Tren keuangan digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini ditandai dengan semakin meningkatnya transaksi pembayaran non-tunai, kemudahan akses layanan finansial berbasis aplikasi, hingga hadirnya berbagai inovasi produk keuangan baru.
Di sisi lain, dukungan regulasi dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga semakin memperkuat ekosistem digital finance di Tanah Air.
Pertumbuhan keungan digital dipicu oleh beberapa faktor penting. Seperti, perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin terbiasa dengan pembayaran cashless, meluasnya penggunaan QRIS, serta penetrasi internet yang kian merata.
Berdasarkan hasil riset Populix yang tercantum dalam report “Gen Z & Millennials Report Vol.3: Trends Shaping Digital Finance, F&B, and Skincare” Milenial dan Gen Z saat ini telah beralih dari uang tunai ke dompet seluler dan aplikasi perbankan digital untuk transaksi sehari-hari.
Akan tetapi, Gen Z lebih bergantung pada dompet seluler seperti GoPay, DANA, dan OVO. Dipakainya pun untuk transaksi kecil, tetapi sering, seperti pesan makanan daring, pesan ojek daring, dan pembelian di e-commerce. Mereka memprioritaskan kemudahan, kecepatan, dan integrasi aplikasi yang lancar.

Baca juga: Survei Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia 2025 Data Terbaru
Alasan Beralih Memilih Layanan Keuangan Digital
Tentunya ada beragam alasan yang pada akhirnya membuat masyarakat saat ini beralih menggunakan dompet digital ataupun bank digital.
Misal, perubahan gaya hidup masyarakat yang serba cepat dan praktis. Kini, hampir semua transaksi bisa dilakukan hanya dengan smartphone dan koneksi internet, tanpa perlu repot datang ke bank atau ATM.
Proses pembayaran maupun transfer dana juga jauh lebih cepat karena adanya teknologi seperti QRIS yang memungkinkan transaksi berlangsung secara real-time.
Dari sisi biaya, layanan digital kerap menawarkan biaya administrasi yang lebih rendah, bahkan gratis, sehingga menjadi pilihan yang lebih efisien dibanding metode konvensional. Alasan ini pun sesuai dengan hasil riset Populix.
Mayoritas responden (48%) memilih menggunakan e-wallet karena alasan biaya admin atau transaksi yang lebih rendah.

Baca juga: 7 Manfaat Utama Riset Perbankan dan Fintech di Era Digital
Apa Bank Digital Pilihan Masyarakat?
Adapun 3 bank digital favorit pilihan responden Populix untuk digunakan dalam transaksi sehari-hari, di antaranya:
- SeaBank (39%)
- Jago (28%)
- Blu by BCA Digital (27%)

***
Perkembangan layanan keuangan digital di Indonesia bukan sekadar tren, tetapi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudahan akses, kecepatan transaksi, biaya yang lebih efisien, hingga ragam produk finansial yang ditawarkan membuat semakin banyak orang beralih dari layanan konvensional ke digital.
Ditambah lagi dengan dukungan regulasi pemerintah serta peningkatan keamanan, kepercayaan masyarakat terhadap layanan ini terus bertumbuh.
Melihat manfaat dan peluang yang ditawarkan, beralih menggunakan layanan keuangan digital bukan hanya langkah praktis, tetapi juga strategis untuk mengatur keuangan dengan lebih modern, aman, dan efisien.
Dengan adopsi yang semakin luas, masa depan keuangan Indonesia diprediksi akan semakin inklusif dan terkoneksi dengan berbagai aspek kehidupan digital masyarakat.
Simak informasi lebih lengkap terkait perkembangan preferensi konsumen di Indonesia terhadap layanan keuangan digital dengan mengunduh Premium Report Populix “Gen Z & Millennials Report Vol.3: Trends Shaping Digital Finance, F&B, and Skincare.”
Sedangkan jika Anda butuh insight lebih mendalam terkait keuangan digital ataupun tren lainnya, langsung saja hubungi tim riset Populix yang dapat Anda jadikan sebagai mitra riset tepercaya!

Baca juga: Keamanan Siber di Tengah Tantangan Ekonomi Indonesia 2025