Dalam penelitian, ada yang disebut data sekunder. Data sekunder adalah salah satu dari dua jenis data utama, selain data primer.
Kedua tipe data ini sangat berguna dalam penelitian dan statistik. Walaupun sama-sama jenis data utama, tetapi tetap saja ada yang berbeda dari data sekunder dan primer.
Kali ini, yuk, kita bahas tentang data sekunder.
Apa Itu Data Sekunder?
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulan oleh peneliti sebelumnya untuk tujuan yang berbeda, kemudian digunakan kembali untuk penelitian yang baru.
Melansir laman Formplus, terkait data sekunder, seorang peneliti mungkin telah mengumpulkan data untuk proyek tertentu, kemudian menyediakannya untuk digunakan oleh peneliti lain.
Akan tetapi, data tersebut mungkin juga dikumpulkan untuk penggunaan umum tanpa tujuan penelitian khusus, misalnya dalam kasus sensus nasional.
Data yang tergolong sekunder untuk penelitian tertentu dapat dikatakan primer untuk penelitian lain. Hal ini terjadi ketika data digunakan kembali, menjadikannya data primer untuk penelitian pertama dan data sekunder untuk penelitian kedua yang digunakan.
Baca juga: Indeks: Pengertian, Perbedaan dengan Skala, Contohnya
Sumber Data Sekunder dalam Penelitian
Terdapat banyak sumber data sekunder yang dapat digunakan, seperti dari buku, sumber pribadi, surat kabar, situs web, jurnal, dan lainnya.
Data sekunder diketahui mudah tersedia dibandingkan dengan data primer. Pun hanya dibutuhkan sedikit penelitian dan kebutuhan tenaga kerja untuk menggunakan sumber-sumber ini.
Berikut ini adalah beberapa sumber data sekunder.
1. Buku
Merupakan cara paling tradisional untuk mengumpulkan data. Dalam melakukan penelitian, yang perlu dilakukan yaitu mencari buku mengenai topik yang diteliti, lalu pilihlah yang paling sesuai.
Jika memilih buku dengan cermat, maka akan menjadi sumber data autentik yang dapat sangat berguna dalam mempersiapkan tinjauan literatur.
2. Jurnal
Saat ini jurnal dianggap lebih penting daripada buku dalam hal pengumpulan data. Sebab, jurnal diperbarui secara berkala dengan publikasi baru secara berkala, sehingga memberikan informasi terkini.
Selain itu, jurnal biasanya memuat informasi lebih spesifik dalam hal penelitian.
3. Surat Kabar atau Koran
Dalam beberapa kasus, informasi yang disampaikan melalui surat kabar biasanya dapat diandalkan. Oleh karena itu, surat kabar atau koran menjadi salah satu sumber pengumpulan data sekunder yang autentik.
Akan tetapi, surat kabar mungkin bukan sumber terbaik untuk pengumpulan data ilmiah. Sebab, jenis data yang dibagikan biasanya lebih bersifat politik, ekonomi, dan pendidikan.
4. Situs Web
Situs web memang dapat dijadikan sebagai sumber data sekunder, tetapi Anda perlu hati-hati dalam memilihnya. Sebab, informasi yang dibagikan di situs web tidak diatur dengan tepat sehingga tidak dapat dipercaya sepenuhnya.
Akan tetapi, ada juga beberapa situs teregulasi yang membagikan data autentik dan dapat dipercaya serta digunakan oleh peneliti. Contohnya situs web pemerintah, organisasi swasta yang berbayar, pengumpul data.
5. Catatan Pemerintah
Catatan pemerintah merupakan sumber data sekunder yang sangat penting dan autentik. Berisi informasi yang berguna dalam penelitian pemasaran, manajemen, humaniora, dan ilmu sosial.
6. Podcast
Siapa sangka jika siaran podcast yang sedang marak akhir-akhir ini pun bisa menjadi salah satu sumber data sekunder.
Baca juga: Panel: Pengertian, Tipe, dan Contoh dalam Riset Pasar
Keuntungan Data Sekunder
1. Akses Mudah
Mayoritas sumber data sekunder mudah diakses oleh peneliti, khususnya secara online. Namun, masyarakat yang tidak memiliki akses internet pun dapat mendapatkannya melalui media cetak yang tersedia di perpustakaan, toko buku, dan bahkan pinjam dari orang lain.
2. Murah
Mayoritas data sekunder memerlukan sedikit atau bahkan tanpa biaya bagi masyarakat untuk memperolehnya.
Banyak buku, jurnal, dan majalah dapat diunduh secara gratis. Buku juga dapat dipinjam secara gratis dari perpustakaan umum oleh masyarakat yang tidak memiliki akses internet.
Para peneliti tidak perlu mengeluarkan uang untuk melakukan penyelidikan, dan sangat sedikit uang yang dibelanjakan untuk memperoleh buku, jika ada.
3. Hemat Waktu
Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data sekunder biasanya sangat sedikit dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data primer.
Satu-satunya penyelidikan yang diperlukan untuk pengumpulan data sekunder adalah proses mencari sumber data yang diperlukan.
Oleh karena itu, memangkas waktu yang biasanya dihabiskan untuk penyelidikan. Ini akan menghemat banyak waktu bagi peneliti.
