Dalam menyajikan data, apalagi untuk kepentingan publik, akurasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akurasi yaitu kecermatan ketelitian, dan ketepatan.
Akurasi pun dapat diartikan sebagai akurat, yakni teliti, saksama, cermat, tepat benar. Tak hanya menyajikan data, Anda pun harus memastikan jika metode pengumpulan informasi atau data akurat.
Apa Itu Akurasi dalam Penelitian atau Riset?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelum, akurasi atau akurat adalah hal yang harus benar-benar diperhatikan.
Melansir laman The Office of Research Integrity, akurasi mengacu pada apakah suatu instrumen atau metode benar-benar mengukur apa yang menurut Anda diukur.
Peneliti menginginkan prosedur penelitian yang akurat atau valid agar hasil penelitian bermanfaat dan bermakna.
Ada banyak hal yang memengaruhi akurasi (yaitu, validitas) instrumen atau metode. Ini termasuk kesesuaian budaya, konstruksi teoretis yang digunakan untuk mengembangkan instrumen atau metode, dan kesesuaian metode atau bentuk pengujian instrumen untuk kemampuan peserta.
Untuk menunjukkan bahwa pengukuran studi itu akurat, peneliti biasanya akan mengumpulkan berbagai jenis informasi untuk mengukur hal yang sama.
Kemudian para peneliti melihat apakah semua metode atau instrumen memberikan kesimpulan yang sama atau serupa. Jika ya, peneliti dapat yakin bahwa apa yang mereka temukan benar-benar mewakili apa yang ingin mereka pelajari.
Seiring dengan kurangnya presisi (yaitu, reliabilitas), studi penelitian sering dikritik karena penggunaan metode yang tidak akurat untuk mengumpulkan informasi.
Akurasi pengukuran (yaitu validitas) sangat penting untuk menjamin kualitas dan integritas temuan penelitian.
Baca juga: Mengenal Analisis dalam Penelitian, Jenis, dan Tujuannya
Perbedaan Presisi dan Akurasi Adalah dalam Pengukuran
Presisi dan akurasi adalah dua cara yang dipikirkan para ilmuwan tentang kesalahan.
Mengutip laman University of Hawaii, akurasi mengacu pada seberapa dekat suatu pengukuran dengan nilai yang benar atau diterima. Presisi mengacu pada seberapa dekat pengukuran item yang sama satu sama lain.
Presisi tidak bergantung pada akurasi. Itu berarti sangat mungkin untuk menjadi sangat tepat, tetapi tidak terlalu akurat, dan juga mungkin untuk menjadi akurat tanpa harus tepat. Namun, pengamatan ilmiah kualitas terbaik adalah akurat dan tepat.
Baca juga: Data Strategy: Definisi, Tujuan, Tips Menyusunnya
Contoh Akurasi dalam Penelitian
Berikut ini contoh penggunaan konsep akurasi dalam penelitian atau riset pasar.
Misalkan Anda melakukan penelitian pasar untuk menentukan preferensi konsumen terhadap dua merek kulkas, A dan B. Anda meminta 100 responden untuk memilih merek kulkas yang mereka pilih dari kedua opsi tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut:
- 60 responden memilih merek kulkas A.
- 40 responden memilih merek kulkas B.
Untuk mengukur akurasi penelitian, Anda perlu membandingkan hasil survei dengan preferensi sebenarnya di populasi.
Misalkan, berdasarkan data populasi yang terpercaya, diketahui bahwa dalam populasi yang relevan, 70% konsumen memilih merek kulkas A, sedangkan 30% memilih merek kulkas B.
Dalam contoh ini, akurasi riset pasar Anda dapat dihitung dengan membandingkan proporsi preferensi yang teramati dengan proporsi preferensi yang sebenarnya dalam populasi.
Akurasi = (Jumlah jawaban yang benar) / (Jumlah total sampel) * 100%
Dalam hal ini, akurasi riset pasar Anda adalah:
Akurasi = (60 benar + 40 benar) / (100 total sampel) * 100% = 100%
Dalam contoh ini, akurasi penelitian atau riset pasar Anda adalah 100%, yang berarti hasil survei Anda sesuai dengan preferensi sebenarnya di populasi yang relevan.
***
Kita tahu kalau akurasi adalah salah satu faktor dalam riset atau penelitian. Oleh karenanya, Anda harus cermat dalam melakukan riset agar dapat memperoleh data yang akurat. Lakukanlah riset dengan memanfaatkan layanan Populix for Enterprise, terlebih untuk Anda yang butuh melakukan riset untuk kebutuhan bisnis. Populix for Enterprise menyediakan research solution yang pastinya akurat dan kompeten.
Baca juga: Proses Bisnis: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contohnya