5 Tips Cerdas Kelola Uang di Masa Pandemi
Populix

5 Tips Cerdas Kelola Uang di Masa Pandemi

4 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Mengelola keuangan di masa pandemi Covid-19 memang tidaklah mudah karena hampir seluruh pekerja di Indonesia mulai merasakan dampaknya secara finansial. Banyak perusahaan lebih memilih untuk merumahkan pekerja dan melakukan PHK daripada beroperasi secara normal. Hal ini dipilih karena kedua hal tersebut dianggap lebih baik daripada merugi lebih besar dibandingkan beroperasi secara normal.

Lalu sebagai pekerja, bagaimana cara terbaik untuk mengelola keuangan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini terlebih jika mengalami pengurangan gaji? Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

Tentukan Prioritas

Buatlah skala prioritas dalam membelanjakan uang yang Anda miliki ke dalam budget bulanan Anda. Susun daftar kebutuhan, mulai dari kebutuhan yang paling penting sampai kebutuhan yang paling biasa saja. Sebaiknya prioritaskan kebutuhan primer, lalu diikuti dengan kebutuhan sekunder dan tersier.

Sebagai contoh, jika misalnya dalam sebulan Anda jajan kopi kekinian 10 gelas per minggu, Anda bisa mengubah frekuensinya menjadi 2 kali per minggu, selain itu Anda juga bisa menyiasatinya dengan substitusi kopi racikan sendiri.

Jajan Kopi Kekinian Rp 20,000 x 10 gelas = Rp 200,000 (Per Minggu)

Sebagai perbandingan jika membuat kopi sendiri,

Kopi 150-300gr Rp 50,000 – 75,000 (Dapat dikonsumsi 15-30 kali, cukup untuk 1 bulan)

Biaya yang dapat dihemat menjadi Rp 725,000,- (Rp 200,000 x 4 = Rp 800,000 untuk 1 bulan dikurangi Rp 75,000)

Ubah Gaya Hidup

Dengan berkurangnya pendapatan mau tidak mau Anda harus mengubah gaya hidup yang biasa dijalani saat normal dengan kondisi di masa pandemi. Anda bisa menyiasatinya dengan melakukan kegiatan konsumsi barang atau makanan dengan biaya lebih murah. Contoh kecil yang bisa Anda lakukan misalnya mulai memasak makanan sendiri daripada memesan makanan secara online.

Bayangkan jika satu kali Anda memesan makanan online minimal Rp40.000, maka dalam satu hari Anda bisa menghabiskan Rp120.000 untuk 3 kali makan. Dengan jumlah uang tersebut, Anda bisa memasak makanan untuk kebutuhan 2-3 hari.

Order makanan online

Rp 40,000 x 3 = Rp 120,000 Per Hari

Rp 120,000 x 7 = Rp 840,000 Per Minggu

Sebagai perbandingan masak sendiri,

Rp 15,000 x 3 = Rp 45,000 Per Hari

Rp 45,000 x 7 = Rp 315,000 Per Minggu

Yang berhasil dihemat,

Rp 840,000 – Rp 315,000 = Rp 525,000 Per Minggu

Jika dalam satu bulan Anda melakukan hal ini tentunya anda akan menghemat hingga Rp 2,000,000.

Atur Kembali Hutang Yang Dimiliki

Sebelum menambah hutang baru, ada baiknya untuk mengatur kembali semua hutang yang dimiliki. Jika memiliki hutang jangka panjang dengan cicilan yang cukup berat, segera ajukan untuk merestrukturisasi hutang tersebut dengan tenor yang lebih panjang namun memiliki cicilan yang lebih kecil. Jika Anda memiliki kartu kredit, prioritaskan pula sebagian dari dana Anda untuk membayar tunggakan kartu kredit atau bahkan menutup kartu kredit agar Anda terbebas dari bunga yang mencekik.

