Fenomena Impulsif Berbelanja di Hari Raya
Marwiyah Eka Wijayanti

Fenomena Impulsif Berbelanja di Hari Raya

7 bulan yang lalu 3 MENIT MEMBACA

Momen Hari Raya Idul Fitri adalah puncak kemenangan yang dirasakan oleh seluruh umat Muslim di dunia setelah menjalani puasa Ramadan selama satu bulan lamanya. Puasa tidak sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga mengendalikan hawa nafsu. 

Pada momen puncak kemenangan ini, bentuk perayaan yang dilakukan oleh umat Muslim adalah membeli berbagai barang seperti pakaian baru dan dekorasi rumah. Perilaku ini menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahunnya, bahkan memicu sebuah perilaku belanja yang dikenal dengan istilah impulsive buying. 

Menurut Rook & Fisher (1995), impulsive buying diartikan sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli secara spontan, refleks, tiba-tiba, dan otomatis. Dapat dikatakan bahwa impulsive buying merupakan sesuatu yang alamiah dan merupakan reaksi yang cepat. 

Perilaku impulsive buying ini berdampak terhadap seseorang menjadi konsumtif secara berlebihan. 

Tips Menghindari Impulsif Berbelanja Mendekati Hari Raya

impulsif berbelanja
Source: Freepik

Berikut tips untuk menghindari kebiasaan impulsif berbelanja: 

1. Membuat Daftar Belanja yang Jelas

Sebelum melangkah ke pusat perbelanjaan atau membuka aplikasi e-commerce, susunlah daftar belanja yang jelas dan terperinci. Daftar ini bukan sekadar catatan barang yang diinginkan, tetapi juga representasi dari prioritas kebutuhan.

Tentukan barang-barang yang benar-benar esensial, seperti bahan makanan pokok, pakaian yang dibutuhkan, atau perlengkapan rumah tangga yang mendesak. 

2. Waspadai Jebakan Diskon Lebaran

Menjelang Idul Fitri, pusat perbelanjaan dan platform online kerap berlomba-lomba menawarkan diskon dan promo menarik. Meskipun diskon dapat menghemat pengeluaran, sering kali ini hanyalah strategi pemasaran untuk mendorong pembelian impulsif.

Sebelum tergiur diskon, tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan. Jika tidak, abaikan tawaran tersebut. Fokuslah pada barang-barang yang ada di daftar belanja Anda. 

3. Batasi Waktu Berbelanja

Tanpa batasan waktu, Anda akan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di pusat perbelanjaan atau platform online. Semakin lama Anda berbelanja, semakin besar kemungkinan Anda terpapar pada barang-barang yang tidak direncanakan.

Tetapkan durasi belanja yang realistis dan patuhi batasan tersebut. Fokuslah pada barang-barang yang ada di daftar belanja dan hindari menjelajah area lain yang tidak relevan. Dengan membatasi waktu belanja, Anda akan lebih fokus dan efisien dalam mengambil keputusan pembelian.

4. Lindungi Dompet dari Pengaruh Emosi

Emosi negatif seperti stres, sedih, atau marah dapat memicu impulsive buying. Saat emosi labil, seseorang cenderung mencari pelarian dengan berbelanja, meskipun barang yang dibeli tidak benar-benar dibutuhkan.

Sebelum berbelanja, identifikasi kondisi emosi Anda. Jika Anda merasa emosi negatif, tunda belanja hingga emosi Anda stabil. Dengan mengendalikan emosi, Anda akan terhindar dari keputusan belanja yang merugikan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat merayakan Idul Fitri dengan bijak dan penuh makna, serta mencegah impulsif berbelanja. Idul Fitri tidak hanya menjadi momen kemenangan setelah berpuasa, tetapi juga kemenangan dalam mengendalikan diri dari dorongan konsumtif.

Sumber:

  • https://timesindonesia.co.id/gaya-hidup/531533/tips-efektif-menghindari-impulsif-buying-menjelang-lebaran
  • https://www.idntimes.com/business/finance/arif-nurhadi/tips-hindari-impulsive-buying-c1c2?page=all 
  • Jurnal Manajemen dan Bisnis (Performa), 19 (01): 31-55, 2021
download report populix

Baca juga: Tren Belanja di Bulan Ramadan 2025, Apa yang Jadi Prioritas?

Artikel Terkait
Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Tujuan, Aspek & Contoh
Dalam membangun sebuah usaha, modal saja tidak cukup untuk membuat bisnis Anda sukses. Diperlukan banyak pertimbangan serta rencana bisnis yang matang. Inilah pentingnya melakukan studi kelayakan bisnis, yaitu untuk menguji apakah bisnis Anda sudah layak dijalankan atau belum. Meskipun penting, nyatanya masih banyak pelaku bisnis yang mengabaikan hal berikut. Akibatnya, tidak sedikit dari mereka akhirnya […]
Invoice Kertas vs. Invoice Online: Mana yang Lebih Baik?
Dalam dunia bisnis, invoice adalah dokumen penting yang digunakan untuk mencatat transaksi dan menagih pembayaran. Seiring perkembangan teknologi, metode penerbitan invoice juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya invoice kertas menjadi standar utama, kini invoice online semakin populer di berbagai industri.  Namun, apakah peralihan ke invoice online selalu lebih baik?  Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan invoice […]
6 Cara Mengelola Stress Skripsi agar Cepat Selesai
Aktivitas skripsi yang harus dijalani oleh mahasiswa tingkat akhir terkadang memang memusingkan. Bahkan, tak sedikit dari mereka merasa stress. Lantas, bagaimana cara mengelola stress saat membuat skripsi? Nah, untuk masalah satu ini, usahakan kamu tidak terlalu memforsir diri sendiri. Pilihlah judul yang kamu sukai agar proses penelitian berlangsung menyenangkan. Masih banyak tips lainnya dalam mengelola […]