Tren Bekerja di Luar Negeri, Apa yang Jadi Motivasi Khalayak?
Finna Prima Handayani

Tren Bekerja di Luar Negeri, Apa yang Jadi Motivasi Khalayak?

9 bulan yang lalu 2 MENIT MEMBACA

Pernah berpikir untuk bekerja di luar negeri? Faktanya, sejumlah orang pernah berpikir seperti itu, bahkan sampai saat ini. Tentu saja terdapat beragam alasan yang membuat masyarakat tertarik untuk memulai karier internasional.

Penghasilan yang lebih tinggi merupakan motivasi utama pendorong minat bekerja di mancanegara, diiringi harapan akan adanya pengembangan karier, serta peningkatan kualitas hidup.

Walaupun bekerja di luar negeri memiliki beragam manfaat, tetapi masyarakat pun masih tetap memiliki kekhawatiran ketika hendak mencoba untuk meniti karier internasional.

Berkaitan dengan ini, Populix telah melakukan riset mengenai keinginan masyarakat bekerja di luar negeri, di mana hasil riset Populix tersebut dituang dalam laporan berjudul “Daya Tarik Karier Internasional bagi Pencari Kerja Indonesia” yang publish pada Maret 2025.

Seperti apakah isi laporannya?

Motivasi Responden Bekerja di Luar Negeri

bekerja di luar negeri
Source: Freepik

Ada beberapa faktor yang membuat responden tertarik untuk memulai kariernya di luar negeri, yaitu:

  • Penghasilan yang lebih tinggi (82%)
  • Pengembangan karier (62%)
  • Meningkatkan kualitas hidup (61%)
  • Pengalaman internasional (54%)
  • Networking global (33%)
  • Mempelajari budaya baru (29%)

Dari beragam faktor tersebut dapat dilihat jika mayoritas reseponden melihat bekerja di mancanegara dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan, baik dari sisi ekonomi, karier, maupun kualitas hidup.

Kekhawatiran Memulai Karier Internasional

Sementara itu, rasa khawatir pun nyatanya masih ada di dalam benak mereka. Kira-kira hal apa sajakah yang membuat rasa khawatir itu muncul?

  • Perbedaan budaya (53%)
  • Biaya hidup yang tinggi (52%)
  • Bahasa asing (50%)
  • Izin kerja dan legalitas (43%)
  • Keraguan atas kemampuan beradaptasi (28%)
  • Kemampuan/keterampilan yang kurang memadai (27%)
  • Pengalaman kerja yang terbatas (25%)
  • Usia yang tidak lagi muda (22%)
  • Kesehatan pribadi (12%)
  • Alasan lainnya (1%)

Baca juga: Job Mismatch: Permasalahan Serius yang Perlu Diperhatikan

Apa Bidang Pekerjaan yang Diminati?

Profesi di bidang administrasi, pemasaran, dan teknologi digital ternyata menjadi favorit. Hal ini menunjukkan pergeseran ke arah ekonomi berbasis keterampilan digital.

bekerja di luar negeri
Source: Populix

Lalu, di manakah negera tujuan bekerja yang menjadi favorit responden? Untuk mengetahuinya, Anda dapat mengunduh laporan Populix “Daya Tarik Karier Internasional bagi Pencari Kerja Indonesia” secara gratis!

Download report Daya Tarik Karier Internasional bagi Pencari Kerja Indonesia” untuk mendapatkan wawasan lebih dalam. Sedangkan jika Anda membutuhkan insight yang lebih detail, Anda dapat menghubungi tim riset Populix.

populix research service

Baca juga: Perencanaan Keuangan Pernikahan Milenial dan Gen-Z Indonesia

Tags:
Artikel Terkait
Bisnis Jastip: Cara Memulai, Keuntungan, dan Jenisnya
Pasti Anda pernah mendengar istilah jastip atau jasa titip. Bisnis jastip memang sedang menjamur di masyrakat, karena peminatnya pun cukup ramai. Sebenarnya awal mula bisnis jastip ini tidak diketahui secara pasti. Namun, minat khalayak untuk jastip mulai berkembang dalam beberapa tahun ini. Lantaran termasuk salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan, Anda bisa banget, nih, […]
Sharia Banking in Indonesia: Current State to Potential Growth in the Future
Islamic banking, also known as sharia banking, has grown significantly in Indonesia over the past few years. As a predominantly Muslim country, Indonesia has a large population that adheres to Islamic principles, and many Indonesians prefer to use sharia-compliant financial products that are in line with their religious beliefs. In this paper, we will explore […]
Fatherless di Indonesia, Belum Semua Pihak Sadar Kondisi Ini
Isu fatherless di Indonesia sangat ramai diperbincangkan, hal ini karena Indonesia masuk ke dalam peringkat ketiga kategori fatherless country di dunia. Fatherless country adalah negara kekurangan sosok ayah. Menurut psikolog UGM, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., Psikolog., fatherless country bermakna suatu negara dengan masyarakatnya minim peran atau keterlibatan sosok ayah dalam kehidupan anak. “Fatherless ini […]