Amortisasi Adalah: Pengertian dan Bedanya dengan Depresiasi
Populix

Amortisasi Adalah: Pengertian dan Bedanya dengan Depresiasi

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Dalam dunia bisnis, amortisasi adalah istilah penting yang perlu dipahami. Dengan adanya amortisasi, perusahaan akan lebih mudah dalam melihat kondisi finansial dan manajemen keuangan

Jika Anda sudah lama berkecimpung di dunia bisnis, khususnya bidang finansial pasti sudah mengerti bahwa amortisasi adalah bagian penting. Dikatakan memiliki peran penting dan krusial, apa itu amortisasi sebenarnya? Agar tidak bingung, yuk langsung saja simak pembahasan lengkapnya dalam artikel Populix berikut ini.

Pengertian Amortisasi

Amortisasi adalah hal yang cukup penting. Sebab, metode ini dapat memprediksi laporan keuangan sebuah perusahaan. Selain itu, juga dapat membantu dalam memahami utang dan tabungan yang dimiliki.

Singkatnya, amortisasi adalah sebuah teknik akuntansi yang digunakan menurunkan book value pinjaman secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, amortisasi adalah proses penurunan maupun pengurangan aktiva tidak berwujud.

Dikutip dari Investopedia, amortisasi adalah sebuah proses untuk melunaskan utang secara bertahap dengan jangka waktu atau periode tertentu. Adapun contoh pembayaran amortisasi ini seperti pembayaran tagihan bulanan pada kredit kendaraan, pinjaman kartu kredit, pinjaman KPR, dan sebagainya.

Perbedaan Amortisasi dan Depresiasi

Dalam praktiknya, amortisasi selalu memiliki keterkaitan dengan depresiasi nilai aset. Aset yang bisa masuk dalam perhitungan amortisasi adalah suatu nilai yang tak berwujud, sementara itu depresiasi merupakan perubahan nilai pada aset berwujud.

Selain itu, fungsi dari amortisasi adalah merefleksikan nilai aset perusahaan saat dijual kembali, sedangkan depresiasi yaitu agar pihak perusahaan mampu menerima serta memelihara pendapatan pada waktu tertentu.

Tak hanya itu, biasanya amortisasi dan depresiasi tidak dapat dipisahkan dalam proses pelaksanaanya. Oleh karena itu, tak heran banyak orang yang menganggap kedua hal tersebut adalah sama.

Baca Juga: Pengertian Harga Pokok Produksi, Cara Hitung & Contoh

Cara Menghitung Amortisasi

Untuk menghitung amortisasi, ada enam tahapan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Tujuannya yaitu guna mengetahui bunga dan pokok pinjaman pada bulan pertama. Adapun cara menghitung amortisasi adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pertama

Untuk melakukan tahap pertama, kamu perlu mengumpulkan data-data untuk bisa menghitung amortisasi pertama. Adapun beberapa data yang diperlukan yaitu seperti suku bunga, tenor pinjaman, serta pokok pinjaman.

2. Tahap Kedua

Setelah mendapatkan informasi tersebut, langkah selanjutnya yaitu siapkan kertas kerja seperti Excel untuk mempermudah proses perhitungan. Nantinya, kertas kerja tersebut bisa diisi tabel seperti bulan, bunga angsuran pokok, angsuran bunga, jumlah angsuran, saldo pinjaman.

3. Tahap Ketiga

Selanjutnya yaitu tentukan pinjaman pada bulan sebelumnya serta hitung jumlah angsuran. Adapun rumus yang bisa dipakai untuk menghitung jumlah angsuran seperti berikut:

Jumlah Angsuran = P x (i/12) / 1 – (1+(i/12)-t)

P = pokok pinjaman

i = suku bunga

t = tenor pinjaman

Contoh perhitungannya yaitu apabila perusahaan A memiliki pokok pinjaman sebanyak Rp10 juta dengan suku bunga 6% dan tenor waktu 12 bulan. Maka, jumlah angsurannya adalah 10.000.000 x (6%/12) / 1 – (1+(6%/12)-12) = 860.664.

4. Tahap Keempat

Langkah selanjutnya yaitu menghitung angsuran bunga. Adapun rumusnya adalah pokok pinjaman pada bulan sebelumnya dikurang suku bunga dikali 30/360. Maka angsuran bunga pada bulan pertama adalah Rp10.000.000 x 6% x (30/360) = 50.000.

