USP Adalah: Pengertian, Cara Menentukan, dan Contohnya
Populix

USP Adalah: Pengertian, Cara Menentukan, dan Contohnya

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Persaingan dalam dunia bisnis selalu menjadi tantangan bagi para pelaku usaha untuk bertahan di tengah ramainya kompetitor. Nah, Unique Selling Proposition atau USP adalah solusi tepat guna menghadapi permasalahan tersebut. 

Penjabaran lebih lanjut mengenai pengertian hingga contoh USP berikut ini akan membantu Anda untuk memulai langkah scale up bisnis dan  meningkatkan value perusahaan.

Selain itu, dengan memahami Unique Selling Proposition, juga akan membantu Anda dalam menghadapi kompetitor. Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Unique Selling Proposition?

USP atau Unique Selling Proposition adalah salah satu strategi penting yang harus diterapkan dalam dunia bisnis saat ini. Pasalnya USP diketahui bertujuan untuk membuat usaha yang Anda jalani berbeda dengan kompetitor. 

USP juga disebut sebagai salah satu alasan para pelanggan senantiasa ingin mengonsumsi produk atau barang dagang milik perusahaan Anda daripada hasil produksi pesaing. 

Seperti yang kita tahu, ketika beberapa produsen menawarkan produk serupa, para calon pelanggan akan cenderung memilih barang yang paling banyak memberikan keuntungan untuk mereka. 

Secara sederhana, pengertian USP adalah nilai jual unik suatu barang yang ditujukan untuk menarik minat beli calon pelanggan.

Bila sebuah barang tidak memiliki perbedaan tersendiri dibandingkan produk lainnya, bukan tidak mungkin konsumen akan beralih dan lebih memilih barang serupa milik kompetitor.

Tujuan Unique Selling Proposition

Perlu diketahui juga, tujuan USP adalah sebagai salah satu faktor pembeda brand di tengah maraknya kompetisi persaingan produk serupa.

Artinya, strategi ini digunakan untuk mendorong perusahaan membuat atau memberikan atribut unik pada barang dagangnya dengan maksud supaya konsumen mampu mengenali brand dari perusahaan tersebut.

Keuntungan yang bisa mereka dapatkan ketika menerapkan USP adalah pelanggan dapat mengenal dengan baik brand Anda dalam salah satu kategori produk tertentu.

Tentu saja hal tersebut akan secara otomatis mampu memengaruhi mereka ketika ingin membeli barang nantinya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari USP adalah meningkatkan kemungkinan konsumen lebih memilih untuk membeli produk Anda dibandingkan kompetitor lainnya.

Baca juga: Proses Bisnis Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat & Contohnya

Cara Menentukan Unique Selling Proposition

Salah satu unsur terpenting ketika menentukan USP adalah bagaimana konsumen memandang barang produksi perusahaan Anda. Selain itu, ada beberapa hal yang juga perlu Anda perhatikan sebelum menentukan strategi ini. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Mengetahui Pasar dan Consumer Behavior

Cara pertama dalam menentukan USP adalah memahami pasar dengan baik. Proses ini dilakukan melalui pencarian informasi demografis konsumen hingga perilaku mereka ketika mengonsumsi sebuah produk.

2. Melihat Kekuatan dan Kelemahan Kompetitor

Selanjutnya, cara menentukan USP adalah dengan mengetahui siapa saja orang yang Anda ajak berkompetisi melalui brand produk tersebut. Artinya, Anda juga perlu memahami dengan siapa Anda bersaing.

Pada tahap kedua ini juga perlu diadakan evaluasi terhadap produk sendiri dibandingkan dengan buatan pesaing.

Hal ini dimaksudkan supaya Anda bisa melihat kelebihan dan kekurangan serta apa saja yang perlu dimodifikasi ulang demi meningkatkan penjualan dan persaingan di pasar.

