Apa Itu Marketplace? Pengertian, Jenis, Contoh Lengkapnya
Populix

Apa Itu Marketplace? Pengertian, Jenis, Contoh Lengkapnya

10 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Apa itu marketplace? Marketplace merupakan istilah yang cukup populer di kalangan masyarakat. Dilihat dari arti katanya, marketplace adalah tempat serupa pasar di mana seseorang bisa membeli barang ataupun jualan online. Namun, benarkah begitu?

Ya, marketplace adalah sebuah platform online yang berperan sebagai perantara atau pihak ketiga antara penjual dan pembeli. Anda pun dapat menemukan bermacam-macam barang di sini.

Lantas, jika sama-sama beroperasi secara online, apa yang menjadi perbedaan e-commerce dan marketplace? Yuk, temukan jawabanya melalui artikel berikut!

Apa Itu Marketplace?

Marketplace adalah istilah dari Bahasa Inggris yang berarti pasar. Namun seiring berjalannya waktu, kini arti marketplace berkembang menjadi lebih spesifik.

Marketplace adalah website yang dapat menghubungkan penjual dengan pembeli dalam satu tempat melalui internet.

Singkatnya, penjual dan pembeli akan bertemu secara online di dalam website yang telah disediakan oleh pemilik marketplace.

Setelah deal, pembeli akan melakukan pembayaran lalu barang akan dikemas dan dikirim oleh penjual.

Pengertian Marketplace Menurut Ahli

Dari banyaknya opini yang berkembang, setidaknya ada 3 pengertian marketplace menurut para ahli berikut ini.

1. Strauss

Marketplace adalah pemakaian data elektronik serta aplikasi perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga sebuah ide, distribusi barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang sesuai dengan tujuan.

2. Smith dkk

Online marketplace adalah penerapan teknologi digital sebagai sarana untuk mencapai tujuan pemasaran.

3. Opiida

Menurut Opiida, pengertian online marketplace adalah media online berbasis internet yang digunakan sebagai tempat transaksi bisnis, di mana pembeli bisa mencari penjual sebanyak mungkin sesuai kriteria dengan harga pasar.

Jenis Marketplace

apa itu marketplace
Source: Freepik

Marketplace sendiri terbagi dalam beberapa jenis baik berdasarkan tipe kesepakatan kerjasama maupun jenis produk yang ditawarkan. Berikut penjelasan mengenai 5 jenis marketplace.

1. Marketplace Murni

Apa itu marketplace murni? Berdasarkan konsep ini, marketplace adalah tempat atau sarana yang disediakan bagi penjual untuk mengiklankan barangnya dengan menyediakan foto produk dan deskripsinya secara mandiri.

Online marketplace murni memberi lebih banyak keleluasaan bagi penjual dibandingkan konsinyasi. Dalam jenis marketplace murni, penjual dan pembeli dapat saling menerima penawaran harga.

Sehingga saat melakukan pembayaran ke rekening online marketplace, kedua belah pihak telah sepakat akan satu harga yang sama.

Ada beberapa brand ternama yang menerapkan jenis ini, contoh marketplace adalah berikut:

  • Bukalapak
  • Tokopedia
  • Lazada
  • Shopee
  • Blibli
  • Amazon

Baca juga: Cara Jualan di Tokopedia Dari Awal agar Dapat Pelanggan

2. Marketplace Konsinyasi

Berbeda dengan jenis marketplace murni, jenis kerja sama yang ditawarkan konsinyasi menggunakan sistem titip barang. Dengan konsep konsinyasi, contoh marketplace adalah Zalora dan Sociolla.

Perbedaannya terletak pada peran penjual dan alur transaksinya. Di sini, penjual hanya perlu menyediakan produk beserta deskripsinya. Setelahnya, marketplace adalah pihak yang akan mengurus penjualan.

Mulai dari foto produk, penyediaan gudang, pengemasan dan pengiriman barang hingga fasilitas pembayaran. Sehingga, seluruh alur transaksi ditangani langsung oleh pihak online marketplace.

3. Marketplace Horizontal

Horizontal marketplace adalah website dan aplikasi yang menjual berbagai barang dan jasa dari beragam kategori.

Biasanya, marketplace horizontal melabeli dirinya sebagai toko serba ada dengan mengandalkan kenyamanan sebagai nilai jual utamanya.

Jenis ini menyediakan beraneka macam barang, mulai dari kosmetik, pakaian, makanan, minuman, elektronik, buku hingga perabot kebutuhan rumah tangga.

Contoh marketplace horizontal buatan anak bangsa yang terkenal adalah Tokopedia dan Bukalapak.

4. Marketplace Vertikal

Berbeda dengan jenis horizontal yang menawarkan berbagai macam produk, konsep vertikal marketplace adalah situs dengan spesialisasi tersendiri.

