Salah satu inisiatif program di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yaitu program 3 juta rumah. Program ini dijalankan untuk mengatasi kekurangan perumahan dan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Adapun program 3 juta rumah ini diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahan.
Mengutip laman CNN Indonesia, Anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Bonny Z Minang mengatakan jika program ini akan dilaksanakan di 75 ribu desa. Pemerintah bakal membangun 25 rumah gratis di setiap desa.
Menurutnya, pemerintah akan membayar cicilan kredit perumahan rakyat (KPR) Rp600 ribu per bulan. Tenor cicilan akan berlangsung selama 25 tahun.
“Pemerintah membayarkan Rp600 ribu. Kalau ditanya kalau beli rumah cicilan Rp1 juta bisa enggak? Bisa saja, dia nambah Rp400 ribu. Tapi di tahun pertama Pak Prabowo enggak mau segitu, Pak Prabowo ingin seragam. Jangan sampai ada yang mangkrak,” jelasnya.
Adanya program ini tentu saja mendapat beragam respons dari masyarakat. Begitu juga ketika Populix melakukan survei online kepada sejumlah responden terkait persepsi mereka terhadap program 3 juta rumah.
Baa juga: 100 Hari Kerja Prabowo dan Gibran, Apakah Sudah Cukup Baik?
Belum Semua Responden Mengetahui Program 3 Juta Rumah
Berdasarkan hasil riset Populix melalui survei online yang dilakukan pada Januari 2025, ternyata hanya 33,8% responden yang mengetahui tentang program 3 juta rumah gratis Prabowo.

Selain itu, mayoritas responden (53,8%) merasa ragu jika program ini akan berhasil dijalankan dengan lancar.

“Tidak yakin, program mangkrak pemerintah sudah banyak banget,” komentar salah satu responden.
“Belum yakin sepenuhnya karena permainan pemerintah daerah yang masih sangat memperhatinkan,” komentar lainnya.
Baca juga: Apa Itu YONO, Seberapa Jauh Khalayak Paham Gaya Hidup YONO?
Pentingkah Adanya Program 3 Juta Rumah Gratis?
Mayoritas responden (59,4%) menganggap penting program 3 juta rumah gratis.

“Sangat penting untuk sebagian masyarakat Indonesia. Namun memang harus benar-benar tepat sasaran,” komentar responden.
“Penting, karena sebagian besar masyarakat kita ada yang tidak punya rumah, asal rumah itu diberikan kepada yang berhak,” ujar yang lain.
Walau demikian, sebanyak 59,9% responden merasa ragu jika target pembangunan 3 juta rumah per tahun itu dapat terealisasi.

***
Demikian hasil survei online Populix terkait rencana program 3 juta rumah di masa pemerintahan Prabowo Subianto.
Jika Anda ingin membutuhkan insight yang lebih detail terkait program 3 juta rumah gratis Prabowo, Anda dapat menguhungi tim riset Populix.

Baca juga: Tren Olahraga di Indonesia Berkembang Jadi Tren Gaya Hidup