Dalam statistik ataupun proses penelitian, ada yang disebut dengan uji chi-square. Chi-square adalah bentuk uji statistik yang digunakan untuk menentukan adakah hubungan antar variabel kategori.
Hal itu membantu untuk mengetahui apakah perbedaan antara dua variabel kategori disebabkan oleh kebetulan atau adanya hubungan di antara keduanya.
Selain itu, uji chi-square juga dapat digunakan untuk menentukan perbedaan antara data yang diamati dan yang diharapkan.
Apa Itu Uji Chi-Square?
Mengutip laman Simplilearn, uji chi-square adalah uji statistik yang digunakan untuk membandingkan hasil yang diamati dan yang diharapkan.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah kesenjangan antara data aktual dan data prediksi disebabkan oleh kebetulan atau karena adanya keterkaitan antar variabel yang dipertimbangkan.
Hasilnya, uji chi-square atau uji chi-kuadrat ini menjadi pilihan ideal untuk membantu pemahaman dan interpretasi kita tentang hubungan antara dua variabel kategori.
Baca juga: Snowball Sampling: Definisi, Jenis, dan Contoh
Jenis Uji Chi-Square
Terdapat dua jenis uji chi-square, yakni:
- Uji kesesuaian chi-square, digunakan untuk menguji apakah distribusi frekuensi suatu variabel kategori berbeda dari harapan Anda.
- Uji independensi chi-square, digunakan untuk menguji apakah dua variabel kategori berhubungan satu sama lain.
Kapan Menggunakan Uji Chi-Square?
Melansir laman Scribbr, uji ini mungkin menjadi pilihan yang tepat untuk data Anda jika semua hal berikut ini benar:
- Ingin menguji hipotesis tentang satu atau lebih variabel kategori. Jika satu atau lebih variabel Anda bersifat kuantitatif, Anda harus menggunakan uji statistik yang berbeda. Alternatifnya, Anda dapat mengubah variabel kuantitatif menjadi variabel kategorikal dengan memisahkan pengamatan ke dalam interval.
- Sampel dipilih secara acak dari populasi.
- Ada minimal lima observasi yang diharapkan dalam setiap kelompok atau kombinasi kelompok.
Baca juga: Variabel Kontrol: Definisi, Jenis, Contohnya
Rumus Chi-Square
Inilah rumus chi-kuadrat:
Di mana:
Χ2 = Statistik uji chi-kuadrat
Σ = Operator penjumlahan (artinya “ambil jumlah”)
O = Frekuensi yang diamati
E = Frekuensi yang diharapkan
Cara Melakukan Uji Chi-Square
Prosedur pasti untuk melakukan uji chi-square bergantung pada pengujian yang Anda gunakan, tetapi umumnya mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Buat tabel frekuensi yang diamati dan diharapkan. Ini terkadang bisa menjadi langkah tersulit karena Anda perlu mempertimbangkan dengan cermat nilai ekspektasi mana yang paling sesuai untuk hipotesis nol Anda.
- Hitung nilai chi-kuadrat dari frekuensi yang diamati dan diharapkan menggunakan rumus.
- Temukan nilai chi-kuadrat kritis dalam tabel nilai kritis chi-kuadrat atau gunakan perangkat lunak statistik.
- Bandingkan nilai chi-kuadrat dengan nilai kritis untuk menentukan mana yang lebih besar.
- Putuskan apakah akan menolak hipotesis nol. Anda harus menolak hipotesis nol jika nilai chi-kuadrat lebih besar dari nilai kritis. Jika Anda menolak hipotesis nol, Anda dapat menyimpulkan bahwa data Anda berbeda secara signifikan dari yang diharapkan.
***
Chi-square adalah alat statistik yang tentunya berharga dalam menganalisis data survei. Nah, dengan Poplite by Populix, Anda dapat mengumpulkan dan mengelola data survei online dengan mudah serta efisien.
Akan tetapi, untuk memahami hasil survei dengan lebih baik, uji chi-square dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel dalam data Anda.
Oleh karenanya, Poplite by Populix dan uji chi-square adalah dua alat yang kuat untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang tren serta pola yang muncul dalam data survei online. Manfaatkanlah kedua alat ini untuk memaksimalkan survei online Anda.
Baca juga: Konfidensialitas: Definisi serta Contohnya pada Riset