Mengenal Kode OTP dan Bedanya dari PIN, Harus Dirahasiakan!
Populix

Mengenal Kode OTP dan Bedanya dari PIN, Harus Dirahasiakan!

4 tahun yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Bagi pengguna smartphone, kode OTP adalah hal yang sudah tidak asing lagi.

OTP sering kita temukan ketika hendak melakukan transaksi secara online atau saat masuk dalam sebuah aplikasi.

Hampir semua aplikasi menggunakan OTP sebagai sistem keamanannya.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pembajakan atau penyalahgunaan akun.

Apa itu OTP dan bagaimana cara kerja kode OTP?

Apa itu OTP?

OTP adalah kode verifikasi berupa angka atau terkadang dikombinasikan dengan huruf yang biasanya terdiri dari 4 – 6 digit.

Pada umumnya, kode OTP digunakan untuk proses autentikasi data ketika Anda akan mengakses sebuah aplikasi atau melakukan transaksi secara online.

Sesuai dengan kepanjangan OTP adalah One Time Password, kode ini hanya sekali pakai dan bisa hangus dalam beberapa menit.

One Time Password pertama kali diterapkan oleh suatu bank di Indonesia dengan tujuan memperketat keamanan ID para customer-nya.

Kemudian, saat ini OTP digunakan di berbagai aplikasi.

Apa perbedaan OTP dengan PIN?

Meskipun sama-sama berupa kode, namun PIN dan OTP adalah hal yang berbeda.

Berikut penjelasannya :

  • PIN adalah sistem keamanan yang bisa diatur oleh pemilik akun. Sedangkan OTP adalah kode acak yang secara otomatis dikirimkan oleh sistem.
  • OTP adalah salah satu sistem keamanan two way authentication yang bersifat sangat rahasia. Sedangkan PIN digunakan layaknya password untuk masuk ke sebuah akun.

Anda dengan sengaja atau tidak menyebarkannya kepada orang lain.

Karena itu, fungsi utama dari OTP adalah untuk mencegah tindakan kriminal oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Jenis-Jenis OTP

Meskipun sama-sama berfungsi sebagai sistem perlindungan, namun ternyata OTP sendiri memiliki beberapa jenis berdasarkan tingkat keamanannya.

OTP dibagi menjadi tiga macam mulai dari yang kurang aman hingga yang paling aman.

1. On Demand Token

OTP ini merupakan jenis OTP yang kurang aman, namun yang paling sering digunakan hingga saat ini karena kemudahannya.

Sistem ini menggunakan peran pihak ketiga seperti SMS, email atau telepon karena tidak memiliki kemampuan mengolah kode sendiri.

Dikatakan kurang aman karena dengan sistem ini masih rentan dimanfaatkan dalam tindakan pembajakan dan penyalahgunaan.

2. Soft Token

Jenis OTP soft token bisa dikatakan cukup aman karena memanfaatkan aplikasi autentikasi yang mampu mengolah kode berdasarkan set kunci yang dimiliki seperti Google Authenticator atau Twilio Authy.

Namun kekurangannya, ketika sistem tersebut juga terinstall di perangkat lain, maka perangkat lain tersebut akan memiliki akses kode OTP.

Maka dari itu, untuk mengatasinya Anda bisa memilih autentikasi yang terlindungi PIN.

3. Hard Token

Jenis yang satu ini dibilang paling aman karena sistem kerjanya yang langsung mengakses fisik token kalkulator tanpa perlu terhubung dengan perangkat lain.

OTP hard token juga tidak memanfaatkan pihak ketiga seperti email dan whatsapp, dengan begitu akan lebih sulit untuk dibajak.

Baca juga: 7 Cara Melacak Nomor HP Lewat Internet Termudah, Pasti Ketemu!

Cara Kerja Kode OTP

Dilihat dari cara kerjanya, OTP ini terbilang sederhana. Proses autentikasi ini terjadi secara otomatis dan hanya dalam hitungan menit.

Ketika Anda hendak melakukan transaksi online atau mengakses aplikasi yang sensitif, biasanya Anda akan menerima kode OTP secara otomatis melalui SMS, email atau telepon.

1. SMS OTP

SMS OTP adalah kode yang dikirimkan melalui sms.

Biasanya sebelum melakukan transaksi Anda akan diminta memasukkan nomor yang aktif kemudian dalam beberapa detik Anda akan secara otomatis menerima SMS berupa kode OTP.

2. Email OTP

Sama seperti SMS OTP, Anda akan mendapatkan email OTP secara otomatis setelah Anda diminta memasukkan email aktif sebelum melakukan transaksi.

Kemudian Anda akan diarahkan ke sebuah tombol atau link yang tertera di email. Klik link tersebut untuk memverifikasi proses.

3. Call OTP

Pada dasarnya, prinsip kerja call OTP sama dengan SMS dan email. Namun, biasanya call OTP adalah alternatif dari SMS OTP.

Ketika Anda tidak menerima kode melalui sms berulang kali, maka Anda bisa mendapatkan kode melalui call OTP.

Setelah mendapatkan kode OTP, kemudian Anda masukkan kode tersebut pada kolom yang tersedia.

Jika kodenya benar, maka secara otomatis Anda berhasil melakukan autentikasi.

