Apa Itu B2C? Pengertian, Jenis, dan Perbedaannya dengan B2B
Populix

Apa Itu B2C? Pengertian, Jenis, dan Perbedaannya dengan B2B

3 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Business to consumer atau disingkat B2C adalah model penjualan yang kini sedang populer di kalangan pebisnis. B2C adalah teknik penjualan barang maupun jasa secara langsung kepada konsumen.

Agar Anda semakin memahami apa itu B2C, pada pembahasan kali ini Populix akan menjelaskan mulai dari pengertian, jenis, sampai perbedaannya dengan B2B. Yuk simak!

Pengertian B2C

B2C adalah model bisnis yang menjual barang atau jasa kepada konsumen individu atau kelompok secara langsung. Jenis bisnis ini berkaitan langsung dengan konsumen tanpa melalui perantara siapapun.

Arti lain dari B2C adalah ketika Anda menjual produk kepada konsumen perorangan seperti menjual sembako atau membuka jasa service HP. Lain halnya dengan B2B yang cenderung menjual produk dalam jumlah yang besar dan dijual kepada bisnis lainnya.

Secara umum, hampir seluruh produk B2C bisa termasuk ke dalam produk B2B. Sementara, produk B2B belum tentu tergolong produk B2C karena jarang konsumen perorangan secara langsung menggunakannya.

Dewasa ini, model bisnis B2C telah bertransformasi menjadi berbasis online atau biasa disebut e-commerce. Dari perusahaan kecil hingga besar, e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya merupakan pilihan yang tepat dalam menjangkau konsumen dengan lebih efektif.

Perbedaan B2B dan B2C

Selain berdasarkan jenis dan ukuran barangnya, terdapat hal lain yang menjadi perbedaan B2B dan B2C, yaitu sebagai berikut:

  • Perusahaan B2B lebih fokus pada sektor industri. Beda halnya dengan B2C yang lebih berfokus pada pengguna atau pelanggan.
  • Berdasarkan karakteristik media pemasaran digitalnya, model B2C seringkali menggunakan Instagram, Facebook, Google, dan YouTube untuk dapat menjangkau target konsumen. Sedangkan model B2B lebih menggunakan proses inbound terhadap target konsumen yang telah ditentukan sehingga nantinya mengetahui prospek-prospek konsumen berkualitas (qualified-leads).
  • Bagian public relation (PR) tidak terlalu dibutuhkan pada perusahaan yang menerapkan B2B. Akan tetapi, pada perusahaan B2C bagian PR adalah bagian penting dan tidak bisa dipisahkan dari bagian marketing.

Baca Juga: Pengertian Studi Kelayakan Bisnis, Manfaat, Hingga Contohnya

Jenis dan Contoh B2C

Terdapat berbagai jenis B2C yang bisa diterapkan oleh perusahaan. Dari sekian banyak model bisnis B2C, berikut ini 5 jenis paling populer serta contohnya.

1. Penjual Langsung

Jenis pertama yang paling sering digunakan pada B2C adalah direct seller atau penjual langsung. Dalam hal ini yang menjadi penjual adalah bisa bisnis UMKM hingga perusahaan besar.

Mereka menggunakan berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk memasarkan barang atau jasanya kepada konsumen. Terkadang juga mereka menciptakan website sendiri, contohnya Bro.do, Uniqlo.com.

2. Berbasis Periklanan

Jenis berikutnya dari B2C adalah perusahaan memasarkan produknya melalui website atau e-commerce namun berbasis periklanan di portal website tertentu. Umumnya, mereka membuat konten iklan yang unik dan menarik sehingga dapat mengajak pengunjung website untuk membeli produknya. Contoh: display ads di website-website berita.

3. Berbasis Biaya

Jenis B2C berbasis biaya adalah perusahaan yang mengandalkan konsumen langganan berbayar. Pada umumnya, perusahaan menawarkan konten yang hanya dapat dinikmati secara penuh oleh konsumen setelah berlangganan.

