiensi biaya untuk aktivitas bisnis yang memakan cost atau biaya yang cukup besar. Beberapa hal yang dapat ditunda antara lain ekspansi bisnis, proyek campaign dalam skala besar, dan meminimalisir biaya branding perusahaan.
Baca juga: 5 Tips Melindungi Bisnis di Masa Pandemi
Untuk menghindari konflik di antara karyawan, penting pula untuk mengkomunikasikan kondisi terkini perusahaan secara transparan. Hal ini dapat secara langsung memberikan empati sekaligus mencegah perpecahan di antara anggota karyawan.
2. Menjaga Loyalitas Konsumen
Menggaet konsumen menjadi perkara yang tidak mudah di masa penurunan ekonomi ini. di sisi lain, konsumen adalah faktor penentu agar bisnis anda tetap bisa berjalan. Namun, masih ada celah yang bisa dilalui untuk mempertahankan loyalitas konsumen.
Alih-alih menghabiskan dana berlebih untuk promosi, konsumen rupanya lebih loyal kepada produk yang menunjukan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap kondisi pandemi ini. brand atau produk anda sangat memungkinkan dilirik konsumen bila pelaku bisnis pandai mengelola sensitivitas publik.
Studi dari Harvard Business School menyebut krisis pandemi Covid-19 membuat konsumen terpacu untuk mencari informasi soal pengaruh pandemi terhadap suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengatasi kondisi tersebut dengan menghindari komunikasi yang menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran tentang krisis tanpa menawarkan solusi dan harapan kepada konsumennya.
Tidak sampai di situ, perusahaan juga dapat menginformasikan bahwa konsumen bisa terus mengakses dan membeli produk atau layanan yang mereka butuhkan selama krisis. Upaya komunikasi ini dinilai penting bagi konsumen di masa pandemi Covid-19 ini.
Selain itu, perusahaan juga mesti tanggap menangkap tren yang dibutuhkan target konsumennya. Hal ini jelas diperlukan untuk memetakan layanan atau produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dalam mencari tahu hal tersebut, asumsi tanpa bukti pasti saja tidak cukup.
Di era ini, perusahan harus lebih mengandalkan data terpercaya ketimbang asumsi dan desas-desus saja. Maka, melakukan riset pasar menjadi kunci penting untuk membuka peluang lebih di masa krisis ini. salah satu langkah tepat dan terjangkau dalam menempuh riset pasar ialah dengan mempercayakannya kepada platform market research Populix.
Populix sendiri memiliki lebih dari 95.000 responden dengan berbagai kriteria. Di platform ini, pelaku usaha bisa dengan efisien melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi kebutuhan target pasar dari bisnis anda.
3. Inovasi Strategi Pemasaran
Strategi utama yang harus dilakukan tentu dengan memanfaatkan berbagai market place online sebagai sarana memasarkan produk. Namun, bukan berarti hal itu bisa menyelesaikan semua masalah bisnis. Sebab, persaingan di market place pun semakin ketat.
Ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga perusahaan besar yang telah memiliki toko fisik pun berbondong-bondong menjual produknya melalui berbagai market place. Begitu ketatnya persaingan antar pelaku usaha di pasar daring membuat strategi pemasaran menjadi faktor penentu. Di masa ini, pelaku usaha harus pandai dalam memantik keputusan membeli konsumen.
Masa krisis karena pandemi ini bukan menjadi akhir dari perjalanan bisnis anda. Sederet langkah dan strategi bisnis baru bisa anda terapkan untuk mempertahankan bisnis di masa krisis ini. Melakukan inovasi, riset pasar, serta menjaga loyalitas konsumen menjadi cara agar bisnis anda bisa secara cepat beradaptasi dengan situasi baru ini.