Apa yang Anda pikirkan jika mendengar kata fenomenologi? Menurut penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fenomenologi adalah ilmu tentang perkembangan kesadaran dan pengenalan diri manusia sebagai ilmu yang mendahului filsafat atau bagian dari filsafat.
Di dalam dunia penelitian, ada juga yang disebut phenomenology research atau riset fenomenologi. Mengutip laman Harappa Education, riset fenomenologi adalah pendekatan penelitian kualitatif yang membantu dalam menggambarkan pengalaman hidup seseorang.
Metode fenomenologi berfokus mempelajari fenomena yang berdampak pada individu. Pendekatan ini menyoroti kekhususan dan mengidentifikasi suatu fenomena yang dirasakan oleh individu dalam suatu situasi. Itu juga dapat digunakan untuk mempelajari kesamaan dalam perilaku sekelompok orang.
Lantas, seperti apakah contoh nyata dari riset atau penelitian fenomenologi? Simak terus artikel ini untuk penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Etnografi Adalah: Pengertian, Metode Penelitian, Contoh
Apa Itu Fenomenologi?
Berdasarkan penjelasan Stanford Encyclopedia of Philosophy, fenomenologi adalah studi tentang struktur kesadaran yang dialami dari sudut pandang orang pertama.
Struktur sentral dari sebuah pengalaman adalah intensionalitasnya, yang diarahkan pada sesuatu, karena pengalaman itu adalah suatu objek. Sebuah pengalaman diarahkan pada suatu objek berdasarkan konten atau maknanya (yang mewakili objek) bersama dengan kondisi yang memungkinkan yang sesuai.
Fenomenologi sebagai suatu disiplin berbeda, tetapi terkait dengan disiplin utama lain dalam filsafat, seperti ontologi, epistemologi, logika, dan etika.
Baca juga: Cluster Sampling Adalah: Pengertian, Teknis, Contoh, Rumus
Apa Itu Riset atau Penelitian Fenomenologi?
Penelitian fenomenologi berakar pada psikologi, pendidikan, dan filsafat. Tujuannya adalah untuk mengekstrak data paling murni yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Terkadang peneliti membuat catatan pribadi tentang apa yang mereka pelajari dari subjek. Hal ini dapat menambah kredibilitas data, serta memungkinkan peneliti menghilangkan pengaruh ini untuk menghasilkan narasi yang tidak bias.
Ada dua pertanyaan besar yang kerap dipakai dalam metode ini, yakni:
- Apa pengalaman subjek terkait dengan fenomena?
- Faktor-faktor apa yang memengaruhi pengalaman dari fenomena itu?
Seorang peneliti juga dapat menggunakan pengamatan, seni, dan dokumen untuk membangun makna universal dari pengalaman saat mereka membangun pemahaman tentang fenomena tersebut. Kekayaan data yang diperoleh dalam penelitian fenomenologi membuka peluang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Metode Pendekatan Fenomenologi
Penelitian fenomenologis dapat didasarkan pada studi kasus tunggal atau kumpulan sampel.
Studi kasus tunggal mengidentifikasi kegagalan dan perbedaan sistem. Data dari banyak sampel menyoroti banyak kemungkinan situasi.
Dalam kedua kasus, ini adalah metode yang dapat digunakan peneliti:
- Peneliti dapat mengamati subjek atau mengakses catatan tertulis seperti teks, jurnal, puisi, ataupun buku harian.
- Peneliti dapat melakukan percakapan dan wawancara dengan open-ended question atau pertanyaan terbuka, yang memungkinkan peneliti membuat subjek cukup nyaman untuk terbuka.
- Action research dan focus workshops adalah cara tepat untuk menangkan kandidat yang memiliki hambatan psikologis.
Untuk menggali informasi yang mendalam, peneliti harus menunjukkan empati dan menjalin hubungan yang baik dengan partisipan. Metode penelitian fenomenologis semacam ini mengharuskan peneliti untuk fokus pada subjek dan menghindari pengaruh.
Baca juga: Elemen Penelitian Adalah: Pengertian, Contoh, dan Pentingnya
Contoh Penelitian Fenomenologi
Berikut ini adalah contoh penelitian fenomenologi.
Judul Penelitian: Pengalaman Mahasiswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Semester
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman mahasiswa dalam menghadapi ujian akhir semester, termasuk perasaan, pemikiran, dan tindakan yang mereka alami selama proses tersebut.
Metode Penelitian:
- Partisipan: Mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi dengan beragam latar belakang dan jurusan akan menjadi subjek penelitian. Dipilih beberapa mahasiswa dengan tingkat kesesuaian yang tinggi terhadap fenomena yang diteliti (yaitu, mahasiswa yang memiliki pengalaman menghadapi ujian akhir semester secara langsung).
- Pengumpulan Data: Peneliti akan melakukan wawancara mendalam dengan masing-masing mahasiswa untuk memahami pengalaman mereka secara lebih mendalam. Wawancara akan berfokus pada pertanyaan terbuka yang memungkinkan mahasiswa untuk menceritakan pengalaman mereka dengan bebas.
- Analisis Data: Data dari wawancara akan dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif untuk mengidentifikasi tema dan pola pengalaman yang berbeda. Peneliti akan mencari kesamaan, perbedaan, dan esensi umum yang muncul dari narasi mahasiswa.
- Interpretasi: Hasil analisis akan diinterpretasikan untuk memahami makna dan signifikansi dari pengalaman mahasiswa dalam menghadapi ujian akhir semester. Peneliti akan mencoba memahami sudut pandang mahasiswa dan mengidentifikasi perasaan, pemikiran, dan tindakan yang relevan selama periode tersebut.
Hasil Penelitian: Penelitian ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman mahasiswa saat menghadapi ujian akhir semester. Hasil ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang stres akademik, strategi menghadapi ujian, dan dukungan yang diperlukan oleh mahasiswa selama masa ujian.
***
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui kalau fenomenologi adalah sebuah studi yang masih berkaitan dengan filsafat. Dalam dunia penelitian pun terdapat riset fenomenologi yang membahas tentang fenomena.
Temukan makna mendalam di balik pengalaman manusia dengan penelitian fenomenologi berbasis perusahaan menggunakan Populix for Enterprise. Kunjungi Populix for Enterprise untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana riset kami dapat membantu Anda memahami perspektif unik para konsumen dan mengambil keputusan yang berdasarkan wawasan mendalam.
Baca juga: Metode Penelitian Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya