Distribusi: Pengertian, Contoh, Fungsi, dan Jenisnya
Populix

Distribusi: Pengertian, Contoh, Fungsi, dan Jenisnya

1 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Distribusi adalah kegiatan mengirimkan atau menyalurkan barang setelah diproduksi. Kebutuhan distribusi besar perannya bagi perekonomian negara. Aktivitasnya pun membutuhkan manajemen strategis dan kerja sama yang baik.

Dari sisi ekonomi, kegiatan distribusi adalah salah satu tahap terpenting dalam hubungan konsumen dan produsen. Dalam hal ini, distributor menjadi penghubung dalam suatu aktivitas ekonomi. Barang yang telah dikirimkan akan bisa dinikmati oleh konsumen dan produsen dapat memperoleh keuntungan dari hasil produksinya.

Aktivitas distribusi memang sudah sering ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Namun sebenarnya, seberapa besar peran distribusi dalam kegiatan ekonomi?

Apa saja contoh kegiatan distribusi dan fungsinya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Distribusi

distribusi adalah
Source: Freepik

Apa itu distribusi? Distribution atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan kata serapannya yaitu distribusi adalah aktivitas pengiriman barang hasil produksi kepada konsumen atau tempat tertentu. Dalam kegiatan ekonomi, distribusi mengambil peran di antara produsen dan konsumen.

Perlu diketahui, orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Dalam tugasnya, distributor akan bekerja sama dengan pihak produsen untuk menjadwalkan pengiriman barang. Tahap ini penting dilakukan dengan baik agar tidak terjadi penumpukan di bagian pergudangan. Terlebih lagi, produsen bisa mengalami kerugian apabila biaya produksi meningkat.

Meskipun distribusi umumnya dilakukan oleh pihak ketiga, tidak menutup kemungkinan jika pihak produsen memilih untuk melakukan pengiriman barang sendiri.

Dalam prosesnya, penyaluran barang memiliki ketentuan berbeda-beda bagi setiap perusahaan. Namun pada dasarnya, pengetahuan tentang jangkauan dan armada penting bagi berjalannya distribusi.

Fungsi Distribusi

Setelah mengenal apa yang dimaksud dengan distribusi, maka perlu diketahui pula apa fungsinya. Secara garis besar, fungsi distribusi adalah sebagai penyalur barang hasil produksi dari produsen ke konsumen. Perannya dalam kegiatan ekonomi sangat penting bagi keuntungan penjual dan kepuasan pembeli.

Selain itu, fungsi distribusi lainnya adalah sebagai alat pemasaran bagi barang hasil produksi yang perlu dikirimkan ke pembelinya.

Perannya sebagai pihak penghubung antara produsen dan konsumen dianggap cukup signifikan bagi sendi ekonomi. Apabila tingkat distribusi tinggi, maka keuntungan bagi penjual juga semakin besar dan kepuasan dari pembeli akan meningkat.

Jenis Distribusi

jenis distribusi
Source: Freepik

Setelah mengenal pengertian distribusi, maka perlu diketahui apa saja jenisnya. Proses pengiriman barang memiliki sistem yang berbeda-beda tergantung dari kesepakatan dengan produsen dan kebijakan pihak distributor sendiri. Adapun beberapa macam distribusi adalah:

1. Secara Langsung

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa kegiatan distribusi tidak selalu membutuhkan pihak ketiga. Jenis penyaluran barang secara langsung biasanya dilakukan oleh pihak produsen.

Aktivitas tersebut biasanya dilakukan oleh pengusaha perorangan maupun pemilik usaha kecil yang tidak memiliki modal besar.

Hal yang perlu diperhatikan dalam distribusi secara langsung adalah jangkauan pengiriman. Apabila transaksi penjualan dilakukan di satu area, maka proses penyaluran barang memungkinkan untuk berjalan secara maksimal.

Contoh distribusi secara langsung dalam hal ini yaitu petani dan nelayan yang mengirimkan dagangannya langsung kepada pembelinya.

2. Secara Tidak Langsung

Jenis pengiriman barang selanjutnya adalah distribusi tidak langsung. Penyaluran barang melalui pihak ketiga memang lebih sering ditemukan.

Biasanya distributor sebagai pihak ketiga dalam transaksi memiliki jangkauan pengiriman lebih luas sehingga produk bisa pasar produk pun juga semakin besar.

Baca juga: 8 Cara Menjadi Reseller Sukses, Modal Kecil Untung Besar! 

3. Secara Selektif

Salah satu metode melakukan kegiatan distribusi adalah pengiriman secara selektif. Dibandingkan dengan jenis sebelumnya, cara selektif digunakan penjual yang mementingkan pemasaran barang kepada konsumen dan daerah tertentu saja. Sebelum melakukan pengiriman akan dilakukan seleksi produk terlebih dahulu supaya hasil distribusi optimal.

4. Secara Intensif

Selanjutnya adalah jenis distribusi secara intensif. Cara pengiriman barang dalam hal ini diberlakukan untuk pihak retail. Produk yang sudah siap dari produsen akan dikirimkan kepada konsumen tersebut guna dijual kembali. Biasanya pengiriman ini hanya diperuntukkan bagi produk yang mudah terjual di pasar.

