Apa Itu YONO, Seberapa Jauh Khalayak Paham Gaya Hidup YONO?
Populix

Apa Itu YONO, Seberapa Jauh Khalayak Paham Gaya Hidup YONO?

9 bulan yang lalu 3 MENIT MEMBACA

Belakangan ramai konsep atau gaya hidup YONO di kalangan masyarakat. Lantas, apa itu YONO? Hal apa yang membuat YONO menjadi viral di masyarakat, khususnya Gen Z?

Kalau bertanya apa itu YONO, jawabannya YONO merupakan singkatan dari You Only Need One. YONO pun menjadi kebalikan dari YOLO atau You Only Live Once.

Apa Itu YONO?

Mengutip dari laman Tirto.id, konsep YONO merupakan bahwa seseorang hanya membutuhkan satu hal yang benar-benar penting untuk mencapai kebahagiaan.

Konsep ini berakar pada prinsip minimalisme dan mindfulness. Hal itu mengajarkan kita untuk hidup lebih bijak, memilih hal yang benar-benar dibutuhkan, dan meninggalkan kebiasaan konsumtif.

Tak ketinggalan, You Only Need One ini mengajak orang-orang berpikir kritis dalam menentukan hal yang penting dan bermakna baginya.

Lantas, seberapa pahamkah sebenarnya khalayak terhadap gaya hidup YONO?

Baca juga: Rencana Batasan Usia Pengguna Media Sosial, Khalayak Setuju?

Populix telah melakukan survei online melalui aplikasi Populix kepada sejumlah responden terkait tren YONO pada Januari 2025. Ternyata, hanya 36,9% yang paham tentang gaya hidup YONO.

apa itu yono
Source: Populix

Tren YONO berkembang karena masyarakat mulai menyadari jika gaya hidup konsumtif tidak lagi relevan dengan kehidupan sekarang. Penyebabnya tentu saja akibat adanya krisis global.

Selain itu, muncul pula tren no buy challenge 2025 di media sosial yang merupakan sebuah tantangan untuk berkomitmen tidak membeli barang-barang non-esensial selama tahun 2025.

Tren YONO maupun no buy challenge 2025 tentu saja masih berkaitan satu sama lain.

Baca juga: Tren Olahraga di Indonesia Berkembang Jadi Tren Gaya Hidup

YONO Vs YOLO

Walaupun gaya hidup YONO sedang berkembang di kalangan masyarakat, khususnya Gen Z, tetapi masih ada pula yang menerapkan gaya hidup YOLO.

Berdasarkan survei Populix pada Januari 2025, sebanyak 48,6% responden termasuk orang dengan gaya hidup YOLO.

YONO Vs YOLO
Source: Populix

Kebalikan dari YONO, gaya hidup YOLO atau You Only Live Once memiliki makna yaitu mendorong seseorang untuk menikmati hidup, mengambil risiko, dan menjalani berbagai pengalaman tanpa terlalu banyak khawatir dengan konsekuensi jangka panjang.

Lalu, apakah mereka yang saat ini masih YOLO, tertarik untuk mengikuti tren gaya hidup YONO?

apa itu YONO, YONO vs YOLO
Source: Populix

Hanya 935 responden yang mengaku tertarik untuk berpaling ke gaya hidup YONO.

Baca juga: Hasil Survei: Program Makan Bergizi Gratis Raih Respons Baik

Metode Pembayaran yang Digunakan Khalayak

Adanya tren YONO dan YOLO ini pun tentu saja berpengaruh kepada jenis atau metode pembayaran yang kerap dilakukan masyarakat ketika melakukan transaksi, termasuk antara pembayaran cash atau layanan paylater.

Dari hasil riset Populix, dari total 2.212 responden, mayoritas (90,3%) memilih menggunakan metode pembayaran cash saat membeli sesuatu.

you only need one
Source: Populix

Dari hasil survei tersebut, ada kemungkinan jika mayoritas khalayak masih fokus kepada kebutuhan dan pengelolaan keuangan yang lebih disiplin. Sebab, mereka lebih cenderung bertransaksi dengan cash atau tunai.

***

Demikian hasil survei Populix terkait tren gaya hidup YONO yang viral saat ini, terutama di kalangan Gen Z. Jadi, sudah paham, kan, apa itu YONO?

Jika Anda membutuhkan data lebih lengkap terkait pandangan khalayak soal tren gaya hidup YONO atau You Only Need One, Anda dapat menghubungi langsung tim riset Populix untuk memperoleh insight lebih lengkap.

populix research service

Baca juga: Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Berlaku, Apa Dampaknya?

Artikel Terkait
Pentingnya Memakai Alat Analisis Data Penelitian yang Tepat
Mengumpulkan data melalui survei online adalah langkah penting dalam penelitian. Namun, memahami dan menganalisis data tersebut memerlukan alat analisis data penelitian yang tepat. Menggunakan alat analitik tambahan memungkinkan peneliti untuk menggali lebih dalam ke dalam data, mengidentifikasi tren yang tidak terlihat, dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan temuan tersebut. Artikel ini akan membahas pentingnya […]
Beralih Profesi dengan Kuliah S2, Apakah Bisa?
Beralih profesi adalah langkah besar dalam meraih karier yang diinginkan. Banyak orang yang merasa tidak menikmati pekerjaan dan ingin beralih ke bidang yang lebih sesuai dengan keahlian atau tujuan karier jangka panjang mereka. Salah satu cara yang efektif untuk beralih profesi adalah dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau program magister. Namun, mengapa kuliah S2 […]
Meningkatkan Kualitas Penelitian dengan Teknologi AI
Di era digital saat ini, kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara meningkatkan kualitas penelitian. Keberadaan Artificial Intelligence (AI) dapat membantu segala proses penelitian. Contohnya yaitu dapat membantu untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan menginterpretasikan data dengan lebih cepat dan akurat. Oleh karena itu, memahami cara meningkatkan kualitas penelitian dengan teknologi cerdas menjadi kunci bagi […]