Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 segera digelar, tepatnya pada 27 November 2024. Masyarakat pun telah mengatahui siapa saja kandidat Pilkada 2024 dari setiap daerah.
Pilkada menjadi salah satu bentuk demokrasi yang sangat penting di Indonesia, di mana rakyat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin di tingkat lokal.
Terkait ini, Populix mengeluarkan studi terbaru yang memberikan gambaran partisipasi masyarakat dalam Pilkada dan membantu memahami pandangan, serta harapan masyarakat terhadap calon pemimpin dan isu-isu penting.
Baca juga: Gen Z dan Skeptisisme: Pendekatan Efektif Menuju Pilkada Serentak
Preferensi Kriteria Kandidat Pilkada 2024
Beragam prioritas kriteria pemimpin daerah yang disukai reponden, di antaranya yaitu:
- Rekam jejak kinerja
- Visi-misi dan program kerja
- Kompetensi memahami isu daerah
- Karakter personal
- Pendidikan terakhir
- Penampilan fisik
- Memiliki hubungan kekerabatan dengan pejabat yang saya sukai
Sementara itu, bagi kandidat Pilkada 2024 incumbent, kepuasan atas kinerja menjadi salah satu factor yang dipertimbangkan pemilih.
Kepuasan atas kinerja kepala daerah salah satu disumbang oleh kepuasan atas program Kesehatan dan pembangunan infrastruktur dasar.
Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
Jika dibandingkan Pilkada sebelumnya, responden calon pemilih lebih antusias pada Pilkada serentak ini.
Untuk Pilkada serentak tahun ini, angka partisipasi pada semua generasi, yakni Gen Z, Milenial, Gen X & Boomers rata-rata di atas 90%.
Akan tetapi, sejumlah responden nyatanya masih belum bersedia mencoblos pada momen Pilkada. Kira-kira apa saja alasan yang membuat mereka belum bersedia mencoblos?
Untuk mengetahui laporan lengkap terkait preferesi masyarakat terhadap kandidat Pilkada 2024, Anda dapat mengunduh report Populix yang bertajuk “Partisipasi dan Opini Publik Menjelang Pilkada 2024: Tingkat Partisipasi & Preferesni Kandidat” secara gratis!
Baca juga: Sentimen Masyarakat terhadap Program Tapera