Mengenal B2B, Contoh Usaha & Perbedaannya dengan B2C
Populix

Mengenal B2B, Contoh Usaha & Perbedaannya dengan B2C

11 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Apa itu B2B? B2B adalah kepanjangan dari business to business. B2B menjalankan transaksi antara sesama pelaku bisnis. Sebagai contoh, perusahaan furniture bekerjasama dengan perusahaan digital marketing untuk membantu memasarkan produk mereka.

Lalu, bagaimana dengan B2C? Apa perbedaan B2B dan B2C? Langsung saja baca artikel berikut, ya!

Pengertian B2B

B2B adalah kependekan dari business to business. Lalu apa itu B2B? B2B adalah transaksi bisnis yang terjadi antara satu perusahaan ke perusahaan lain.

Lazimnya kita mengetahui proses penjualan barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen. Lalu bagaimana B2B bisa terjadi?

B2B dapat terjadi karena perusahaan membutuhkan barang atau jasa dari perusahaan lain. Jadi, sebelum memasarkan produknya kepada konsumen akhir, perusahaan biasanya menjalin kerja sama dengan perusahaan lain guna memenuhi kebutuhan produksinya atau bisa juga untuk mengenalkan produknya pada masyarakat.

Tidak menutup kemungkinan pula bila perusahaan B2B adalah produsen dengan target pasar sesama produsen di mana mereka tidak akan menjangkau konsumen akhir secara langsung. Salah satu contoh B2B adalah perusahaan produsen pakaian yang membeli jasa iklan dari perusahaan iklan komersial.

Perusahaan pengiklan tersebut kemungkinan besar tidak akan berinteraksi secara langsung dengan pengguna akhir, karena jasa iklannya hanya akan dimanfaatkan oleh perusahaan. Tentu masyarakat non produsen tidak akan mencari jasa pengiklan apabila mereka bukan merupakan pelaku bisnis.

Pada kasus di atas, contoh lain dari perusahaan B2B adalah produsen penyuplai bahan baku untuk perusahaan pakaian. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perusahaan B2B adalah perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kegiatan jual beli tersebut.

Baca juga: Business Intelligence Adalah: Arti, Aplikasi, Contohnya

Karakteristik B2B

B2B adalah
Source: Freepik

Mengetahui apa itu B2B saja belum cukup, simak penjelasan mengenai karakteristiknya berikut ini.

1. Transaksi bisnis antar perusahaan B2B dapat dibilang sangat kompleks karena harus melewati beberapa tahapan prosedural perusahaan. Berbeda dengan transaksi jual beli pada masyarakat secara umum, prosedur bisnis tidak memungkinkan dua perusahaan melakukan jual beli sesederhana konsumen yang membeli sembako di toko kelontong. Ada banyak tahapan pencocokan antara perusahaan penyuplai dan perusahaan dalam posisinya sebagai konsumen.

2. Berbeda dengan transaksi antara produsen dan konsumen, kegiatan ekonomi pada B2B dilandasi oleh hubungan baik yang telah dikembangkan bertahun-tahun. Relasi semacam ini menguntungkan sebab perusahaan tidak harus menyeleksi lagi dari produsen mana mereka akan mendapatkan suplai barang atau jasa.

3. B2B adalah aktivitas bisnis dengan penerapan negosiasi perjanjian di awal. Kedua perusahaan B2B adalah pihak yang sama-sama tidak mau dirugikan pada masa setelah kontrak disepakati, sehingga berbeda dengan hubungan produsen-konsumen, B2B mengandalkan negosiasi mengenai isi kontrak meliputi barang pasokan.

4. B2B adalah perjanjian bisnis yang berlangsung lama. Aktivitas jual beli antara sesama perusahaan ini dapat berlaku hingga jangka panjang untuk menjaga rantai pasokan dan kontinuitas produksi.

5. Hubungan antar perusahaan B2B adalah salah satu jenis yang terstandar dan telah memiliki prosedur baku dari tahun ke tahun. Mereka menaati standarisasi tersebut guna menghindari hal-hal di luar aturan dengan risiko terganggunya stabilitas produksi.

6. Dengan adanya segala kompleksitas sebelum dan saat proses jual beli tengah berlangsung, maka sangat masuk akal bila hubungan antar perusahaan B2B adalah hubungan bisnis yang memiliki orientasi jangka panjang. Hal ini juga dimaksudkan untuk meminimalisasi risiko bisnis mengingat besarnya volume produksi pada B2B.

Perbedaan B2B dan B2C

Setelah mengenal apa itu B2B dan karakteristiknya, terdapat satu istilah yang mirip dengan B2B yaitu B2C. Lalu apa itu B2B dan B2C?

Apakah B2B adalah versi lebih mutakhir dari B2C atau dua hal tersebut sangatlah berbeda? Nah, bila kita telah mempelajari bahwa B2B adalah kegiatan bisnis antara sesama perusahaan, maka B2C sedikit berbeda dari B2B. B2C adalah apa yang terjadi setelah B2B terjadi.

