Menentukan kampus pascasarjana untuk melanjutkan studi S2 merupakan keputusan besar yang butuh pertimbangan matang.
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan agar pilihan Anda tepat, mulai dari akreditasi universitas hingga program studi yang memang sesuai dengan minat dan tujuan karier.
Nyatanya, proses memilih atau menentukan kampus pascasarjana S2 ini sering kali dihadapkan pada berbagai kendala yang bisa membuat calon mahasiswa bingung.
Artikel ini akan membahas tentang kendala-kendala tersebut dan memberikan solusi yang dapat membantu Anda menemukan cara menentukan universitas yang tepat.
Baca juga: 11 Keuntungan Kuliah S2 atau Magister, Patut Dipertimbangkan!
Kendala Menentukan Univeristas Pascasarjana S2 dan Solusinya
Apa sajakah kendala yang sering dihadapi? Simak penjelasan ini!
1. Banyaknya Pilihan Kampus S2
Saat mencari universitas S2, salah satu kendala yang kerap terjadi yaitu banyaknya pilihan universitas yang tersedia, baik di dalam maupun luar negeri. Setiap kampus pun menawarkan keunggulan masing-masing, yang pada akhirnya justru membingungkan calon mahasiswa.
Nah, sebagai solusi, Anda dapat menggunakan panduan peringkat universitas seperti Indonesia’s Master’s University Rankings. Panduan ini memberikan informasi lengkap mengenai reputasi akademik serta akreditasi kampus. Dengan memahami peringkat ini, Anda bisa mempersempit pilihan berdasarkan kebutuhan dan kriteria pribadi.
2. Biaya Pendidikan yang Tinggi
Biaya studi S2 sering kali menjadi penghalang utama, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial. Selain biaya kuliah, ada juga biaya tambahan seperti akomodasi, buku, dan kebutuhan lainnya yang perlu diperhitungkan.
Oleh karena itu, carilah informasi tentang program beasiswa yang tersedia di kampus S2 tujuan Anda. Banyak universitas S2 yang menawarkan beasiswa penuh atau parsial untuk mahasiswa pascasarjana.
3. Kesesuaian Program Studi dengan Tujuan Karier
Tidak semua program studi di kampus S2 memiliki kurikulum yang relevan dengan rencana karier setiap mahasiswanya. Hal ini dapat membuat calon mahasiswa khawatir, apakah program tersebut benar-benar akan memberikan keahliah yang dibutuhkan?
Untuk solusinya, lakukan riset mendalam tentang kurikulum dan mata kuliah yang ditawarkan oleh program studi yang Anda minati. Baca testimoni alumni dan lihat profil dosen untuk memastikan relevansi program dengan bidang keahlian Anda.
Selain itu, Indonesia’s Master’s University Rankings pun dapat membantu Anda memahami keunggulan program studi di berbagai universitas.
4. Lokasi Kampus Pascasarjana S2
Lokasi kampus sering menjadi pertimbangan penting, terutama bagi mahasiswa yang sudah bekerja atau memiliki keluarga. Lokasi yang jauh atau sulit diakses dapat menjadi hambatan.
Jika menghadapi kendala ini, Anda dapat mempertimbangkan memilih kampus yang menawarkan program online atau hybrid. Hal ini memungkinkan Anda untuk tetap melanjutkan studi tanpa harus selalu hadir di lokasi fisik kampus.
Tak luput, pastikan juga Anda memeriksa fasilitas transportasi dan akomodasi di sekitar kampus.
5. Akreditasi dan Reputasi Universitas S2
Beberapa calon mahasiswa khawatir tentang akreditasi dan reputasi universitas yang akan memengaruhi prospek karier mereka. Kampus pascasarjana yang kurang diakui sering kali menjadi kendala.
Maka dari itu, pastikan untuk memilih kampus pascasarjana dengan akreditasi yang baik dari lembaga resmi. Informasi ini biasanya tersedia di situs resmi universitas atau melalui platform seperti Populix yang menyediakan data tepercaya tentang peringkat universitas di Indonesia.
Baca juga: 10 Panduan Memilih Universitas S2 yang Tepat untuk Masa Depan
6. Tantangan Penelitian untuk Tesis S2
Melanjutkan studi S2 berarti Anda akan menghadapi tugas penting, yaitu menyusun tesis. Adapun salah satu kendala utama yang sering muncul saat memilih universitas S2 adalah memastikan kampus tersebut memiliki dukungan yang memadai untuk penelitian, terutama bagi mahasiswa yang memerlukan data primer melalui survei.
Sayangnya, tantangan ini sering kali diabaikan ketika memilih univeristas. Padahal, kenyataannya aspek ini bisa sangat memengaruhi kelancaran studi Anda.
Tidak semua universitas menyediakan sumber daya yang memadai untuk membantu penelitian mahasiswa. Misalnya, mungkin saja ada kampus yang tidak memiliki platform survei internal, akses ke database responden, ataupun kemitraan dengan layanan survei online.
Hal itu bisa menjadi hambatan besar, terutama jika penelitian Anda membutuhkan banyak responden dengan kriteria spesifik atau harus dilakukan dalam waktu singkat.
Lantas, apa solusinya? Nah, solusinya yaitu saat memilih kampus pascasarjana, pertimbangkan fasilitas pendukung penelitian yang ditawarkan. Selain itu, Anda juga menggunakan layanan platform survei online seperti Poplite by Populix untuk mempermudah proses pengumpulan data.
Dengan bantuan Poplite by Populix, kelak Anda dapat menemukan responden sesuai kriteria penelitian, menghemat waktu dengan pengumpulan data secara online yang cepat dan efisien, serta memperoleh hasil survei yang valid karena responden yang tersedia di Poplite sudah melalui proses penyaringan.
7. Kendala Menyesuaikan Jadwal
Bagi pekerja yang ingin melanjutkan studi, menyesuaikan jadwal kuliah dengan pekerjaan merupakan tantangan besar. Biasanya, program reguler yang padat dapat saja mengganggu rutinitas kerja.
Solusinya adalah cari kampus yang menawarkan program fleksibel, seperti kelas malam atau kelas akhir pekan. Dengan begitu, diharapkan rutinitas kerja dan jadwal kuliah Anda tidak bentrok satu sama lain.
***
Memilih kampus pascasarjana yang tepat memang tidak mudah. Namun, dengan informasi yang tepat dan strategi yang baik, Anda dapat mengatasi berbagai kendala yang ada.
Manfaatkan sumber daya online seperti Indonesia’s Master’s University Rankings by Poplite untuk mendapatkan wawasan tentang peringkat universitas di Indonesia.
Dengan begitu, Anda dapat menentukan kampus pascasarjana yang tidak hanya memenuhi kebutuhan akademis, tetapi juga mendukung rencana karier Anda di masa depan.
Baca juga: 8 Persiapan Kuliah S2 yang Wajib Diketahui Sebelum Mendaftar