Fenomena Impulsif Berbelanja di Hari Raya
Marwiyah Eka Wijayanti

Fenomena Impulsif Berbelanja di Hari Raya

4 bulan yang lalu 3 MENIT MEMBACA

Momen Hari Raya Idul Fitri adalah puncak kemenangan yang dirasakan oleh seluruh umat Muslim di dunia setelah menjalani puasa Ramadan selama satu bulan lamanya. Puasa tidak sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga mengendalikan hawa nafsu. 

Pada momen puncak kemenangan ini, bentuk perayaan yang dilakukan oleh umat Muslim adalah membeli berbagai barang seperti pakaian baru dan dekorasi rumah. Perilaku ini menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahunnya, bahkan memicu sebuah perilaku belanja yang dikenal dengan istilah impulsive buying. 

Menurut Rook & Fisher (1995), impulsive buying diartikan sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli secara spontan, refleks, tiba-tiba, dan otomatis. Dapat dikatakan bahwa impulsive buying merupakan sesuatu yang alamiah dan merupakan reaksi yang cepat. 

Perilaku impulsive buying ini berdampak terhadap seseorang menjadi konsumtif secara berlebihan. 

Tips Menghindari Impulsif Berbelanja Mendekati Hari Raya

impulsif berbelanja
Source: Freepik

Berikut tips untuk menghindari kebiasaan impulsif berbelanja: 

1. Membuat Daftar Belanja yang Jelas

Sebelum melangkah ke pusat perbelanjaan atau membuka aplikasi e-commerce, susunlah daftar belanja yang jelas dan terperinci. Daftar ini bukan sekadar catatan barang yang diinginkan, tetapi juga representasi dari prioritas kebutuhan.

Tentukan barang-barang yang benar-benar esensial, seperti bahan makanan pokok, pakaian yang dibutuhkan, atau perlengkapan rumah tangga yang mendesak. 

2. Waspadai Jebakan Diskon Lebaran

Menjelang Idul Fitri, pusat perbelanjaan dan platform online kerap berlomba-lomba menawarkan diskon dan promo menarik. Meskipun diskon dapat menghemat pengeluaran, sering kali ini hanyalah strategi pemasaran untuk mendorong pembelian impulsif.

Sebelum tergiur diskon, tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan. Jika tidak, abaikan tawaran tersebut. Fokuslah pada barang-barang yang ada di daftar belanja Anda. 

3. Batasi Waktu Berbelanja

Tanpa batasan waktu, Anda akan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di pusat perbelanjaan atau platform online. Semakin lama Anda berbelanja, semakin besar kemungkinan Anda terpapar pada barang-barang yang tidak direncanakan.

Tetapkan durasi belanja yang realistis dan patuhi batasan tersebut. Fokuslah pada barang-barang yang ada di daftar belanja dan hindari menjelajah area lain yang tidak relevan. Dengan membatasi waktu belanja, Anda akan lebih fokus dan efisien dalam mengambil keputusan pembelian.

4. Lindungi Dompet dari Pengaruh Emosi

Emosi negatif seperti stres, sedih, atau marah dapat memicu impulsive buying. Saat emosi labil, seseorang cenderung mencari pelarian dengan berbelanja, meskipun barang yang dibeli tidak benar-benar dibutuhkan.

Sebelum berbelanja, identifikasi kondisi emosi Anda. Jika Anda merasa emosi negatif, tunda belanja hingga emosi Anda stabil. Dengan mengendalikan emosi, Anda akan terhindar dari keputusan belanja yang merugikan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat merayakan Idul Fitri dengan bijak dan penuh makna, serta mencegah impulsif berbelanja. Idul Fitri tidak hanya menjadi momen kemenangan setelah berpuasa, tetapi juga kemenangan dalam mengendalikan diri dari dorongan konsumtif.

Sumber:

  • https://timesindonesia.co.id/gaya-hidup/531533/tips-efektif-menghindari-impulsif-buying-menjelang-lebaran
  • https://www.idntimes.com/business/finance/arif-nurhadi/tips-hindari-impulsive-buying-c1c2?page=all 
  • Jurnal Manajemen dan Bisnis (Performa), 19 (01): 31-55, 2021
download report populix

Baca juga: Tren Belanja di Bulan Ramadan 2025, Apa yang Jadi Prioritas?

Artikel Terkait
Survei Populix dan Teman Bumil: Dampak Pandemi Terhadap Kondisi Mental Keluarga
Sudah delapan bulan lamanya masyarakat Indonesia harus membatasi aktivitas di luar rumah, dikarenakan jumlah kasus positif pasien Covid-19 masih belum sepenuhnya membaik. Sebagian orang juga masih harus bekerja dirumah atau Work From Home maupun belajar secara online. Hal ini memaksa banyak keluarga untuk harus tetap di rumah. Meskipun momen ini dapat meningkatkan kualitas hubungan keluarga […]
Surveyor Adalah: Pengertian, Tugas, Kompetensi, dan Gajinya
Jika Anda pernah mendengar profesi di mana tugasnya memeriksa, mengawasi, atau mengamati pekerjaan lain, maka itulah surveyor. Surveyor adalah orang yang identik bekerja di dunia lapangan. Surveyor dulunya menjurus pada dunia proyek, tetapi seiring berjalannya waktu, kini surveyor meluas ke dunia leasing dan perusahaan jasa lain. Simak lebih lengkap tentang tugas surveyor, kompetensi yang dibutuhkan, […]
Apa itu Market Share? Pengertian, Fungsi, Jenis, & Rumusnya
Market share adalah salah satu aspek yang cukup penting bagi perusahaan. Sederhananya, ini merupakan tingkat persentase dari total penjualan suatu industri. Besarnya persentase market share sebuah perusahaan biasanya menjadi tolok ukur keberhasilan bisnis atau strategi pemasaran. Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana cara menghitung market share? Nah, artikel berikut akan membahas secara tuntas mulai dari pengertian […]