Manajemen risiko adalah salah satu hal yang sangat penting dalam proses bisnis.
Ini berkaitan erat dengan pendekatan dan metodologi dalam menghadapi ketidakpastian pada sebuah usaha.
Manajemen risiko terdiri dari berbagai kegiatan seperti perencanaan, memimpin, mengorganisir, koordinasi, serta pengawasan program.
Nah, hal apa yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan upaya manajemen risiko? Simak penjelasan lengkapnya pada ulasan di bawah ini, ya!
Pengertian Manajemen Risiko
Menurut Milton C dalam buku Risky Business, pengertian manajemen risiko adalah penerapan berbagai kebijakan serta prosedur untuk mengurangi adanya kapasitas dan kualitas kerja perusahaan.
Hermawan Darmawi menyatakan bahwa manajemen risiko adalah usaha untuk mengetahui, menganalisis, dan mengendalikan risiko pada setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan memperoleh efektivitas serta efisiensi yang lebih tinggi.
Singkatnya, manajemen risiko adalah dapat diartikan sebagai sebuah proses mengawasi, mengelola, serta mengambil keputusan untuk menghindari kerugian bisnis.
Tujuan Manajemen Risiko
Setelah mengetahui apa itu manajemen risiko, Anda juga perlu mengetahui tujuannya dalam sebuah bisnis.
Berikut tujuan manajemen risiko, antara lain:
1. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Tujuan yang pertama adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat peta risiko, pengembangan strategi, dan meningkatkan proses manajemen risiko.
2. Membantu Pembuat Kerangka Kerja
Manajemen risiko dapat membantu pembuatan kerangka kerja dalam menghambat proses bisnis dan fungsi dalam perusahaan.
3. Menemukan Sumber Risiko
Selanjutnya, manajemen risiko juga bertujuan untuk melacak sumber yang berpotensi mengancam kinerja dan keamanan bisnis.
Proses pelacakan dapat dilakukan dengan riset dan analisis prosedur berdasarkan aktivitas perusahaan, mulai proses produksi sampai pengelolaan aset.
Baca juga: Pengertian Manajemen Strategis, Manfaat, Tujuan, dan Proses
4. Meminimalisir Kerugian
Setelah diketahui sumber risikonya, pihak terkait perlu melakukan upaya agar hal tersebut tidak terjadi dan mengancam produktivitas bisnis.
Manajer risiko atau yang bertanggung jawab pada hal tersebut dapat membantu pihak terkait untuk menemukan solusi penanganannya, seperti melenyapkan potensi, meminimalisir, dan mentransfernya pada pihak lain.
5. Menjaga Kestabilan dan Pertumbuhan Perusahaan
Tujuan manajemen risiko yang terakhir adalah agar perusahaan bisa berkembang secara stabil dan sesuai targetnya.
Menerapkan manajemen risiko membuat perusahaan dapat melakukan penanganan lebih cepat terhadap hal-hal yang mengancam pertumbuhan usaha.
Manfaat Manajemen Risiko
Menerapkan manajemen risiko adalah salah satu hal penting bagi perusahaan.
Terdapat berbagai manfaat yang akan diperoleh ketika penerapannya sesuai.
Nah, manfaat manajemen risiko yang akan didapatkan oleh perusahaan, antara lain yaitu:
1. Meminimalisir Kerugian Perusahaan
Kerugian hingga menyebabkan gulung tikar dapat menimpa semua perusahaan.
Namun, hal itu dapat dihindari jika Anda menerapkan manajemen risiko dengan baik.
Penerapan manajemen risiko adalah upaya untuk menangani berbagai kemungkinan yang merugikan perusahaan sehingga mempertahankan eksistensinya.
2. Memberikan Keamanan Kerja
Manfaat manajemen risiko selanjutnya adalah dapat meningkatkan keamanan kerja.
Sebagai manajer, Anda harus menguasai kemampuan dalam memahami, menganalisis, serta menangani risiko.
Jika hal tersebut dilakukan dengan baik, maka akan dapat menyelamatkan perusahaan dari berbagai risiko buruk.