B2C melibatkan perusahaan sebagai produsen barang/jasa dan konsumen akhir sebagai pengguna produk. Berbeda dengan kegiatan ekonomi pada B2B yang tidak melibatkan konsumen sama sekali, B2C bertumpu pada kegiatan bisnis di mana konsumen dan produsen saling berinteraksi.

Transaksi pada B2C juga tidak terjadi atas dasar kontrak atau perjanjian, sehingga konsumen sangat mungkin berpindah produsen dengan mudahnya.

Sedangkan pada B2B, kita dapat mengetahui bahwa kedua perusahaan membuat kontrak sebelum transaksi terjadi serta akan mengembangkan hubungan bisnis jangka panjang darinya. Dari sini terlihat jelas perbedaan antara B2B dan B2C.

Penawaran produk pun akan memiliki pendekatan yang berbeda antara B2B dan B2C. B2C membutuhkan iklan dengan titik sentral pada sisi konsumen sedangkan B2B lebih menitikberatkan kebutuhan industri terkait.

Baca juga: Pengertian Partnership, Cara Kerja, Tips Memilih yang Tepat

Contoh Usaha B2B

contoh perusahaan b2b
Spurce: Freepik

Penjualan atau sales B2B adalah aktivitas yang terjadi antar perusahaan. Apa saja contoh B2B? Simak paparan di bawah ini.

1. Jasa Pengiklanan

Perusahaan skala besar dengan target pasar yang juga besar membutuhkan penyedia layanan iklan komersial untuk menjangkau konsumen. Gap antara produsen dan konsumen ini selanjutnya diisi oleh jasa pengiklan baik itu di televisi, koran atau media sosial.

2. Penyuplai Bahan Baku

Perusahaan dengan fokus untuk menyediakan produk siap pakai bagi masyarakat tentu membutuhkan bahan mentah terlebih dahulu. Nah, perusahaan lain dapat menyediakan bahan baku tersebut guna menunjang rantai pasokan pada kegiatan ekonomi.

3. Jasa Digital Marketing

Makin masifnya penggunaan internet di tahun-tahun belakangan menyebabkan konsumen bisa lebih mudah dijangkau dalam ruang-ruang media sosial.

Perusahaan sebagai penyedia jasa digital marketing dapat menjadi solusi bagi perusahaan produsen agar tetap fokus terhadap kegiatan produksinya tanpa kehilangan kesempatan untuk menjangkau konsumen pada ranah digital.

4. Jasa Web Developer

Hal yang tidak kalah krusialnya bagi perusahaan dalam memasarkan produknya adalah memastikan bisnisnya terangkum secara baik pada sebuah situs web.

Alih-alih memberikan brosur kepada konsumen, konsumen dapat mengakses laman web perusahaan terkait untuk melihat apa yang perusahaan tawarkan kepadanya.

Nah itu tadi informasi sekilas tentang B2B. B2B adalah kerja sama dalam bentuk transaksi bisnis yang dilakukan antara usaha satu dengan usaha lainnya. Untuk mengembangkan B2B, diperlukan strategi marketing tepat seperti menentukan target pasar, memilih media untuk mengenalkan produk atau jasa, memperluas networking, dan menjaga komunikasi dengan pelanggan.

riset pasar Populix

Baca juga: Model Bisnis: Pengertian, Jenis-Jenis, Contoh dan Manfaat

Tags:
Artikel Terkait
Video Marketing: Jenis, Tantangan, Manfaatnya untuk Bisnis
Strategi marketing di era digital sudah semakin beragam, salah satu yang dapat diandalakan yaitu video marketing, yang mengacu pada penggunaan konten video untuk mempromosikan suatu bisnis. Aset video dapat digunakan dalam strategi marketing atau pemasaran di berbagai saluran dan format untuk membantu menjangkau serta berinteraksi dengan pemirsa. Video marketing dapat digunakan di berbagai platform seperti […]
Apa Itu Marketplace? Pengertian, Jenis, Contoh Lengkapnya
Apa itu marketplace? Marketplace merupakan istilah yang cukup populer di kalangan masyarakat. Dilihat dari arti katanya, marketplace adalah tempat serupa pasar di mana seseorang bisa membeli barang ataupun jualan online. Namun, benarkah begitu? Ya, marketplace adalah sebuah platform online yang berperan sebagai perantara atau pihak ketiga antara penjual dan pembeli. Anda pun dapat menemukan bermacam-macam […]
Dampak Responden Tidak Jujur terhadap Hasil Penelitian Kuantitatif
Dalam setiap penelitian, data akurat merupakan faktor penting untuk mencapai hasil yang valid dan dapat dipercaya. Namun, salah satu tangan yang sering dihadapi yaitu adanya responden tidak jujur. Responden yang tidak jujur dapat berdampak signifikan pada kualitas data dan hasil penelitian. Artikel ini akan membahas dampak ketidakjujuran responden, cara mendeteksinya, serta bagaimana peneliti dapat mengatasinya, […]