8 Tips Menyusun Bab 1 Skripsi agar Dosen Pembimbing Setuju
Populix

8 Tips Menyusun Bab 1 Skripsi agar Dosen Pembimbing Setuju

1 bulan yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Bab 1 skripsi merupakan bagian awal yang menentukan arah penelitian. Penyusunan yang baik dapat memudahkan proses bimbingan dan mempercepat persetujuan dari dosen pembimbing.

Sayangnya, banyak mahasiswa yang justru mengalami kesulitan dalam menyusun bab 1 karena tidak tahu bagaimana menyampaikan ide penelitian secara runtut dan meyakinkan.

Kesalahan umum seperti latar belakang yang terlalu panjang tanpa data pendukung, rumusan masalah yang kurang spesifik, atau tujuan penelitian yang tidak sesuai sering menjadi penyebab skripsi tertunda.

Agar bab 1 skripsi bisa langsung disetujui oleh dosen pembimbing, Anda perlu memahami struktur dan teknik penulisannya dengan baik.

Artikel ini akan membahas panduan lengkap dalam menyusun latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian agar bab 1 skripsi lebih terstruktur dan meyakinkan.

Baca juga: 9 Tantangan Mengerjakan Skripsi dan Cara Mengatasinya

10 Tips Menyusun Bab 1 Skripsi

bab 1 skripsi
Source: Freepik

Inilah beragam tips menulis bab 1 skripsi yang wajib diperhatikan mahasiswa tingkat akhir.

1. Memahami Struktur Bab 1 Skripsi

Bab 1 skripsi umumnya terdiri dari beberapa bagian utama. Setiap bagian memiliki peran penting dalam menjelaskan konteks penelitian secara jelas dan sistematis.

Berikut struktur yang umumnya digunakan dalam bab 1 skripsi:

  • Latar Belakang: Menguraikan alasan mengapa penelitian dilakukan.
  • Rumusan Masalah: Menjabarkan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
  • Tujuan Penelitian: Menjelaskan hasil yang ingin dicapai dari penelitian.
  • Manfaat Penelitian: Menguraikan kontribusi penelitian bagi akademik dan praktis.
  • Batasan Masalah: Menentukan ruang lingkup penelitian agar lebih fokus.

2. Menyusun Latar Belakang yang Meyakinkan

Latar belakang harus menjelaskan urgensi penelitian dengan data dan fakta yang relevan. Hindari deskripsi yang terlalu umum tanpa dukungan literatur. Berikut cara menulis latar belakang skripsi yang baik:

  • Mulailah dengan fakta atau fenomena yang relevan dengan topik.
  • Gunakan data dari jurnal atau laporan terbaru untuk mendukung pernyataan.
  • Jelaskan kesenjangan penelitian yang ingin diisi oleh skripsi ini.

Contoh: Jika skripsi membahas efektivitas pemasaran digital, awali dengan data peningkatan tren digital marketing. Lalu, jelaskan bahwa belum banyak penelitian yang membahas efektivitasnya pada UMKM tertentu.

3. Merumuskan Masalah secara Jelas dan Spesifik

Rumusan masalah harus berisi pertanyaan yang dapat dijawab dengan penelitian. Gunakan kalimat yang ringkas dan fokus pada inti masalah.

Ciri rumusan masalah yang baik:

  • Menggunakan kalimat tanya yang spesifik, seperti “Bagaimana pengaruh X terhadap Y?”
  • Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi dalam latar belakang.
  • Tidak terlalu luas atau terlalu sempit agar dapat diteliti dengan metode yang sesuai.

Contoh: “Bagaimana pengaruh strategi pemasaran digital terhadap peningkatan penjualan UMKM di Jakarta?”

4. Menentukan Tujuan Penelitian yang Terukur

Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah. Gunakan kata kerja operasional yang mencerminkan hasil penelitian.

Beberapa contoh tujuan penelitian:

  • Menganalisis pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
  • Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi suatu fenomena.
  • Menguji efektivitas suatu metode atau strategi.