3. Menjamin Tercapainya Tujuan
Sebuah perusahaan pasti memiliki manajemen tertentu untuk mencapai tujuan.
Terdapat berbagai kemungkinan yang akan terjadi dalam suatu upaya tersebut.
Analisis terkait hal-hal yang kemungkinan terjadi dalam suatu proses bisnis akan mempermudah dalam mencapai tujuan.
Menerapkan manajemen risiko adalah solusi untuk mengantisipasi adanya kemungkinan buruk yang akan terjadi.
4. Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
Memperkecil kemungkinan buruk dengan menerapkan manajemen risiko adalah upaya tepat yang akan membuat perusahaan memperoleh keuntungan semakin besar.
Penanganan manajemen risiko yang baik akan menekan kerugian dan meminimalisir pengeluaran, sehingga keuntungan yang masuk dapat bertambah.
Hal ini menjadi indikator kesuksesan penerapan manajemen risiko.
Baca juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Prinsip
Fungsi Manajemen Risiko
Komponen yang dibahas selanjutnya terkait manajemen risiko adalah fungsinya.
Berdasarkan ISO 31000: 2009 terdapat dua fungsi manajemen risiko yang saling berkaitan erat.
Kedua fungsi tersebut adalah manajemen risiko dan internal audit. Kedua fungsi tersebut masing-masing berperan serta untuk menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko.
Perbedaan umum dari kedua fungsi tersebut berada pada delegasi tanggung jawab.
Fungsi manajemen risiko memiliki wewenang untuk mengarahkan praktik pengendalian tingkat risiko dalam mengelola strategi, terutama yang mengganggu pencapaian tujuan perusahaan.
Fungsi ini bertanggung jawab dalam membentuk kerangka kerja dan proses dalam menghadapi risiko signifikan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan dengan mengurangi dampak risiko negatif.
Seiring berjalannya waktu, manajemen risiko juga dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam menemukan peluang bisnis dengan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan strategis berdasarkan analisis yang dilakukan.
Hal tersebut harus beriringan dengan fungsi internal audit yang bertugas untuk melakukan monitor, pemantauan, dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian internal dan manajemen risiko.
Proses Manajemen Risiko
Setelah membahas tentang tujuan, manfaat, dan fungsi dari manajemen risiko, Anda juga perlu mengetahui prosesnya.
Terdapat tiga tahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu:
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan melakukan analisis menggunakan metode yang sistematis untuk mengeksplorasi seluruh komponen dalam perusahaan.
Metode yang dapat digunakan antara lain yaitu seperti, kuesioner analisis risiko, laporan keuangan, inspeksi langsung, peta aliran, catatan statistik kerugian sebelumnya, atau berinteraksi dengan pihak eksternal.
2. Mengukur Risiko
Proses kedua ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian perusahaan.
Tahapan manajemen risiko ini dapat dilakukan dengan membuat daftar dan mengukur tingkatan risiko.
Setelah dilakukan analisis, hasil pengukuran status risiko dapat menunjukkan peta, gambaran, atau tingkatan.
Selanjutnya, data tersebut dapat dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan sebagai dasar penerapan penanganan.
3. Pengendalian Risiko
Setelah melakukan kedua proses di atas akan menghasilkan gambaran risiko yang akan terjadi pada bisnis Anda, sehingga dapat dibuat manajemen risiko yang sesuai dan efektif.
Hal tersebut dapat mengurangi dampak risiko yang akan terjadi pada perusahaan.
Demikian pembahasan seputar apa yang dimaksud dengan manajemen risiko beserta tujuan, manfaat, fungsi, dan prosesnya yang berhasil dirangkum oleh Populix.
Anda dapat menghindari potensi risiko pada bisnis dengan merencanakan strategi bisnis yang tepat agar berjalan dengan lancar.
Temukan teknik dan strategi yang tepat dalam manajemen melalui blog Populix.
Baca juga: Project Management Adalah: Pengertian, Proses, dan Tujuan