Baseline adalah titik awal atau referensi yang digunakan sebagai dasar perbandingan atau evaluasi. Istilah baseline sering digunakan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam penelitian.
Dalam konteks penelitian, baseline merujuk pada pengukuran atau kondisi awal yang digunakan sebagai dasar untuk membandingkan perubahan atau hasil selama maupun setelah penelitian.
Ini merupakan titik referensi yang digunakan untuk menilai dampak dari intervensi, tindakan, atau perubahan yang diamati selama proses penelitian.
Apa Itu Baseline?
Baseline memberikan gambaran tentang bagaimana situasi atau variabel tertentu terlihat sebelum perubahan atau perlakuan dilakukan.
Mengutip laman ProposalsforNGOs, baseline merupakan penjelasan rinci tentang status quo atau situasi maupun keadaan tetap. Bisa dalam bentuk survei, wawancara, atau cara pengumpulan data lainnya.
Ketika Anda membuat baseline yang baik di awal proyek, semua kesimpulan yang Anda buat nanti tentang hasil yang Anda capai didasarkan pada landasan yang kokoh.
Baca juga: Eksogenitas Adalah: Definisi, Jenis, Contoh dalam Penelitian
Tujuan Penggunaan Baseline
Untuk memantau proyek Anda, baseline merupakan hal yang sangat penting dan harus selalu dilakukan sebelum kegiatan dimulai.
Sebab, tujuan dari baseline adalah untuk memberikan dasar informasi yang dapat digunakan untuk memantau dan menilai kemajuan serta efektivitas suatu kegiatan selama pelaksanaan dan setelah kegiatan selesai.
Keseluruhan evaluasi proyek akan didasarkan pada baseline dan kualitasnya akan menentukan kualitas hasil proses evaluasi juga.
Oleh karena itu, hati-hatilah dalam menentukan indikator atau jenis data yang ingin Anda sertakan dan kumpulkan.
Selain itu, pikirkan kegunaan lain dari data yang Anda kumpulkan. Selalu disarankan untuk memiliki kumpulan data yang luas agar dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan di masa mendatang.
Semakin banyak informasi konkret yang dapat Anda kumpulkan mengenai populasi sasaran Anda, semakin baik keterwakilan Anda.
Baca juga: Endogenitas Adalah: Pengertian, Penyebab, Cara Mengatasi
Apa yang Harus Dimasukkan dalam Baseline Anda?
Apa yang harus disertakan dalam baseline bergantung pada proyek spesifik Anda. Anda memerlukan informasi tentang semua indikator yang ditetapkan.
Cobalah untuk menemukan bidang-bidang berbeda di mana proyek Anda akan memicu perubahan dan kumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai bidang-bidang tersebut.
Secara umum, disarankan untuk menyiapkan baseline yang sedikit lebih luas dari yang Anda anggap perlu. Setelah berada di lapangan, untuk mengumpulkan data, mudah untuk menambahkan satu atau dua pertanyaan.
Jika kemudian Anda menyadari bahwa Anda memerlukan informasi tersebut, maka merupakan tugas besar untuk kembali ke lapangan.
Selain itu, setelah Anda memulai proyek, akan lebih sulit untuk mendapatkan informasi lagi karena aktivitas Anda mungkin telah memengaruhi data.
Akan tetapi, indikator-indikator dalam baseline Anda harus dapat diukur. Waktu dan sumber daya yang Anda keluarkan untuk baseline harus sesuai dengan ukuran proyek Anda.
Baca juga: Distribusi Data Adalah: Pengertian hingga Jenisnya
Contoh Penerapan Baseline
Berikut contoh penerapan baseline dalam proses penelitian.
Misalkan Anda ingin melakukan penelitian pasar untuk produk baru Anda, yaitu sejenis minuman energi. Pertama, Anda perlu menentukan baseline untuk pasar minuman energi saat ini sebelum produk Anda diperkenalkan.
- Baseline Penjualan: Anda dapat mengambil data penjualan minuman energi di pasaran selama 6 bulan terakhir sebelum produk Anda diluncurkan. Misalnya, rata-rata bulanan penjualan adalah 10.000 unit.
- Baseline Harga: Anda juga dapat mencatat rata-rata harga produk minuman energi yang ada di pasaran selama periode tersebut. Misalnya, rata-rata harga adalah Rp20.000 per botol.
- Baseline Kesadaran Merek: Anda bisa mengukur tingkat kesadaran merek dari produk minuman energi yang sudah ada di pasar pada saat itu. Misalnya, hanya 30% konsumen yang tahu merek produk tersebut.
Setelah Anda memiliki baseline ini, Anda dapat meluncurkan produk minuman energi Anda dan melakukan penelitian lebih lanjut setelah beberapa bulan.
Jika pada akhirnya Anda mencatat peningkatan penjualan di atas 10.000 unit per bulan, atau jika Anda berhasil meningkatkan tingkat kesadaran merek produk Anda menjadi lebih dari 30%, Anda dapat menyimpulkan bahwa produk Anda berhasil melebihi baseline pasar.
Dengan demikian, baseline membantu Anda dalam memahami dampak produk Anda pada pasar, apakah itu menghasilkan peningkatan penjualan, perubahan harga, atau perubahan dalam kesadaran merek dibandingkan dengan situasi sebelum produk Anda diluncurkan.
Ini adalah alat penting dalam mengevaluasi kesuksesan suatu produk atau strategi dalam penelitian pasar.
***
Dalam survei online yang semakin berkembang, penggunaan baseline yang tepat sangat penting. Baseline adalah fondasi dari segala upaya survei yang berhasil, dan itulah mengapa Anda perlu memahami betul bagaimana Poplite by Populix dapat membantu Anda dalam membangun baseline yang kuat. Jika ingin meraih kesuksesan dalam survei online, jangan ragu untuk menjelajahi lebih lanjut mengenai layanan Poplite by Populix. Jadikan Poplite sebagai langkah awal menuju kesuksesan survei online Anda!
Baca juga: Binomial Adalah: Definisi, Kriteria, Rumus Distribusi Binomial