Tips Menyusun Kuesioner Penelitian Tesis S2, Simak di Sini!
Agnes Laurensia

Tips Menyusun Kuesioner Penelitian Tesis S2, Simak di Sini!

2 hari yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Kuesioner penelitian tesis merupakan salah satu elemen paling krusial dalam menentukan keberhasilan sebuah penelitian S2. 

Keberhasilan penelitian tesis tidak hanya bergantung pada kekuatan teori atau kompleksitas analisis, tetapi juga pada kualitas instrumen pengumpulan datanya.

Kuesioner yang baik akan membantu peneliti memperoleh data yang akurat dan relevan. Sebaliknya, banyak penelitian menghasilkan temuan yang kurang valid karena kuesioner penelitian tesis tidak dirancang dengan tepat atau tidak sepenuhnya mencerminkan variabel yang ingin diukur.

Kuesioner merupakan alat utama dalam pengumpulan data primer, terutama pada penelitian kuantitatif. Melalui kuesioner, peneliti dapat memperoleh informasi langsung dari responden yang menjadi sampel penelitian. 

Oleh karena itu, kualitas kuesioner berperan penting dalam menentukan validitas dan reliabilitas hasil penelitian. Jika pertanyaannya tidak tepat, data yang dikumpulkan pun bisa bias dan sulit diinterpretasikan secara akurat.

Baca juga: Survey Berbayar, Inovasi Tingkatkan Partisipasi Responden

Cara Merumuskan Pertanyaan dalam Kuesioner Penelitian Tesis

kuesioner penelitian tesis
Source: Freepik

Pertanyaan yang disusun dengan baik tidak hanya membantu peneliti memperoleh data yang akurat, tetapi juga memastikan bahwa setiap informasi yang dikumpulkan benar-benar mendukung tujuan penelitian.

Berikut beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam merumuskan pertanyaan kuesioner tesis S2.

1. Buat Pertanyaan yang Jelas

Langkah pertama dalam membuat kuesioner penelitian adalah memastikan setiap pertanyaan yang jelas atau mudah dipahami oleh responden. Kejelasan pertanyaan akan membantu responden memberikan jawaban yang akurat, sehingga hasil penelitian lebih valid.

2. Pastikan Pertanyaan Relevan dengan Tujuan Riset

Dalam penelitian tesis S2, peneliti perlu memastikan bahwa seluruh pertanyaan tetap sesuai dengan tujuan dan fokus riset agar kuesioner yang digunakan efisien dan hasilnya relevan.

3. Hindari Bias dalam Menyusun Pertanyaan

Pertanyaan yang mengarahkan responden pada jawaban tertentu dapat menimbulkan bias dan memengaruhi keabsahan data. Coba gunakan kalimat netral dan hindari kata-kata yang menggiring opini dalam menyusun pertanyaan. 

Baca juga: Kenapa Riset Pasar Bisa Jadi Inspirasi Penelitian Akademik?

Lakukan Uji Coba dan Validasi Kuesioner Sebelum Digunakan

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data utama, penting bagi peneliti untuk melakukan uji coba dan validasi terlebih dahulu. Berikut ini penjelasan mengenai manfaat serta revisi berdasarkan hasil uji coba kuesioner penelitian.

Manfaat Uji Coba Kuesioner Penelitian

Uji coba kuesioner penelitian dapat membantu peneliti mengevaluasi apakah pertanyaan dalam kuesioner dapat dipahami dengan baik oleh responden. Melalui uji coba, peneliti bisa mengidentifikasi pertanyaan yang ambigu atau tidak relevan dengan tujuan riset.

