9 Cara Membuat Pertanyaan Penelitian Skripsi yang Tajam
Agnes Laurensia

9 Cara Membuat Pertanyaan Penelitian Skripsi yang Tajam

4 hari yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Proses penulisan skripsi menjadi tahapan yang paling memakan waktu bagi mahasiswa tingkat akhir. Salah satu penyebab utamanya yaitu kesulitan dalam merumuskan pertanyaan penelitian skripsi.

Permasalahan ini umumnya muncul ketika topik yang dipilih terlalu luas cakupannya, sehingga menyulitkan dalam menentukan fokus penelitian dan mengumpulkan data yang relevan.

Akibatnya, mahasiswa harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan revisi berulang atau bahkan mengganti topik secara keseluruhan, yang tentunya dapat memperlambat kemajuan penyusunan skripsi.

Dengan demikian, menyusun pertanyaan penelitian yang tajam, terfokus, dan sesuai dengan ketersediaan data menjadi langkah awal yang krusial dalam menentukan arah dan keberhasilan penelitian skripsi secara keseluruhan.

Mengapa Pertanyaan Penelitian Skripsi yang Tajam Itu Penting?

Pertanyaan penelitian yang tajam membantu menentukan fokus dan arah penelitian secara jelas, sehingga seluruh bagian skripsi dapat tersusun dengan baik.

Dalam metode survei, pertanyaan yang tepat memudahkan peneliti merancang kuesioner, memilih variabel yang relevan, dan mengumpulkan data sesuai kebutuhan.

Hal ini meningkatkan efisiensi proses pengumpulan data serta memperkuat validitas dan reliabilitas hasil penelitian.

Baca juga: 7 Tips Menemukan Tema Skripsi Kuantitatif Populer

Kesalahan Umum Saat Merumuskan Pertanyaan Penelitian

pertanyaan penelitian skripsi
Source: Freepik

Hindari berbagai kesalahan ini saat mulai merumuskan pertanyaan penelitian skripsi.

1. Topik Terlalu Luas dan Tidak Terfokus

Misalnya: “Bagaimana pengaruh media sosial terhadap perilaku mahasiswa?” Topik ini terlalu luas. Media sosial seperti apa? Perilaku mahasiswa dalam hal apa?

2. Pertanyaan Bersifat Deskriptif Tanpa Tujuan Analitis

Pertanyaan seperti, “Seberapa sering mahasiswa menggunakan Instagram?” Itu hanya memberi deskripsi, bukan hubungan atau pengaruh yang bisa dianalisis secara statistik.

3. Tidak Sesuai dengan Metode Kuantitatif

Pertanyaan seperti, “Mengapa mahasiswa merasa stres saat ujian?” Lebih cocok untuk penelitian kualitatif karena bersifat eksploratif dan subjektif.

Langkah Membuat Pertanyaan Survei Penelitian Skripsi yang Tajam

Perhatikan hal ini saat membuat pertanyaan.

1. Tentukan Topik Utama yang Ingin Diteliti

Menyesuaikan dengan minat pribadi, pengalaman magang, isu aktual, atau fenomena sosial tertentu. Jika Anda masih bingung menemukan topik skripsi yang sesuai, Anda dapat mencari referensi melalui Ide Skripsi Generator.

Temukan judul skripsi sesuai dengan minat dan jurusan kuliah melalui Ide Skripsi Generator!

2. Identifikasi Permasalahan dalam Topik

Lakukan eksplorasi mendalam untuk menemukan celah penelitian atau permasalahan spesifik dari topik utama.

3. Lakukan Studi Literatur

Telusuri penelitian terdahulu untuk menemukan celah yang bisa diteliti, serta mengetahui variabel-variabel yang sering digunakan.

4. Tentukan Variabel Utama dan Hubungannya

Identifikasi variabel independen dan dependen dalam penelitian. Pahami hubungan antar variabel tersebut. Setelah itu, pertanyaan survei dapat disusun untuk menggali data yang relevan sesuai dengan hipotesis.

5. Tentukan Sasaran dan Populasi Penelitian

Apakah survei Anda ditujukan pada mahasiswa, pekerja, atau masyarakat umum? Hal ini akan membantu memastikan bahwa pertanyaan survei relevan dan dapat menghasilkan data yang valid.

6. Gunakan Kata Tanya yang Tepat

Pertanyaan survei yang baik sering kali diawali dengan kata tanya seperti: Apa, bagaimana, mengapa, sejauh mana, atau berapa sering. Pilih kata tanya sesuai dengan tujuan pertanyaan.

7. Hindari Istilah yang Ambigu

Pastikan setiap kata dalam pertanyaan bisa dipahami responden. Kalimat yang ambigu dapat mengarah pada interpretasi yang berbeda-beda.

8. Uji Spesifikasi Pertanyaan

Buat konsep awal pertanyaan survei, lalu uji ke beberapa orang untuk melihat apakah pertanyaan sudah jelas dan bisa dijawab.

9. Diskusikan dengan Dosen Pembimbing

Sebelum menyebarkan survei secara luas, diskusikan konsep pertanyaannya dengan dosen pembimbing. Bimbingan bisa membantu mengarahkan ke pertanyaan yang sesuai dengan standar akademik.

Baca juga: 10 Strategi Mengerjakan Skripsi agar Cepat Selesai

Solusi Menyebarkan Survei Penelitian Skripsi

Setelah pertanyaan survei siap, langkah selanjutnya adalah menyebarkannya ke responden. Gunakan tools PopSurvey by Populix yang dirancang khusus untuk penelitian mahasiswa.

Dengan PopSurvey, Anda bisa:

  • Membuat survei sesuai kebutuhan penelitian
  • Memanfaatkan berbagai fitur tambahan khusus
  • Menjangkau lebih banyak responden dengan mudah, cepat, dan terjangkau

Yuk, gunakan PopSurvey by Populix agar Anda bisa lebih fokus pada pemetaan pertanyaan penelitian skripsi dan penulisan skripsi, tanpa ribet memikirkan cara menyebarkan survei yang tepat.

PopSurvey Populix platform survei online

Baca juga: Checklist Skripsi dari Tahap Awal sampai Pengumpulan Data

Artikel Terkait
11 Checklist Kuliah S2 Jika Ingin Lanjut Program Magister
Memtusukan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister bukanlah hal yang bisa dilakukan secara spontan. Sebelum benar-benar daftar kuliah S2, sebaiknya memiliki checklist kuliah S2 agar seluruh proses belajar lebih terarah dan tentu saja siap. Ada banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan matang-matang sebelum lanjut kuliah S2, mulai dari alasan pribadi, kesiapan akademik, hingga dampak jangka panjang […]
6 Cara Mengelola Stress Skripsi agar Cepat Selesai
Aktivitas skripsi yang harus dijalani oleh mahasiswa tingkat akhir terkadang memang memusingkan. Bahkan, tak sedikit dari mereka merasa stress. Lantas, bagaimana cara mengelola stress saat membuat skripsi? Nah, untuk masalah satu ini, usahakan kamu tidak terlalu memforsir diri sendiri. Pilihlah judul yang kamu sukai agar proses penelitian berlangsung menyenangkan. Masih banyak tips lainnya dalam mengelola […]
Sharia Banking in Indonesia: Current State to Potential Growth in the Future
Islamic banking, also known as sharia banking, has grown significantly in Indonesia over the past few years. As a predominantly Muslim country, Indonesia has a large population that adheres to Islamic principles, and many Indonesians prefer to use sharia-compliant financial products that are in line with their religious beliefs. In this paper, we will explore […]