T Test adalah salah satu metode pengujian hipotesis terkait rata-rata sampel kecil yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal ketika simpangan baku populasi tidak diketahui.
Menurut Britannica, metode T Test pertama kali diperkenalkan oleh William Sealy Gosset pada tahun 1908. Kala itu, Gosset bekerja di tempat pembuatan bir Guinness di Dublin dan menemukan bahwa teknik statistik yang ada menggunakan sampel besar tidak berguna untuk ukuran sampel kecil yang ia temui.
Hal tersebut mendasari dirinya mengembangkan metode pengujian T Test.
Apa Itu T Test?
T Test merupakan perhitungan statistik yang mengukur perbedaan rata-rata di antara dua kelompok sampel.
Melansir Indeed, hasil T Test bisa mengevaluasi signifikansi perbedaan rata-rata untuk memeriksa apakah hasil tersebut terjadi secara kebetulan.
T Test termasuk alat analisis parametrik karena memerlukan penghitungan deviasi standar dan rata-rata sekumpulan data.
Baca juga: Panel: Pengertian, Tipe, dan Contoh dalam Riset Pasar
Jenis-Jenis Pengujian T Test
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan tergantung tipe data yang dievaluasi, yaitu:
- Uji sampel independen: Pengujian ini membandingkan rata-rata dari dua kelompok sampel.
- Tes sampel berpasangan: Pengujian sampel berpasangan membandingkan rata-rata dari kelompok sampel yang sama dalam periode yang berbeda.
- Sampel tunggal: Cara ini menguji rata-rata dari satu kelompok sampel dan membandingkannya dengan rata-rata lainnya.
Manfaat Penerapan T Test di Berbagai Bidang
Beberapa manfaat penerapan T Test di berbagai bidang penelitian antara lain:
1. Analisis Keuangan
Dapat digunakan untuk menguji rata-rata moneter untuk investasi, mengetahui alokasi pendapatan, dan anggaran. T Test juga dapat menunjukkan pola yang terjadi selama periode akuntansi.
2. Penjualan dan Pemasaran
T Test dapat digunakan untuk analisis pasar seperti tim penjualan memerlukan data untuk pengembangan strategi promosi.
3. Pengembangan dan Manajeman Sumber Daya Manusia
T Test dapat digunakan untuk evaluasi kinerja, membandingkan tingkat produktivitas di masa lalu dan saat ini, serta memberikan informasi tentang variasi antara produksi dan pembayaran.
Baca juga: Manova: Pengertian, Analisis, dan Contohnya
Contoh Penerapan T Test
Beberapa contoh penerapan T Test dalam berbagai bidang penelitian, antara lain:
Contoh 1
Sebuah perusahaan farmasi ingin menguji obat kanker baru untuk mengetahui efektivitasnya dalam meningkatkan harapan hidup. Dalam eksperimen tersebut ada kelompok kontrol yang diberi plasebo atau pil gula.
Ketika diuji kelompok kontrol menunjukkan harapan hidup kurang lebih 5 tahun. Sementara kelompok yang diuji dengan obat baru menunjukkan harapan kurang lebih 6 tahun.
Hasil tersebut bisa saja kebetulan, untuk itu peneliti menggunakan T Test untuk menguji apakah hasilnya berlaku untuk seluruh populasi.
Contoh 2
Seorang melempar koin 1.000 kali dan menemukan jumlah kepala mengikuti distribusi normal untuk semua percobaan. T Test dapat digunakan untuk mengetahui varians sampel dari data meski varian populasinya tidak diketahui.
***
Baca juga: Data Primer: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Itulah penjelasan tentang T Test, jenis, tujuan penerapan, dan contohnya dalam penelitian. Penggunaan T Test membantu untuk mengetahui perbedaan nilai yang diperkirakan dengan nilai dari hasil perhitungan statistika.
T Test pun ternyata merupakan alat yang kuat untuk menganalisis data survei online, termasuk ketika Anda melakukan survei online menggunakan Poplite by Populix.
Dengan kemampuan untuk menguji perbedaan signifikan antara kelompok, Anda dapat memahami dengan lebih mendalam apa yang dikatakan responden Anda.
Jadi, jangan ragu untuk menjadikan T Test sebagai alat andalan Anda dalam menggali wawasan berharga bersama layanan survei online Poplite by Populix.
Baca juga: Ekologi: Pengertian, Ruang Lingkup, dan Contohnya