Akuisisi pengguna fintech menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi perusahaan teknologi keuangan di Indonesia saat ini.
Di tengah maraknya inovasi dan kemunculan berbagai layanan digital, seperti dompet elektronik, aplikasi investasi, hingga layanan paylater, kompetisi untuk menarik perhatian pengguna semakin ketat.
Tidak cukup mengandalkan promosi besar-besaran atau bonus referral, strategi akuisisi kini perlu didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap perilaku dan preferensi pengguna.
Di sinilah pentingnya riset pasar, sebuah langkah strategis yang memungkinkan perusahaan menggali data dan insight berharga sebelum merancang strategi pemasaran dan akuisisi pengguna.
Melalui riset pasar yang tepat, perusahaan dapat memahami siapa calon penggunanya, apa motivasi mereka menggunakan layanan fintech, bagaimana pola penggunaan aplikasi digital mereka, serta kanal mana yang paling efektif untuk menjangkau mereka.
Dengan pendekatan berbasis data, strategi akuisisi pengguna tidak lagi bersifat spekulatif, melainkan terukur dan dapat dievaluasi.
Mengapa Studi Pasar Penting untuk Akuisisi Pengguna Fintech?

Dalam industri fintech, keputusan pengguna untuk bergabung dengan sebuah platform tidak hanya bergantung pada promosi atau insentif, tetapi juga pada seberapa relevan produk tersebut dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka. Oleh karena itu, studi pasar memainkan peran penting untuk:
1. Memahami Karakteristik dan Segmentasi Pengguna
Setiap segmen pengguna memiliki kebutuhan dan motivasi berbeda. Misalnya, pengguna milenial cenderung mengutamakan kemudahan transaksi dan desain aplikasi yang intuitif, sementara pengguna Gen X mungkin lebih menekankan pada keamanan dan keandalan layanan.
2. Mengetahui Faktor Pendorong Adopsi Fintech
Faktor seperti kepercayaan terhadap platform, kemudahan registrasi, serta manfaat finansial (misalnya cashback) sering kali menjadi pertimbangan utama pengguna baru.
3. Mengidentifikasi Hambatan Akuisisi
Studi pasar membantu perusahaan menemukan alasan mengapa calon pengguna enggan menggunakan layanan fintech, mulai dari rendahnya literasi keuangan digital hingga kekhawatiran terhadap keamanan data pribadi.
Dengan memahami poin-poin tersebut, perusahaan dapat menyesuaikan strategi akuisisi pengguna fintech agar lebih relevan dan berdampak langsung terhadap peningkatan jumlah pengguna aktif.
Baca juga: 7 Manfaat Riset Pasar Bank Digital untuk Strategi Bisnis
Strategi Berbasis Data untuk Memahami Preferensi Pengguna
Salah satu kunci keberhasilan dalam akuisisi pengguna fintech adalah memahami preferensi pengguna melalui pendekatan berbasis data. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan meliputi:
1. Analisis Demografi dan Psikografi
Data demografis (usia, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal) dan psikografis (minat, gaya hidup, nilai) dapat memberikan gambaran lengkap tentang siapa pengguna potensial Anda.
2. Studi Perilaku Digital
Mengamati aktivitas pengguna di berbagai platform digital, seperti media sosial, marketplace, atau forum keuangan, dapat membantu mengidentifikasi tren dan minat yang sedang berkembang.
3. Analisis Customer Journey
Data tentang bagaimana pengguna menemukan, mencoba, hingga akhirnya loyal terhadap suatu platform fintech membantu perusahaan mengoptimalkan setiap tahapan funnel akuisisi. Dengan mengetahui titik yang paling berpengaruh, brand dapat memfokuskan sumber daya pada kanal paling efektif.
Tantangan dan Peluang Akuisisi Pengguna Fintech di Indonesia

Meski peluang industri fintech di Indonesia sangat besar, dengan jutaan masyarakat belum sepenuhnya terakses layanan keuangan formal, tantangan juga tak sedikit. Beberapa di antaranya:
1. Tingkat Literasi Keuangan Digital Masih Rendah
Banyak masyarakat masih belum memahami cara kerja aplikasi fintech, sehingga dibutuhkan pendekatan edukatif yang konsisten.
2. Persaingan Tinggi Antar Penyedia Layanan
Dari dompet digital hingga layanan paylater, persaingan semakin ketat. Diferensiasi produk dan personalisasi layanan menjadi kunci untuk menonjol di pasar.
3. Kepercayaan dan Keamanan Data
Dalam era digital, isu kebocoran data bisa dengan cepat merusak reputasi brand. Oleh karena itu, keamanan dan transparansi menjadi nilai utama dalam strategi akuisisi pengguna fintech.
Akan tetapi, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar. Populasi muda Indonesia yang melek digital, ditambah penetrasi smartphone dan internet yang semakin luas, menjadikan pasar fintech terus tumbuh pesat setiap tahunnya.
Baca juga: Layanan Keuangan Digital Kian Populer di 2025, Apa Alasannya?
Riset Pasar Populix: Solusi untuk Strategi Akuisisi Pengguna Fintech
Agar strategi akuisisi pengguna fintech lebih tepat sasaran, perusahaan perlu memahami secara mendalam siapa target penggunanya dan bagaimana perilaku mereka di dunia digital.
Solusi Riset Pasar Populix, khususnya dalam industri Perbankan & Teknologi Finansial (Fintech), hadir untuk membantu perusahaan fintech memperoleh data akurat dan insights mendalam tentang preferensi pengguna, persepsi terhadap produk fintech, serta efektivitas berbagai kanal akuisisi.
Dapatkan data akurat untuk memperkuat strategi pertumbuhan pengguna fintech Anda, dengan bantuan Riset Pasar Populix, hubungi tim riset Populix sekarang!
***
Dalam ekosistem digital yang dinamis, akuisisi pengguna fintech bukan sekadar soal memperbanyak jumlah pengguna, melainkan memahami mereka secara mendalam.
Studi pasar yang kuat memungkinkan perusahaan menyusun strategi berbasis data yang efektif, relevan, dan berkelanjutan. Dengan dukungan Riset Pasar Populix, perusahaan fintech dapat memastikan setiap keputusan bisnis dan strategi akuisisi didukung oleh data nyata, bukan asumsi.

Baca juga: 7 Manfaat Utama Riset Perbankan dan Fintech di Era Digital
IDN
ENG