Revisi Pertanyaan Berdasarkan Hasil Uji Coba

Setelah uji coba dilakukan, revisi diperlukan untuk memperbaiki struktur, pilihan jawaban, maupun urutan pertanyaan. Tahapan ini krusial agar kuesioner penelitian tesis menghasilkan data yang valid dan reliabel 

Tantangan Mahasiswa S2 Menyebarkan Kuesioner Penelitian

kuesioner penelitian tesis
Source: Freepik

Meskipun kuesioner merupakan alat penting untuk mengumpulkan data primer, mahasiswa sering menghadapi tantangan dalam menyebarkannya. Berikut beberapa tantangan yang sering ditemui oleh mahasiswa S2 dalam proses penyebaran kuesioner penelitian.

1. Sulit Menemukan Responden Sesuai Profil

Salah satu tantangan terbesar dalam penelitian tesis S2 adalah menemukan responden yang sesuai dengan kriteria penelitian. Tanpa responden yang tepat, hasil penelitian bisa kurang representatif.

2. Keterbatasan Waktu

Mahasiswa S2 sering menghadapi batasan waktu dalam mengumpulkan responden penelitian. Proses penyebaran kuesioner dapat memakan waktu yang cukup lama, apalagi jika responden tersebar di berbagai lokasi.

3. Jangkauan Distribusi Manual

Jangkauan distribusi kuesioner secara manual, misalnya lewat email atau formulir cetak, sering kali terbatas jangkauannya. Kondisi ini membuat peneliti sulit untuk mencapai jumlah responden yang memadai, terutama ketika penelitian membutuhkan sampel yang besar atau tersebar di berbagai wilayah.

PopSurvey by Populix, Solusi Tepat Sebarkan Kuesioner Penelitian Tesis secara Online

Ketika tantangan dalam penyebaran kuesioner dalam penelitian tesis S2 tidak ditangani secara tepat, hal ini dapat memengaruhi kualitas data maupun hasil penelitian.

Untuk mengatasi tantangan distribusi dan pencarian responden, mahasiswa S2 dapat memanfaatkan PopSurvey by Populix untuk menyebarkan kuesioner penelitian tesis secara online, tanpa terbatas jarak maupun lokasi responden.

Selain itu, platform ini menyediakan akses ke responden yang telah terverifikasi dan dapat disesuaikan dengan kriteria penelitian, sehingga data yang diperoleh lebih relevan.

Dengan demikian, segera sebarkan kuesioner penelitian tesis di PopSurvey by Populix untuk mendapatkan responden berkualitas sesuai kebutuhan penelitian.

PopSurvey Populix platform survei online

Baca juga: Pengumpulan Data Kuesioner: Solusi Penelitian Kuantitatif

Artikel Terkait
12 Contoh Campaign Produk, Unik dan Menarik untuk Bisnis!
Ada begitu banyak contoh campaign produk dari berbagai brand yang sukses menarik perhatian orang-orang. Tak dapat dipungkiri, campaign adalah salah satu strategi pemasaran paling efektif dalam membangun brand awareness di masyarakat. Bahkan, campaign yang unik bukan sekadar membuat produk Anda dikenal, tetapi juga mampu mendatangkan lebih banyak customer. Nah, jika Anda sedang berencana membuatnya, cobalah […]
Observasi Partisipan: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Contoh pada Penelitian
Observasi merupakan salah satu metode penelitian, di mana salah satu jenisnya yaitu observasi partisipan. Observasi partisipan adalah kondisi di mana peneliti membenamkan dirinya dalam lingkungan atau kelompok sosial tertentu, mengamati perilaku, interaksi, dan praktik para partisipan. Observasi partisipan menjadi metode berharga untuk setiap projek penelitian yang berupaya memahami pengalaman individu atau kelompok dalam konteks sosial […]
Customer Journey: Pengertian, Tahapan, Contohnya
Customer journey adalah bentuk perhatian dari suatu brand pada pengalaman konsumen saat menggunakan produk ciptaannya. Dalam hal berikut, pengguna akan membagikan alasannya ketika memutuskan membeli barang tersebut atau berpindah pada kompetitor. Berbeda dengan customer experience, aspek berikut berguna sebagai feedback dalam lingkup lebih luas yang dapat membantu mengoptimalkan kinerja serta memberikan ide inovasi baru guna […]