Bisa juga mencari alternatif pinjaman pribadi kepada kenalan untuk melunasi pinjaman pokok dan mengurangi beban bunga yang dimiliki. Sehingga nantinya dapat mencicil secara pribadi kepada kenalan tersebut. Hati-hati juga dengan pinjaman online yang memiliki bunga tinggi. Harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan, di saat seperti ini lebih baik untuk mengutamakan kebutuhan.

Siapkan Dana Darurat

Sebaiknya kumpulkan dan simpan sebagian pemasukan untuk dana darurat. Siapkan dana darurat untuk menghidupi kebutuhan utama 6-12 bulan kedepan. Hal ini merupakan langkah antisipatif apabila hal-hal tidak terduga terjadi, contohnya kehilangan pekerjaan, pengurangan gaji, bencana alam dan sebagainya.

Atau Anda bisa membuat perhitungan prediktif untuk hal-hal darurat yang mungkin terjadi nantinya. Contohnya, Anda baru saja kehilangan HP di suatu tempat dan biaya yang perlu dikeluarkan untuk membeli gadget baru adalah Rp 4.000.000. Belum lagi, jika rumah Anda kebanjiran sehingga akan mengalami kerugian sebesar Rp5.000.000, misalnya. Dalam dua kasus tersebut, artinya Anda harus mempersiapkan dana darurat sebesar Rp9.000.000 untuk beberapa bulan ke depan.

Mulai Cari Penghasilan Sampingan

Peluang yang bisa Anda manfaatkan diantaranya adalah dengan mulai mencari pekerjaan freelance yang bisa dilakukan di rumah. Ada banyak jenis pekerjaan maupun usaha sampingan dengan modal kecil yang bisa Anda coba untuk menambah penghasilan, mulai dari bisnis camilan, menjadi reseller, menawarkan jasa les privat, menulis artikel, dan lain-lain.

Sedangkan, bagi Anda pelaku usaha yang mungkin telah melakukan efisiensi karyawan gede-gedean atau juga mengalami masalah pemasukan yang menurun karena berkurangnya tenaga penjual atau minat pembeli, dapat memaksimalkan fitur terbaru dari Populix yaitu Pop-Gigs. Dengan jaringan lebih dari 70,000 panel yang siap mempromosikan produk Anda untuk menjadi terkenal.

Nah, tentunya tips-tips diatas tadi bisa membantu para pekerja untuk mengelola keuangan di masa pandemi Covid-19 ini dengan lebih baik. Tentunya kita berharap para pekerja dan pengusaha bisa kembali beraktivitas secara normal agar bisa kembali mendapatkan penghasilan.

Artikel Terkait
15 Ide Jualan Makanan yang Laku Setiap Hari, Datangkan Cuan!
Jualan makanan yang laku setiap hari bisa menjadi salah satu ide untuk membuka usaha dengan profit menjanjikan. Namun masalahnya, Anda tidak tahu apa saja jenis makanan paling banyak dicari masyarakat. Tenang saja, karena Anda sudah berada di artikel yang tepat. Menjual makanan yang selalu dicari orang memang menjadi metode terbaik saat menjalankan bisnis kuliner. Meski […]
Metodologi Penelitian & Bedanya dengan Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah prosedur atau teknik khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi, memilih, mengolah, dan menganalisis informasi tentang suatu topik. Menurut penjelasan di laman University of the Witwatersrand, dalam makalah penelitian, bagian metodologi memungkinkan pembaca untuk secara kritis mengevaluasi validitas dan reliabilitas keseluruhan studi. Bagian metodologi pun biasanya menjawab dua pertanyaan utama, yakni bagaimana data dikumpulkan […]
5 Sektor Industri Prospektif di tengah Potensi Resesi Indonesia
Perekonomian Indonesia tengah berada di ambang krisis setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen. Lesunya perekonomian dalam negeri ini dirasakan oleh hampir seluruh sektor industri. Ancaman resesi pun semakin nyata dan mengkhawatirkan. Resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang secara signifikan setidaknya selama enam […]