Perusahaan dengan jenis B2C berbasis biaya ini biasanya bergerak di bidang media dan hiburan. Contohnya Netflix, Disney Plus Hotstar.

4. Perantara Online

Jenis selanjutnya dari B2C adalah melalui perantara online yang berarti perusahaan tidak menghasilkan produk secara langsung. Kebanyakan dari mereka hanya menyediakan platform sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Perusahaan mendapat keuntungan atas komisi bagi hasil dari setiap transaksi di dalamnya. Contohnya Traveloka, tiket.com.

5. Berbasis Komunitas

Lalu, jenis terakhir dari B2C adalah perusahaan memasarkan produknya melalui forum komunitas online. Terdapat banyak komunitas yang ada saat ini seperti Facebook, Kaskus, dan sebagainya.

Forum tersebut menjadi wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki peminatan di bidang sama, misalnya hobi, olahraga, dan travelling. Maka dari itu, Anda dapat menjual produk langsung kepada forum komunitas tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan B2C

Setelah mengetahui pengertian dan contoh B2C, hal berikutnya yang perlu Anda pahami yaitu kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan

Kelebihan B2C adalah:

  • Bisnis B2C biasanya menjangkau konsumen lebih luas, khususnya di bidang bisnis online
  • Bisnis B2C lebih hemat terhadap biaya tambahan yang diperlukan oleh sebuah bisnis

Kekurangan

Sementara kekurangan B2C adalah:

  • Bisnis yang memberlakukan model B2C sangat bergantung pada konsumen
  • Bisnis B2C biasanya mempunyai kompetitor lebih banyak dibandingkan bisnis B2B, sehingga Anda perlu membuat produk lebih unggul dan menonjol daripada bisnis lainnya

Itulah pembahasan yang sudah Populix rangkum mengenai apa itu B2C. Pada intinya, model B2C adalah bisnis yang bisa dilakukan oleh siapapun baik itu bisnis kecil hingga besar. Tertarik untuk mencobanya?

Agar lebih pasti, sebaiknya cari tahu juga tren pasar terkini dan temukan peluang baru agar usaha Anda tetap relevan. Caranya, gunakan data dari para target audiens dengan survey online dari Poplite by Populix. Daftar jadi pengguna dan coba gratis untuk 14 hari sekarang juga!

Baca Juga: 5 Strategi Bisnis yang Bisa Maksimalkan Keuntungan

Tags:
Artikel Terkait
Mengenal Teknik Pomodoro agar Belajar Lebih Efektif & Fokus
Apakah Anda merasa telah meluangkan banyak waktu, tetapi pekerjaan seakan tidak kunjung selesai? Atau memiliki masalah berupa kesulitan fokus saat belajar? Mungkin, Anda akan tertarik untuk mempelajari teknik pomodoro. Apa itu teknik pomodoro? Teknik pomodoro adalah teknik di mana kita harus fokus pada satu hal selama 25 menit dan mengambil jeda setelahnya. Selain itu, Anda […]
Safety Stock: Pengertian, Cara Menghitung serta Contohnya
Safety stock adalah persediaan ekstra yang disediakan oleh perusahaan guna menjaga aspek penjualan agar tetap berjalan lancar. Bagi para pengusaha, elemen ini sangat krusial karena kontribusinya dalam manajemen perusahaan. Pada dasarnya, tujuan dari safety stock adalah untuk mengamankan keseimbangan produksi perusahaan. Lalu, apa fungsi safety stock dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk temukan jawabannya di artikel […]
KIP Kuliah 2024: Jadwal Pendaftaran, Cara Daftar, Syarat
Pendaftaran program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah periode 2024 telah dibuka. KIP Kuliah 2024 dibuka pada Senin, 12 Februari 2024. KIP Kuliah adalah salah satu program pemerintah dalam upaya membantu asa para siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi, tetapi mereka berprestasi untuk bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Melansir situs Puslapdik Kemendikbudristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, […]