Tren Financial Habits Milenial dan Gen Z di Era Digital
Populix

Tren Financial Habits Milenial dan Gen Z di Era Digital

6 bulan yang lalu 3 MENIT MEMBACA

Perkembangan teknologi dan perubahan zaman berpengaruh terhadap financial habits para generasi muda, termasuk cara mereka mengelola keuangan.

Di tengah kemudahan akses digital, kemunculan aplikasi finansial, serta pengaruh sosial media, Milenial dan Gen Z menunjukkan pola perilaku keuangan yang unik dan berbeda.

Walaupun financial habits mereka cenderung berbeda, tetapi perjalanan keuangan kedua generasi tersebut saling melengkapi. Gen Z unggul dalam kecakapan digital sejak dini, sementara Milenial menunjukkan ketahanan dan strategi jangka panjang.

Lantas, seperti apa perbedaan utama dalam cara Generasi Milenial dan Generasi Z mengelola keuangan mereka? Anda dapat mengetahuinya melalui report Populix berjudul “Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age.”

Baca juga: Pengguna Layanan Paylater di Indonesia Didominasi Milenial

Financial Habits Generasi Milenial dan Gen Z

Berdasarkan laporan Populix yang dirilis pada Juli 2025, terlihat bahwa dalam hal sumber penghasilan, Generasi Milenial cenderung mengandalkan gaji dari pekerjaan tetap, sementara Gen Z lebih memilih jalur pekerjaan lepas atau freelance sebagai sumber pendapatan utama mereka.

Secara tidak langsung, pola tersebut mencerminkan kecenderungan Milenial untuk mencari stabilitas dan keamanan finansial jangka panjang. Sedangkan Gen Z, menunjukkan preferensi lebih kuat terhadap freelance yang memberikan fleksibilitas waktu, serta peluang eksplorasi minat pribadi.

Lalu, dalam hal pengelolaan keuangan, Milenial cenderung menerapkan perencanaan lebih terstruktur. Mereka biasanya langsung membagi pendapatan yang diterima ke dalam pos-pos tertentu, sehingga setiap pengeluaran sudah direncanakan sejak awal.

financial habits
Source: Populix

Baca juga: Iklan Judi Online di Indonesia, Ancaman Digital Terkini!

Cara Milenial dan Gen Z Mengatur Keuangan Mereka

Berbicara soal manajemen keuangan, Gen Z lebih nyaman menggunakan dompet digital untuk bertransaksi, sedangkan Milenial cenderung mengandalkan aplikasi mobile banking dari institusi keuangan resmi.

Meskipun memiliki preferensi platform yang berbeda, keduanya sama-sama menjadikan media sosial sebagai sumber utama untuk mencari informasi atau saran seputar keuangan.

Namun, menariknya, sebagian besar dari mereka belum pernah mengikuti kelas atau seminar terkait literasi keuangan digital.

Padahal, minat terhadap topik ini cukup tinggi, terutama di kalangan Gen Z yang melihat sesi edukatif tersebut sebagai hal yang bermanfaat. Di sisi lain, Milenial tampak kurang antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan serupa.

financial habits
Source: Populix

***

Demikian sedikit gambaran tentang financial habits Milenial dan Gen Z saat ini. Dengan memahami perbedaan utama dalam cara Milenial dan Gen Z mengelola keuangannya, kita dapat melihat bagaimana setiap generasi mempersiapkan masa depan finansial mereka.

Ingin tahu lebih detail tentang financial habits Milenial dan Gen Z? Anda dapat mengunduh report Millennials & Gen Z Report: Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age” untuk mendapatkan informasi lengkapnya.

populix research service

Baca juga: Preferensi Tren Kuliner Kekinian Milenial dan Gen Z

Tags:
Artikel Terkait
How Electric Vehicle Growth Is Changing Indonesia’s Market
Electric vehicle technology is reshaping Indonesia’s automotive landscape in ways no one expected a few years ago. For decades, the market has been dominated by Japanese brands, which have built an almost unshakeable reputation for quality, reliability, and high resale value. Toyota, Honda, and Mitsubishi weren’t just popular; they were the default choice for most […]
Mengenal Alasan: Pengertian, Pentingnya, Kaitannya dengan Riset
Alasan adalah menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi kita dalam melakukan sesuatu, tak terkecuali saat hendak melakukan riset atau penelitian. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada 4 poin penjelasan tentang alasan. Pertama yaitu dasar, asas, hakikat. Kedua yaitu dasar bukti (keterangan) yang dipakai untuk menguatkan pendapat (sangkalan, perkiraan, dsb). Poin ketiga yaitu hal yang […]
Safety Stock: Pengertian, Cara Menghitung serta Contohnya
Safety stock adalah persediaan ekstra yang disediakan oleh perusahaan guna menjaga aspek penjualan agar tetap berjalan lancar. Bagi para pengusaha, elemen ini sangat krusial karena kontribusinya dalam manajemen perusahaan. Pada dasarnya, tujuan dari safety stock adalah untuk mengamankan keseimbangan produksi perusahaan. Lalu, apa fungsi safety stock dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk temukan jawabannya di artikel […]