Marketplace vertikal hanya akan memasarkan produk dari satu kategori tertentu saja melalui situs webnya.

Mengangkat konsep vertikal, salah satu contoh marketplace adalah Sociolla yang berfokus pada produk kosmetik dan perawatan tubuh.

5. Marketplace Global

Apa itu marketplace global? Sesuai namanya, global marketplace adalah website yang dapat menjadi tempat transaksi jual beli beragam jenis produk dari banyak sumber di seluruh dunia.

Tipe ini merupakan jenis yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Contoh global marketplace adalah:

  • Shopee (Southeast Asia)
  • Etsy
  • Amazon
  • eBay.

Baca juga: Cara Jualan di Shopee agar Cepat Laku & Dapat Pesanan!

Perbedaan Ecommerce dan Marketplace

Berbeda dengan marketplace yang hanya menyediakan tempat untuk transaksi, ecommerce lebih berfokus pada penjualan produk di brand itu sendiri.

Berikut beberapa perbedaan ecommerce dan marketplace yang perlu diketahui.

1. Teknik Marketing

Ecommerce dan marketplace punya cara berbeda dalam mendapatkan pelanggan.

Ecommerce bergantung pada traffic website, sebab transaksi hanya bisa terjadi saat pelanggan menemukan website tersebut.

Sedangkan ketika Anda menggunakan marketplace yang telah memiliki nama, Anda hanya perlu berfokus pada bagaimana cara memenangkan kompetisi dengan toko lain.

2. Pilihan Produk

Di marketplace, penjual harus mengikuti kategori yang telah dibuat oleh sistem. Sementara ecommerce memungkinkan Anda untuk lebih bebas dalam pengkategorian atau setting tampilan produk sesuai yang diinginkan.

3. Pengeluaran Uang dan Waktu

Bagi Anda yang masih pemula, menggunakan marketplace tentu akan jauh lebih mudah daripada ecommerce.

Mengapa demikian? Sebab, Anda hanya perlu membuat akun toko yang selanjutnya langsung bisa digunakan untuk bertransaksi.

Singkatnya, dengan menggunakan marketplace Anda hanya menata penjualan tanpa perlu memelihara website.

Sedangkan untuk membangun website ecommerce perlu proses panjang dan banyak hal yang perlu diperhatikan, seperti perawatan website, perihal server, domain dan lain sebagainya.

4. Pendekatan Pelanggan

E-commerce dan marketplace punya pendekatan berbeda. Untuk e-commerce akan lebih fokus pada pengembangan website agar tampilan website lebih menarik untuk user.

Sementara toko-toko di marketplace akan saling berlomba untuk mendapatkan ulasan bagus dari para pembeli karena dengan ulasan tersebut, toko Anda akan lebih dipercaya oleh user dan marketplace itu sendiri.

Walau memiliki banyak perbedaan, ecommerce dan marketplace adalah dua platform yang kini berkembang menjadi media jual beli online.

Hanya dengan memanfaatkan kedua platform tersebut, Anda dapat melakukan transaksi tanpa harus bertemu secara langsung.

***

Itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu marketplace dan perbedaannya dengan e-commerce. Bagi pemilik usaha yang ingin menjual barangnya secara praktis, marketplace cocok untuk menjadi pilihan.

Namun sebelum itu, kenali target pasar dan kebutuhan konsumen Anda lewat survei online Poplite by Populix yang mana datanya dapat diolah menjadi strategi dalam mendatangkan lebih banyak konsumen.

survei online populix

Baca juga: 11 Cara Jualan di Marketplace FB agar Laris Manis, Mudah!

Tags:
Artikel Terkait
Apa itu Konsumen? Ini Pengertian, Jenis, Hak & Kewajibannya
Konsumen adalah istilah untuk menyebutkan salah satu pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi. Bisa dibilang, konsumen adalah pihak yang memegang peranan penting terhadap sistem ekonomi pasar. Sebab, segala aktivitas dalam perdagangan terfokus pada konsumen. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsumen, yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini! Apa itu Konsumen? Berdasarkan Kamus Besar […]
Advantages of Qualitative Research: Unveiling Insights Beyond Numbers
In the first two articles of our series, we explored the essence of qualitative research and the core methods used to gather rich, detailed insights. Now, we turn our attention to the unique advantages that qualitative research offers, highlighting what it can unveil that quantitative research cannot. Qualitative research provides depth and context to our […]
Research Gap: Pengertian, Jenis, dan Cara Menemukannya
Berbicara mengenai skripsi, metode penelitian dan seputarnya, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah research gap atau celah dalam penelitian. Research gap adalah situasi di mana ditemukannya inkonsistensi antara hasil penelitian dengan data-data yang mendukungnya. Artinya, dibutuhkan penelitian baru untuk menjawab ‘celah’ tersebut. Bahkan tak terbatas pada penelitian, sebutan research gap pun cukup populer […]