Bahkan, beberapa smartphone bisa secara otomatis memasukkan kode yang telah diterima melalui sms tanpa Anda harus mengetiknya lagi secara manual.

Bagaimana ketika sudah mencapai limit pengiriman OTP?

Anda tidak perlu khawatir, ketika Anda sudah mencapai limit pada proses autentikasi, Anda hanya perlu menunggu beberapa saat hingga tombol permintaan kode bisa aktif kembali.

Lamanya waktu tergantung dari aplikasi yang digunakan, yaitu direntang 10 – 60 menit.

Karakteristik One Time Password

Rupanya sistem keamanan ini juga memiliki beberapa karakteristik tersendiri, diantaranya sebagai berikut:

1. Memiliki limit waktu penggunaan

OTP adalah kode yang memiliki batas waktu. Artinya, ada rentang waktu penggunaan yang hanya berlangsung antara 30 detik hingga 5 menit.

Jika melebihi waktu tersebut, maka Anda harus meminta kode baru.

Namun, sebaiknya Anda segera memakai kode yang dikirim pertama kali.

Karena, jika Anda kehabisan waktu dan terus mengulang maka Anda bisa mencapai limit pengiriman dna harus menunggu beberapa saat.

2. Hanya berlaku untuk satu kali

Sesuai dengan kepanjangan OTP artinya One Time Password, kode ini hanya bisa dilakukan satu kali saja dalam satu proses autentikasi.

Ketika durasi penggunaan habis, maka kode tersebut secara otomatis hangus.

Ketika Anda ingin melakukan autentikasi ulang di waktu berikutnya, maka Anda harus memasukkan kode baru.

3. Dapat berupa angka acak atau link

OTP yang dikirimkan melalui email dan sms bisa berupa angka atau link.

Jika itu angka, maka Anda harus memasukkannya di kolom yang tersedia pada saat proses autentikasi. Jika berupa link, maka Anda hanya perlu mengklik link tersebut.

4. Konteks terbatas

OTP hanya bisa digunakan dengan kepentingan tertentu.

Contohnya, pada aplikasi e-commerce, OTP hanya digunakan ketika akan melakukan pembayaran.

Tips Melindungi OTP Agar Tetap Aman

Meskipun OTP mampu membantu Anda terhindar dari tindakan kriminal, namun ada kalanya kode tersebut berhasil dibobol dan diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, Anda tetap perlu berhati-hati dan berusaha melindungi kode yang Anda dapatkan dengan beberapa tips berikut ini:

  • Jangan mudah percaya dengan nomor asing yang mengaku-ngaku sebagai agen resmi suatu perusahaan.
  • Jangan pernah berikan kode OTP yang Anda terima kepada siapapun. Cara ini seringkali dimanfaatkan oleh penjahat untuk melakukan penipuan dengan cara mengelabui.
  • Pastikan Anda rutin mengganti password dan PIN pada aplikasi-aplikasi yang bersifat pribadi dan penting.
  • Aktif mengecek aktivitas di aplikasi, agar jika ada transaksi asing bisa langsung diketahui.
  • Jangan berikan akses nomor telepon kepada orang-orang yang tidak Anda percaya.

Dalam menggunakan teknologi saat ini memang memiliki resiko yang tinggi, karena itu Anda harus selalu berhati-hati dan menjaga keamanannya.

Peran OTP adalah sebagai sistem keamanan yang sangat penting untuk melindungi akun Anda dari pembajakan.

Perkembangan teknologi saat ini cukup penting untuk Anda ikuti, karenanya simak artikel Populix lainnya untuk informasi terbaru!

Baca juga: Rekomendasi 10+ Provider Internet Terbaik di Indonesia

Artikel Terkait
7 Etika Penelitian dalam Skripsi, Mahasiswa Wajib Tahu!
Para peneliti wajib memperhatikan dan menjaga etika setiap kali melakukan penelitian, termasuk untuk mahasiswa yang sedang melakukan penelitian skripsi. Sebab, etika penelitian dalam skripsi merupakan seperangkat prinsip dan aturan yang mengatur perilaku serta tindakan peneliti. Etika penelitian dalam skripsi mencakup prinsip atau nilai moral dan profesional yang harus dipatuhi mahasiswa selaku peneliti. Tujuan adanya etika […]
Convenience Sampling: Definisi, Teknik, hingga Contoh
Pernahkah Anda mendengar tentang istilah convenience sampling? Melansir laman Research Connections, convenience sampling adalah bentuk strategi pengambilan sampel yang menggunakan orang (atau objek) yang paling mudah dijangkau untuk berpartisipasi dalam penelitian. Ini bukan sampel acak, dan hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada individu yang tidak berpartisipasi dalam penelitian. Untuk penjelasn lebih detailnya, simak terus artikel ini. […]
9 Manfaat Teknologi AI untuk Optimalkan Bisnis, Perlu Tahu!
Teknologi AI semakin banyak digunakan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali untuk mengoptimalkan bisnis. Sebelum membahas lebih lanjut terkait pemanfaatan teknologi AI untuk mengoptimalkan bisnis, sudahkah Anda tahu tentang apa itu AI? Apa Itu Teknologi AI (Artifical Intelligence)? AI atau artificial intelligence adalah kecerdasan buatan yang telah muncul selama beberapa dekade terakhir. John McCarthy […]