5. Secara Eksklusif

Sesuai dengan namanya, distribusi secara eksklusif merupakan penyaluran barang dengan kuantitas dan kualitas khusus. Biasanya harus ada kesepakatan antara produsen dan pengecer dahulu sebelum proses distribusi berjalan. Produk dikirim dalam jumlah besar dan kondisi bagus kepada pengecer.

Tujuan Distribusi

tujuan distribusi
Source: Freepik

Setelah mengenal apa yang dimaksud dengan distribusi, maka perlu diketahui tujuannya. Mengingat pengertiannya, kegiatan distribusi memiliki satu tujuan utama yaitu menyalurkan produk hasil produksi dari produsen ke konsumen. Perannya sangat penting dalam transaksi antara kedua pihak tersebut.

Lantas, apa tujuan distribusi lainnya yang perlu diketahui? Adapun beberapa misi lain dari distribusi adalah:

1. Menjaga Berjalannya Aktivitas Ekonomi Negara

Kegiatan distribusi adalah salah satu faktor penting untuk menggerakkan roda perekonomian negara. Dengan tetap berjalannya proses penyaluran barang ke berbagai daerah, maka transaksi penjualan dan pembelian pun juga bergerak dengan lancar. Hal tersebut berdampak positif bagi kestabilan ekonomi negara.

2. Menjamin Berjalannya Proses Produksi

Salah satu tujuan kegiatan distribusi adalah untuk menjamin bagaimana proses produksi berlangsung. Agar hasil produksi bisa dikirimkan dan menghasilkan keuntungan, maka pihak produsen perlu memastikan barang tersedia dengan kualitas baik.

3. Mengembangkan Kualitas Produk

Selanjutnya, tujuan distribusi adalah untuk mengembangkan kualitas produk. Dengan mendengarkan ulasan dari konsumen, pihak distributor bisa menyampaikannya kepada produsen. Proses produksi kemudian akan menjaga atau meningkatkan kualitas produk berdasarkan input dari konsumen.

4. Meningkatkan Nilai Jual Produk

Dalam proses distribusi barang, tujuannya tidak semata-mata hanya mengirimkan produk agar sampai ke tangan konsumen dengan aman. Distribusi berperan dalam meningkatkan nilai jual produk sesuai dengan jarak pengiriman yang ditempuh. Hal tersebut akan secara otomatis memberikan kelas tersendiri bagi produk tersebut. 

Contoh Distribusi

Kegiatan distribusi adalah hal yang sudah tidak asing lagi ditemui saat ini. Biasanya kurir akan menghampiri Anda dengan barang pesanan. Namun, masih banyak bentuk distribusi lain di aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan distribusi:

  • Nelayan mengirimkan hasil tangkapannya kepada pedagang di pasar ikan
  • Pengiriman beras dari Perum Bulog
  • Distribusi besar dari pabrik pencetak buku kepada toko buku
  • Ekspor kelapa ke luar negeri
  • Impor baju dari brand ternama asal Eropa

Nah, demikian pembahasan singkat seputar apa itu distribusi, fungsi, jenis, tujuan, dan contohnya. Perannya besar dalam berlangsungnya aktivitas ekonomi, bukan? Jangan lupa kunjungi blog Populix untuk cari tahu informasi seputar hal-hal menarik lainnya!

Poplite by Populix

Baca juga: Peran Penting Customer Engagement dan Cara Membangunnya

Tags:
Artikel Terkait
Brand Image: Definisi hingga Pentingnya untuk Bisnis
Di masa sekarang, citra merek atau brand image adalah salah satu hal yang sangat berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan bisnis Anda. Masyarakat mulai memperhatikan gagasan dari aktivitas bisnis dan produk yang ditawarkan. Sudahkan Anda memikirkan, kontribusi apa yang dapat diberikan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan? Terdapat berbagai indikator brand image agar publik bisa mengetahui jejak […]
Research Gap: Pengertian, Jenis, dan Cara Menemukannya
Berbicara mengenai skripsi, metode penelitian dan seputarnya, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah research gap atau celah dalam penelitian. Research gap adalah situasi di mana ditemukannya inkonsistensi antara hasil penelitian dengan data-data yang mendukungnya. Artinya, dibutuhkan penelitian baru untuk menjawab ‘celah’ tersebut. Bahkan tak terbatas pada penelitian, sebutan research gap pun cukup populer […]
Forecasting: Pengertian, Metode, dan Tujuan bagi Bisnis
Forecasting adalah metode yang berperan penting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Forecasting diperlukan untuk memperkirakan jumlah produk yang akan diproduksi. Tanpa melakukan cara berbisnis ini, mungkin perusahaan akan mengalami kerugian karena jumlah produksi terlalu banyak atau kehilangan potensi keuntungan akibat produksi terlalu sedikit. Lantas, bagaimana cara melakukan forecasting tersebut? Nah, untuk ini sebaiknya Anda pastikan […]