Investasi Syariah: Definisi, Dasar Hukum, Jenis, Prinsip
Populix

Investasi Syariah: Definisi, Dasar Hukum, Jenis, Prinsip

4 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Mungkin Anda sudah banyak mengenal tentang dunia investasi. Namun, tahukah Anda bahwa proses investasi juga bisa dilakukan sesuai dengan ajaran Islam. Konsep tersebut kita kenal dalam istilah investasi syariah.

Pada umumnya, konsep produk investasi syariah adalah sama dengan investasi pada umumnya. Hanya saja prinsipnya didasari oleh syariat-syariat Islam.

Lalu, bagaimana cara melakukannya dengan tepat? Temukan selengkapnya pada artikel di bawah ini.

Pengertian Investasi Syariah

investasi syariah
Source: Freepik

Pengertian investasi syariah adalah menanam modal untuk mencari profit yang dilakukan sesuai prinsip dan hukum Islam. Cara kerja investasi ini secara umum sama dengan investasi lainnya, hanya dilandasi syariat Islam tadi.

Di Indonesia sendiri, prinsip hukum investasi ini disusun oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) berupa Fatwa Dewan Syariah Nasional atau DSN. Dalam fatwa tersebut dijelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana penerapan prinsip tanam modal secara Islam.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Financial Planning & Cara Membuatnya

Dasar Hukum Investasi Syariah

Seperti yang kita tahu, MUI menyusun Fatwa DSN sebagai pedoman dalam melakukan investasi ini. Hal ini ditujukan agar masyarakat tetap memperhatikan nilai islam dalam kegiatan menanam modal.

Berdasarkan DSN MUI, berikut adalah daftar beberapa fatwa yang mengatur dasar hukum tanam modal secara syariah di Indonesia.

  • Fatwa No.20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syariah
  • Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
  • Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
  • Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
  • Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Jenis Investasi Syariah

Apakah jenis-jenisnya sama dengan investasi lain? Ketahui sejumlah jenis investasi syariah melalui poin di bawah ini.

1. Deposit Syariah

Jenis ini merupakan salah satu layanan yang sering didapati di bank-bank Syariah. Deposito syariah memperhatikan prinsip syariah dalam mengelola simpanan yang diberikan nasabah.

Pihak yang dimaksud nasabah adalah perorangan maupun perusahaan. Keuntungan yang didapat dari jenis investasi ini didasari oleh akad mudharabah.

2. Saham Syariah

Seperti saham pada umumnya, jenis ini merupakan bentuk bagi hasil. Atau jika dilihat dari prinsip syariah Islam, saham syariah termasuk ke dalam akad mudharabah.

Landasan melakukannya diatur dalam Fatwa DSN MUI No:40/DSN-MUI/X/2003 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

3. Reksadana Syariah

Dibanding kedua jenis lainnya, reksadana merupakan salah satu jenis yang sedang naik daun di kalangan masyarakat. Seperti yang kita tahu, salah satu prinsip investasi syariah adalah adanya pembersihan profit.

Dalam reksadana syariah proses tersebut dilakukan dan hasil pembersihannya akan disalurkan melalui amal. Produk investasi syariah dilandaskan aturan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No:20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah.

Baca juga: 10 Cara Bisnis Online dari Nol untuk Pemula, Paling Mudah!

Prinsip Investasi Syariah

prinsip investasi syariah
Source: Freepik

Sekali lagi, karena penerapannya harus berdasar ajaran Islam, sedikit banyak ada prinsip yang membedakan produk investasi syariah dengan investasi lainnya.

Berikut tiga prinsip investasi syariah yang perlu diketahui.

1. Tidak Mengandung Gharar dan Maysir

Gharar merupakan istilah pemberian informasi yang kurang lengkap sehingga menimbulkan kebingungan pada nasabah. Sedangkan Maysir adalah tingkat berlebihan dari resiko yang bisa terjadi saat berinvestasi.

Dua aspek tersebut harus dihindari ketika ingin melakukan tanam modal sesuai syariat Islam. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mencari dan meminta informasi selengkap mungkin tentang layanan syariah yang akan diambil.

2. Akad Investasi

Sebagai salah satu syarat melakukan investasi ini, harus terjadi akad-akad di dalamnya. Ada tiga akad umum yang dikenal yaitu akad musyarakah atau kerjasama, ijarah atau menyewa, dan mudharabah untuk investasi bagi hasil.

