Dalam proses riset, kita sering mendengar tentang istilah cakupan penelitian. Lantas, apa yang dimaksud dari cakupan penelitian?
Menurut penjelasan Afribary, Alternative Online Libraries for Higher Education in Africa and Emerging Markets, pada unggahan LinkedIn, cakupan penelitian adalah sejauh mana area penelitian Anda akan dieksplorasi, dan parameter studi akan beroperasi.
Cakupan penelitian dikenal juga dengan istilah cakupan studi. Berikut ini penjelasan selengkapnya!
Apa Itu Cakupan Penelitian?
Cakupan penelitian mengacu pada batasan dan lingkup dari suatu proyek atau studi penelitian. Cakupan menentukan tujuan, sasaran, dan parameter spesifik yang akan digunakan dalam menjalankan penelitian.
Cakupan penelitian membantu dalam mengklarifikasi fokus dan arah studi, sehingga penelitian tetap dapat dijalankan dengan baik, layak, dan relevan.
Baca juga: Cluster Sampling Penelitian: Pengertian, Teknik, Contoh, Rumus
Manfaat Adanya Cakupan Penelitian
Cakupan penelitian akan memberikan informasi dasar tentang kedalaman dan luasnya proyek.
Ini memberi tahu pembaca tentang apa yang ingin Anda ketahui, bagaimana Anda akan melakukan studi atau penelitian, laporan yang akan menjadi bagian dari hasil studi, dan tanggung jawab para peneliti yang terlibat dalam studi ini.
Cara Menentukan Cakupan Penelitian atau Cakupan Studi
Dalam menulis cakupan penelitian atau scope of the research, Anda perlu memasukkan poin-poin penting yang akan memandu audiens dan memberi mereka informasi yang memadai tentang alasan serta batasan studi Anda.
Anda perlu menyatakan kembali masalah penelitian dan tujuan penelitian. Anda harus menyatakan periode di mana studi Anda berfokus.
Metode penelitian yang digunakan pun harus dinyatakan. Ini menggabungkan data seperti ukuran sampel, lokasi geografis, variabel, dan metode analisis.
Selain itu, perlu juga menyatakan teori akademik yang diterapkan pada data. Ini menyampaikan kepada pembaca tentang lensa analisis yang Anda gunakan.
Semua penelitian harus dibatasi dalam ruang lingkup dan tunduk pada batasan.
Perlu dicatat bahwa jika Anda memperluas penelitian itu terlalu banyak, Anda mungkin tidak dapat berlaku adil untuk studi tersebut. Artinya, mungkin perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.
Dengan adanya cakupan studi mungkin saja dapat membatasi temuan Anda dan membuat penelitian lebih mudah. Namun, sebelum menentukan cakupan studi, Anda perlu menganalisis kelayakan studi terlebih dahulu.
Baca juga: Pengertian Bias dan Contohnya dalam Penelitian atau Riset
Contoh Cakupan Penelitian
Tujuan Penelitian:
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor ritel.
Pertanyaan Penelitian:
- Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan keberhasilan UKM di sektor ritel?
- Bagaimana pengaruh lokasi geografis terhadap kinerja bisnis UKM di sektor ritel?
- Bagaimana strategi pemasaran yang efektif dalam meningkatkan penjualan dan keuntungan UKM di sektor ritel?
Batasan Penelitian:
Penelitian ini akan difokuskan pada UKM di sektor ritel di wilayah perkotaan selama periode lima tahun terakhir.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi:
Usaha yang termasuk dalam penelitian ini adalah UKM di sektor ritel yang memiliki omset tahunan di bawah 50 juta rupiah. Usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman, pakaian, dan aksesoris akan menjadi objek penelitian. Namun, usaha yang beroperasi dalam bidang e-commerce dan bisnis online akan dikecualikan.
Metodologi:
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data akan dikumpulkan melalui wawancara dengan pemilik usaha, analisis dokumen seperti laporan keuangan, dan survei kepada pelanggan. Analisis statistik akan digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul.
Batasan:
Kendala yang mungkin terjadi dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu dan sumber daya yang dapat memengaruhi jumlah sampel yang dapat diambil. Selain itu, terdapat juga keterbatasan dalam akses data keuangan yang mungkin tidak lengkap atau terbatas pada beberapa responden.
Dengan merumuskan cakupan penelitian seperti contoh di atas, peneliti akan memiliki arahan yang jelas mengenai tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, batasan, metode, serta batasan yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Mengenal Bar Chart, Pengertian hingga Contohnya dalam Penelitian