Tentu Anda pernah mendengar tentang konfidensialitas. Dalam riset atau penelitian pun terdapat aspek ini. Arti konfidensialitas adalah sifat atau karakteristik sesuatu yang bersifat rahasia atau dirahasiakan.
Informasi apa pun yang berkaitan dengan ruang pribadi seseorang yang tidak ingin dibagikan kepada orang lain dianggap rahasia. Informasi ini tentu berbeda dengan informasi publik.
Apa Itu Konfidensialitas dalam Riset?
Mengutip laman Springer Link, dalam etika penelitian atau riset, prinsip penting konfidensialitas atau kerahasiaan adalah mencakup kewajiban peneliti untuk memastikan setiap penggunaan informasi yang diperoleh dari atau dibagikan subjek manusia menghormati martabat dan otonomi partisipan, serta tidak melanggar kepentingan individu atau kelompok masyarakat.
Hak atas kerahasiaan dalam penelitian diakui dalam pedoman bio-etika internasional seperti Helsinki Declaration (terakhir diperbaruhi pada tahun 2013) dan the European General Data Protection Regulation (GDPR, berlaku efekti pada tahun 2018).
Dalam praktiknya, menjaga kerahasiaan mengharuskan peneliti memperhatikan batasan-batasan berikut ini:
- Peserta penelitian tetap anonim secara default
- Peneliti tidak memperoleh data pribadi kecuali ada alasan kuat untuk itu
- Peserta harus diberi penjelasan tentang maksud atau tujuan penelitian, cara penyelidikannya, dan siapa yang memiliki akses terhadap data
- Peserta harus memberikan persetujuan aktif, tidak dipaksa untuk berpartisipasi, dan berhak untuk membatalkan kerjasamanya kapan saja (bahkan setelah penelitian selesai)
- Peserta harus diberikan kesempatan untuk meninjau data mereka dan memperbaiki kesalahan yang mereka akui
Baca juga: Data Cleaning: Definisi, Manfaat, Cara Melakukannya
Konfidensialitas dan Kepercayaan
Konfidensialitas berkaitan dengan pemahaman antara peneliti dan partisipan yang menjamin informasi sensitif atau pribadi akan ditangani dengan sangat hati-hati. Pada akhirnya, konfidensialitas berakar pada kepercayaan.
Peserta harus percaya bahwa peneliti akan memenuhi tanggung jawabnya dan melindungi kepentingan peserta. Untuk memastikan hal ini terjadi, sebuah perjanjian dibuat yang di dalamnya merinci tugas-tugas ini dan dikomunikasikan kepada peserta.
Kapan Konfidensialitas Tidak Menjadi Masalah?
Melansir Explorable, konfidensialitas tidak menjadi masalah ketika mengamati kelompok besar, di mana tanggapan atau tindakan individu tidak dipertimbangkan atau ketika informasi identitas partisipan tidak dilibatkan.
Bahkan dalam kasus di mana ada kelompok besar yang dinilai, peneliti harus menggunakan pertimbangan yang baik dalam mengambil keputusan mengenai informasi apa yang harus dibagikan.
Baca juga: P Value: Definisi, Rumus, Hal yang Harus Diperhatikan
Contoh Penerapan Konfidensialitas dalam Penelitian
Contoh Kasus: Penelitian Pasar Produk Konsumen di Indonesia
Sebuah perusahaan makanan yang berbasis di Indonesia, PT Rasa Indonesia, ingin melakukan penelitian pasar untuk meluncurkan produk baru mereka, yaitu saus sambal yang inovatif.
Mereka ingin memastikan bahwa penelitian pasar mereka dilakukan dengan tingkat konfidensialitas yang tinggi agar informasi yang diperoleh tetap rahasia dan tidak bocor ke pesaing atau publik.
Langkah-langkah penerapan konfidensialitas dalam penelitian pasar ini meliputi:
- Kontrak Kerahasiaan: Sebelum memulai penelitian, PT Rasa Indonesia membuat kontrak kerahasiaan dengan firma riset pasar yang mereka sewa. Kontrak ini mengatur bahwa semua data dan temuan yang diperoleh dari penelitian harus dijaga sebagai informasi rahasia dan tidak boleh dibagikan tanpa izin tertulis.
- Identifikasi Peserta: Responden yang terlibat dalam penelitian dipilih dengan cermat untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki konflik kepentingan dengan PT Rasa Indonesia atau pesaing mereka. Informasi pribadi responden juga dijaga kerahasiaannya.
- Pengumpulan Data: Selama proses wawancara atau survei, para peneliti harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan tidak mengungkapkan informasi yang dapat mengidentifikasi responden secara pribadi. Data harus diambil dengan hati-hati dan disimpan dengan aman.
- Analisis Data: Data yang dikumpulkan harus dianalisis secara anonim. Semua informasi yang dapat mengidentifikasi individu atau perusahaan harus dihapus atau disamarkan sebelum analisis dilakukan.
- Penyimpanan Data: Data penelitian harus disimpan secara aman dan hanya diakses oleh anggota tim yang berwenang. Backup data juga harus dijaga dengan baik agar tidak hilang atau dicuri.
- Komunikasi Internal: PT Rasa Indonesia harus memastikan bahwa hanya orang-orang yang memiliki kebutuhan untuk mengetahui hasil penelitian yang memiliki akses ke informasi tersebut. Bahkan di internal perusahaan, informasi ini harus dijaga kerahasiaannya.
- Publikasi Hasil: Ketika hasil penelitian dipublikasikan, PT Rasa Indonesia harus memastikan bahwa informasi yang dirilis tidak mengidentifikasi responden atau memberikan informasi rahasia yang dapat memberikan keuntungan kepada pesaing.
- Pemusnahan Data: Setelah penelitian selesai, data harus dimusnahkan dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kontrak kerahasiaan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, PT Rasa Indonesia dapat melakukan penelitian pasar dengan tingkat konfidensialitas yang tinggi, sehingga mereka dapat mengambil keputusan strategis berdasarkan informasi yang mereka peroleh tanpa khawatir tentang kebocoran informasi rahasia kepada pesaing atau publik.
Baca juga: Penelitian Eksperimental: Definisi, Jenis, Keuntungan
***
Jika Anda menghargai konfidensialitas dan ingin mendapatkan wawasan berharga dengan layanan survei online, Poplite by Populix adalah solusi terbaik untuk Anda.
Dengan Poplite, data Anda tetap aman dan Anda bisa merasa tenang saat menggali informasi penting untuk pertumbuhan bisnis Anda.
Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Poplite by Populix dan jadilah yang pertama dalam mengambil langkah menuju kesuksesan.
Dapatkan wawasan yang Anda butuhkan dengan Poplite by Populix, dan pastikan konfidensialitas Anda terjaga sepenuhnya.
Baca juga: Indeks: Pengertian, Perbedaan dengan Skala, Contohnya