3. Perusahaan Sesuai Syarat Halal dan Proses Pembersihan Profit

Jika Anda memilih tipe investasi ini, perusahaan tanam modal yang Anda pilih pun tidak boleh sembarangan. Islam kerap kali mengingatkan kita untuk mendapatkan sesuatu secara halal.

Oleh karena itu, perusahaan tempat Anda berinvestasi pun harus terjamin kebenaran halalnya dalam Islam. Profit yang didapat juga sebaiknya melalui proses pengecekan, agar terjaga kebersihan sumbernya.

Cara Investasi Syariah

Bagaimana langkah yang harus Anda lakukan untuk memulai berinvestasi sesuai dengan prinsip Islam? Berikut penjelasan langkah cara investasi syariah secara umum

  1. Memilih jenis investasi sesuai kebutuhan
  2. Memastikan kembali apakah perusahaan dan jenis yang dipilih sudah sesuai dengan prinsip ajaran islam atau belum
  3. Buka rekening investasi di bank syariah
  4. Riset dan memanfaatkan Sharia Online Trading System untuk melakukan investasi
  5. Melakukan pengecekan investasi secara rutin

Baca juga: Model Bisnis: Pengertian, Jenis-Jenis, Contoh dan Manfaat

Aplikasi Investasi Syariah Online

Di tengah zaman modern, internet juga bisa membantu Anda melakukan investasi syariah online. Langkah yang dilakukan secara umum bisa dialihkan dengan menggunakan aplikasi daring.

Terutama dalam membuka rekening investasi, banyak bank yang sudah membuka aplikasi e-banking untuk keperluan perbankan secara online.

Anda bisa memilih aplikasi investasi syariah online dengan berbagai fitur yang sesuai kebutuhan. Beberapa contoh aplikasi seperti :

  1. Bibit
  2. Bareksa
  3. Ajaib
  4. iPot
  5. Moinves

Risiko Tanam Modal Syariah

Secara umum, investasi ini belum banyak dikenal orang. Popularitasnya dikalahkan oleh beragam tipe investasi lainnya di luar sana. Oleh karena itu, ada beberapa risiko yang harus Anda pertimbangkan, di antaranya:

  1. Harga pasar yang selalu berubah mengakibatkan kemungkinan kehilangan modal yang dikeluarkan untuk investasi
  2. Sama seperti investasi pada umumnya, return tanam modal ini tidak terjamin
  3. Penjualan produk akan sulit dilakukan karena kekalahan persaingan dengan tipe umum lainnya

Apakah Anda tertarik untuk melakukan investasi syariah? Keputusan berinvestasi memang sepenuhnya berada di tangan Anda. Namun, keputusan-keputusan yang Anda ambil jangan sampai menyimpang dari landasan syariat Islam yang ditentukan.

aplikasi Populix survei online

Baca juga: 5 Cara Investasi Emas untuk Pemula yang Aman & Menguntungkan

Artikel Terkait
Analisis Peluang Usaha: Pengertian, Tujuan, Cara, dan Contoh
Sebagai seorang pebisnis, baik pemula maupun profesional, tentunya analisis peluang usaha adalah hal yang penting dilakukan dalam mengembangkan sebuah bisnis. Tanpa melihat skala perusahaannya, analisis ini juga diperlukan agar bisnis yang Anda jalankan berkelanjutan dan sukses di kemudian hari. Lalu, apa tujuan dan manfaat yang akan didapatkan oleh pengusaha ketika melakukan analisis peluang usaha? Serta, […]
Populix
16 Jun 2023
Apa Itu Survei Online? Ini Manfaat, Tujuan, dan Contohnya
Di era modern seperti sekarang ini, survei online adalah salah satu metode riset yang kini kerap digunakan oleh banyak orang. Selain karena lebih praktis dan cepat, cara membuat survei online juga sangat mudah dan tak membutuhkan banyak modal. Sebab, Anda hanya perlu memanfaatkan platform digital, mulai dari penyusunan pertanyaan hingga mencari responden. Akan tetapi, sebetulnya […]
Populix
05 Jul 2023
Mengenal Profesi Market Researcher, Berbeda dengan R&D
Menjelaskan profesi market researcher nyatanya tak semudah seperti menjelaskan profesi lainnya. Itulah yang saya rasakan setiap kali ditanya kerja di mana dan sebagai apa, saya sulit sekali menjawabnya. Pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan simple seperti “saya finance manager” atau “saya akuntan”. Mereka langsung tahu gambaran pekerjaan itu berhubungan dengan keuangan. Ketika saya menjawab saya […]