4. Studi Longitudinal dan Komparatif
Data sekunder memudahkan pelaksanaan studi longitudinal tanpa harus menunggu beberapa tahun untuk menarik kesimpulannya.
5. Menghasilkan Wawasan Baru
Saat mengevaluasi kembali data, terutama melalui sudut pandang orang lain, hal-hal baru akan terungkap. Mungkin ada sesuatu yang tidak ditemukan di masa lalu oleh pengumpul data primer, yang mungkin terungkap dari pengumpulan data sekunder.
Kekurangan Data Sekunder
1. Data yang Tidak Relevan
Para peneliti menghabiskan begitu banyak waktu menelusuri kumpulan data yang tidak relevan sebelum akhirnya mendapatkan data yang mereka butuhkan. Hal ini disebabkan karena data yang dikumpulkan tidak ditujukan terutama untuk peneliti.
Dalam beberapa kasus, seorang peneliti bahkan mungkin tidak menemukan data pasti yang dibutuhkannya, tetapi harus memilih alternatif terbaik berikutnya.
2. Data Berlebihan
Beberapa sumber data diketahui membesar-besarkan informasi yang dibagikan. Bias ini mungkin ada demi menjaga citra publik yang baik atau karena iklan berbayar.
Hal ini sangat umum terjadi pada banyak blog online yang bahkan membagikan informasi palsu hanya untuk mendapatkan lalu lintas web.
3. Kualitas Data
Data yang dikumpulkan sumber sekunder mungkin tidak seautentik jika dikumpulkan langsung dari sumbernya. Ini bentuk kekurangan yang sangat umum terjadi pada sumber online karena kurangnya badan pengatur yang memantau jenis konten yang dibagikan.
4. Informasi Kedaluwarsa
Beberapa sumber data sudah usang dan tidak ada data baru yang tersedia untuk menggantikan sumber data lama.
Baca juga: Histogram: Definisi, Jenis, Penggunaan, Cara Membuat
Contoh Sumber Data Sekunder dalam Penelitian Pasar
Inilah contoh dari sumber data sekunder yang dapat digunakan dalam penelitian pasar pemakaian iPhone di kalangan masyarakat Indonesia.
Sumber Data 1: Laporan Penjualan iPhone di Indonesia Tahun 2022
- Anda dapat mencari laporan penjualan resmi dari Apple atau distributor resmi iPhone di Indonesia untuk tahun 2022. Laporan ini dapat berisi informasi tentang jumlah unit iPhone yang terjual, jenis iPhone yang paling diminati, dan tren penjualan bulanan.
Sumber Data 2: Statistik Penggunaan Smartphone di Indonesia
- Anda dapat mencari data dari lembaga riset pasar terkemuka yang memberikan statistik tentang pangsa pasar iPhone di Indonesia dalam perbandingan dengan merek smartphone lainnya. Data ini dapat mencakup informasi tentang persentase pengguna iPhone dibandingkan dengan merek lain, dan mungkin juga tren penggunaan dari tahun ke tahun.
Sumber Data 3: Survei Konsumen
- Anda dapat mencari hasil survei yang telah dilakukan oleh lembaga riset pasar atau perusahaan telekomunikasi yang berfokus pada kebiasaan penggunaan smartphone di Indonesia. Survei ini mungkin mencakup informasi tentang alasan orang memilih iPhone, preferensi model iPhone, dan kepuasan pengguna.
Sumber Data 4: Laporan Media dan Berita
- Anda dapat mencari laporan dari media berita atau situs berita terkait industri teknologi yang mencakup perkembangan terbaru dalam pasar iPhone di Indonesia, termasuk peluncuran produk baru, kampanye pemasaran, dan tren yang sedang berkembang.
Sumber Data 5: Data Sosial Media
- Anda juga dapat memanfaatkan data media sosial, seperti Twitter, Facebook, atau Instagram, untuk mengamati percakapan dan pandangan masyarakat terkait dengan penggunaan iPhone. Analisis sentimen media sosial dapat memberikan wawasan tambahan tentang preferensi dan sikap pengguna iPhone di Indonesia.
Sumber Data 6: Laporan Asosiasi Industri
- Anda bisa mencari laporan yang diterbitkan oleh asosiasi industri teknologi di Indonesia, yang mungkin berisi informasi tentang pertumbuhan industri smartphone secara keseluruhan, termasuk peran iPhone di dalamnya.
Pastikan untuk menyusun dan menganalisis data ini dengan cermat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pasar pemakaian iPhone di kalangan masyarakat Indonesia.
Kombinasikan sumber-sumber data sekunder dengan penelitian primer jika diperlukan, seperti survei atau wawancara langsung dengan pengguna iPhone, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.
***
Dalam era informasi yang semakin berkembang, sumber data sekunder menjadi landasan penting bagi berbagai kegiatan penelitian dan analisis.
Untuk menggali lebih dalam wawasan yang relevan dan akurat, manfaatkan layanan survei online Poplite by Populix. Dengan beragam fitur yang disediakan, Poplite by Populix memberikan akses yang lebih mudah dan efisien ke sumber data sekunder yang dapat mengubah cara Anda mengambil keputusan.
Jangan sia-siakan potensi informasi yang dapat diakses dengan Poplite by Populix, dan buat strategi Anda berdasarkan pemahaman mendalam dari data sekunder.
Baca juga: Data Mining: Pengertian, Tahapan, Contoh, dan Manfaat