3. Menempatkan Diri Sebagai Konsumen

Langkah terakhir sekaligus menjadi yang paling penting pada penerapan USP adalah bagaimana Anda menempatkan diri sebagai seorang konsumen. 

Melalui penerapan metode ini, Anda akan semakin objektif dalam memilih dan melihat suatu barang baik buatan perusahaan sendiri maupun kompetitor. 

Contoh Unique Selling Proposition

Setelah mengetahui pengertian, tujuan dan juga bagaimana cara menerapkannya, selanjutnya, Anda juga perlu memahami gambaran dari strategi ini. Penjelasan mengenai contoh USP adalah sebagai berikut.

1. Apple

Contoh pertama dari penggunaan USP adalah Apple. Apple menjadi salah satu brand paling unggul dibandingkan dengan lainnya dalam kategori produk elektronik. Tentu saja hal tersebut bisa terjadi karena adanya sebuah strategi, yaitu unique selling proposition

Ketika brand elektronik lain bekerjasama dengan pengembang sistem operasi seluler berupa Android, Apple memilih untuk berinovasi sendiri membuat iOS untuk ditanamkan pada jajaran produk buatannya. 

Faktor inilah yang menjadi salah satu keunggulan sekaligus keunikan dari produk buatan brand IT yang satu ini. 

2. Indomie

Contoh selanjutnya dari USP adalah Indomie. Melalui modifikasi berbagai varian rasa sesuai daerah yang ada di Indonesia, Indomie berhasil menjadi salah satu brand paling unggul dalam kategori mie instan. 

Selain itu, adanya tagline “Indomie Seleraku”, tentu saja menjadi keunikan atau ciri khas tersendiri yang mampu membedakan brand ini dibandingkan dengan lainnya.

Demikian penjelasan lengkap mengenai kepanjangan USP hingga cara untuk menentukannya. USP adalah salah satu unsur terpenting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan guna bertahan di tengah maraknya persaingan bisnis. 

Nah, seperti yang sudah kita bahas di atas, salah satu langkah menentukan USP suatu produk adalah dengan mengetahui pasar dan consumer behaviour. Dengan begitu, Anda akan tahu apa saja yang dibutuhkan target. Ingin tahu cara mudahnya? Lakukan survei bersama Poplite by Populix, yuk kembangkan bisnis selangkah lebih pasti #DenganData.

Baca juga: Mengenal Apa itu Forecasting, Metode & Tujuannya Bagi Bisnis

Tags:
Artikel Terkait
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif & Kuantitatif yang Tepat
Teknik pengumpulan data adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan penelitian, baik penelitian dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Sebelum menyimpulkan sesuatu, peneliti harus mengumpulkan data di lapangan terlebih dahulu. Akan tetapi, ada banyak teknik pengumpulan data sehingga peneliti harus paham metode mana yang cocok untuk risetnya. Nah, berikut ini akan dijelaskan seputar macam-macam teknik pengumpulan […]
Safety Stock: Pengertian, Cara Menghitung serta Contohnya
Safety stock adalah persediaan ekstra yang disediakan oleh perusahaan guna menjaga aspek penjualan agar tetap berjalan lancar. Bagi para pengusaha, elemen ini sangat krusial karena kontribusinya dalam manajemen perusahaan. Pada dasarnya, tujuan dari safety stock adalah untuk mengamankan keseimbangan produksi perusahaan. Lalu, apa fungsi safety stock dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk temukan jawabannya di artikel […]
Laporan Penelitian: Pengertian, Struktur, dan Cara Membuatnya
Sebuah penelitian dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan. Untuk itu, penting untuk membuat laporan penelitian sebagai dokumentasi atas proses, analisis data, hasil dan kesimpulan dalam penelitian tersebut. Laporan penelitian adalah bagian untuk menyajikan temuan penelitian kepada masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih lanjut.  Apa Itu Laporan Penelitian?  Melansir Formplus, laporan penelitian adalah dokumen yang […]