5. Tahap Kelima

Tahapan kelima yaitu mengetahui informasi terkait angsuran pokok yang harus dibayar. Kamu bisa mengetahuinya dengan cara mengurangi jumlah angsuran dengan angsuran bunga. Menggunakan contoh sebelumnya, maka bisa diketahui bahwa angsuran pokoknya adalah Rp860.664 – Rp50.000 = Rp810.664.

6. Tahap Keenam

Tahap terakhir yaitu menghitung saldo pinjaman. Caranya yaitu dengan mengurangi nilai pokok pinjaman pada bulan sebelumnya dengan jumlah angsuran pokok. Mengikuti contoh sebelumnya, maka saldo pinjamannya adalah Rp10.000.000 – Rp810.664 = Rp9.189.336.

Manfaat Amortisasi

Seperti yang sudah dibahas di atas tadi, amortisasi adalah salah satu aspek penting terutama dalam akuntansi bisnis. Selain bermanfaat untuk memprediksi kondisi laporan keuangan sebuah perusahaan, amortisasi juga memiliki manfaat lainnya. Adapun manfaat amortisasi adalah sebagai berikut:

  • Pengurangan pajak dalam tahun pajak berjalan.
  • Dapat mengurangi risiko penumpukan utang bisnis.
  • Laporan keuangan menjadi lebih jelas dan terstruktur.
  • Jadwal pembayaran utang dan bunga menjadi lebih terstruktur.
  • Jumlah pembayaran bunga dan pinjaman pokok menjadi lebih jelas.

Contoh Amortisasi

Adapun contoh amortisasi adalah ketika sebuah perusahaan memiliki dana pinjaman sejumlah Rp20 juta dan wajib mengangsurnya sebanyak Rp500 ribu setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan bahwa pihak perusahaan telah mengamortisasi pinjaman sebanyak Rp500 ribu setiap tahunnya.

Adapun contoh lain dari amortisasi adalah saat sebuah perusahaan telah mengantongi hak paten suatu mesin dengan jangka waktu 10 tahun dengan mengeluarkan uang sejumlah Rp300 juta. Maka bisa disimpulkan bahwa nilai biaya amortisasi adalah Rp30 juta. Hal ini dikarenakan harus dibagi sesuai dengan waktu penggunaan dari mesin tersebut. 

Itu dia ulasan mengenai apa yang dimaksud dengan amortisasi dan peran pentingnya dalam keberlangsungan bisnis Anda. Jika ingin memastikan kondisi finansial perusahaan dengan tepat, maka pastikan Anda memahaminya ya. Yuk simak info penting seputar bisnis lebih luas di Populix!

Baca Juga: Transaksi Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh

Artikel Terkait
Subjek Penelitian: Definisi, Ciri-Ciri, dan Macamnya
Salah satu bagian penting dalam laporan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi mahasiswa tingkat akhir dan makalah adalah subjek penelitian. Pengertian subjek penelitian adalah fenomena, benda maupun orang yang dapat memberikan data dan informasi kepada peneliti. Informasi ini berguna untuk menjawab rumusan masalah dengan runtut dan menyeluruh. Lalu, apa saja macam-macam subjek penelitian dan […]
Bimodal Distribution: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya
Mungkin Anda tidak begitu familiar dengan istilah bimodal distribution atau distribusi bimodal. Bimodal distribution adalah jenis distribusi probabilitas yang memiliki dua puncak yang terpisah secara jelas. Distribusi bimodal dapat muncul dalam berbagai konteks, seperti analisis statistik, ilmu alam, ilmu sosial, dan tak terkecuali dalam penelitian ataupun riset. Jenis distribusi ini sering menunjukkan ada dua populasi […]
30 Kata-kata Motivasi Kerja, Boost Semangat Kerja Makin Giat
Menghadapi masalah tuntutan dan tantangan yang diberikan atasan kadang tidak semulus yang dibayangkan. Tentu anda tidak boleh menyerah. Seseorang dengan motivasi kerja yang kuat akan melihat tantangan tersebut sebagai tugas yang harus diselesaikan. Berbicara mengenai motivasi kerja, tidak jarang karyawan perusahaan mengalami demotivasi atau turunnya semangat untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, kurangnya motivasi kerja […]