Contoh: “Menganalisis pengaruh strategi pemasaran digital terhadap peningkatan penjualan UMKM di Jakarta.”

5. Membuat Manfaat Penelitian yang Relevan

Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi yang dapat diberikan. Bagi penelitian akademik, manfaatnya bisa berupa tambahan literatur. Sedangkan bagi praktisi, manfaatnya bisa menjadi rekomendasi solusi.

Baca juga: 7 Alasan Skripsi Ditolak dan Solusi Memperbaikinya

6. Menyusun Batasan Masalah untuk Fokus yang Jelas

Batasan masalah membantu penelitian tetap terarah dan tidak melebar. Tentukan aspek yang akan dibahas dan aspek yang tidak termasuk dalam penelitian.

Contoh: Jika meneliti pemasaran digital UMKM, batasan masalahnya bisa berupa wilayah penelitian hanya di Jakarta dan fokus pada platform media sosial tertentu.

7. Menghindari Kesalahan Umum dalam Bab 1 Skripsi

Kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan bab 1 skripsi meliputi:

  • Latar belakang yang terlalu panjang tanpa data yang mendukung.
  • Rumusan masalah yang terlalu umum dan tidak fokus.
  • Tujuan penelitian yang tidak selaras dengan rumusan masalah.
  • Batasan masalah yang kurang jelas sehingga penelitian menjadi terlalu luas.

8. Tentukan Ide Topik Skripsi yang Tepat

Menemukan topik skripsi yang sesuai dengan minat dan jurusan sering menjadi tantangan. Thesis Idea Generator dapat membantu mahasiswa mendapatkan ide penelitian yang relevan dan menarik.

Cukup masukkan jurusan dan minat di Thesis Idea Generator, lalu dapatkan rekomendasi topik yang bisa dikembangkan menjadi skripsi.

Dengan tools tersebut, mahasiswa bisa lebih cepat menemukan ide penelitian yang potensial dan langsung mulai menyusun bab 1 skripsi.

***

Bab 1 skripsi harus disusun dengan jelas dan sistematis agar lebih mudah disetujui dosen pembimbing. Pastikan latar belakang didukung dengan data, rumusan masalah jelas, dan tujuan penelitian sesuai.

Jika masih bingung menentukan topik, gunakan Thesis Idea Generator untuk menemukan ide skripsi yang sesuai dengan minat dan jurusan kuliah.

survei online populix

Baca juga: 9 Etika Skripsi yang Wajib Diperhatikan Mahasiswa Akhir!

Tags:
Artikel Terkait
Feasibility Study: Pengertian, Jenis, Tahapannya
Secara istilah, feasibility study adalah studi yang penting untuk dilakukan terutama ketika memulai sebuah proyek atau bisnis. Dengan dilaksanakannya feasibility study ini, Anda dapat menilai dan menganalisis kelayakan suatu bisnis atau proyek bila dijalankan. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, Populix akan membahas apa yang dimaksud dengan feasibility study dan aspek-aspek apa saja yang […]
Sentimen Masyarakat terhadap Program Tapera
Program Tapera atau Tabungan Perumahan Rakyat yang diterbitkan pemerintah Joko Widodo menuai pro kontra masyarakat. Sebab, dari aturan simpanan Tapera, karyawan harus merelakan adanya pemotongan gaji setiap bulan. Pemerintah mewajibkan pekerja berusia minimal 20 tahun menjadi peserta Tapera dan dipotong gajinya 2,5% untuk membayar iuran program Tapera. Terkait ini, Populix pun telah melakukan penelitian kepada […]
Pahami Competitive Analysis agar Unggul dalam Persaingan
Sekitar 70% bisnis gagal dalam lima tahun pertama mereka. Salah satu alasan utama kegagalan ini adalah kurangnya pemahaman tentang persaingan. Oleh karena itu, memahami dan melakukan competitive analysis menjadi kunci untuk mencapai keunggulan dalam persaingan. Pelaku bisnis pun dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan strategis.  Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai apa itu […]