Forecasting adalah metode yang berperan penting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Forecasting diperlukan untuk memperkirakan jumlah produk yang akan diproduksi.
Tanpa melakukan cara berbisnis ini, mungkin perusahaan akan mengalami kerugian karena jumlah produksi terlalu banyak atau kehilangan potensi keuntungan akibat produksi terlalu sedikit.
Lantas, bagaimana cara melakukan forecasting tersebut? Nah, untuk ini sebaiknya Anda pastikan membaca artikel berikut sampai selesai, ya.
Apa Itu Forecasting?
Forecasting adalah sebuah upaya untuk membuat perkiraan berdasarkan data yang telah ada. Dalam hal ini, forecasting atau peramalan digunakan sebagai metode guna merumuskan arah kebijakan dalam beberapa waktu ke depan.
Dengan kata lain, forecasting adalah tindakan untuk meramalkan kejadian-kejadian yang memengaruhi bisnis di masa depan. Forecasting dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
Sesuai namanya, sumber primer dalam forecasting adalah data yang diperoleh secara langsung seperti hasil wawancara, kuesioner atau jajak pendapat.
Sedangkan sumber sekunder dalam forecasting adalah data siap pakai baik yang disediakan oleh pihak ketiga maupun data historis internal perusahaan.
Baca juga: Pengertian Analisis SWOT, Tujuan, Cara Membuat, dan Contoh
Tujuan Forecasting dalam Bisnis
Metode forecasting digunakan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Berikut adalah tujuan forecasting dalam bisnis.
1. Memperkirakan Progres dan Kesuksesan Proyek
Tujuan forecasting adalah meramalkan seberapa jauh sebuah proyek atau perusahaan bisa berkembang di pasar yang akan dimasuki.
Dengan merumuskan berbagai risiko dan ketidakpastian bisnis, dapat diketahui lebih dulu seberapa besar potensi perusahaan pada pasar tersebut.
2. Tujuan Forecasting Adalah Memberi Proyeksi Pengeluaran
Dalam segala kebijakannya, perusahaan pasti mempertimbangkan penggunaan dana serta batas anggaran yang ditetapkan.
Lalu bagaimana bila ingin mengetahui kekuatan bisnis sebelum memulai bisnis itu sendiri? Forecasting adalah salah satu alat bantunya.
Menggunakan forecasting, sebuah anggaran proyek bisa diperkirakan berdasarkan sumber primer maupun sekunder, sehingga dapat diketahui apakah jumlah itu sesuai dengan batas anggaran atau tidak.
3. Menjadi Dasar Perumusan Kebijakan Perusahaan
Forecasting adalah sebuah perkiraan akan potensi dan risiko bisnis yang dapat dimanfaatkan sebagai landasan pembuatan kebijakan perusahaan.
Tujuan forecasting adalah sebagai pijakan dari kebijakan atau program perusahaan agar memiliki dasar kuat untuk bisa dilanjutkan atau dimulai.
4. Meningkatkan Ketepatan Keputusan Bisnis
Dibandingkan tanpa forecasting, setiap detail keputusan bisnis akan lebih akurat.
Hal ini disebabkan karena forecasting adalah metode yang mengandalkan data masa lampau di mana terdapat pola atau kecenderungan umum di dalamnya.
Faktor yang Memengaruhi Forecasting
Anda sudah memahami pengertian forecasting serta tujuan forecasting. Lalu, apa saja faktor-faktor yang memengaruhi forecasting?
1. Kompetisi Pasar
Seberapa banyak pesaing dan seberapa kuat posisinya di dalam pasar adalah faktor yang penting untuk dipertimbangkan.
Pelaku usaha tentu akan menakar hal ini sebelum memasuki pasar atau membuat keputusan yang akan direspon oleh pelaku bisnis lain.
Baca juga: Pangsa Pasar (Market Share), Begini Manfaatnya untuk Bisnis
2. Sifat Produk
Faktor yang memengaruhi forecasting ini berhubungan dengan berapa lama produk akan diproduksi, apakah musiman atau diproduksi dalam jangka waktu panjang.
3. Data Historis
Forecasting adalah metode yang mengandalkan penggunaan data historis. Data historis dapat berupa data dalam periode waktu tertentu untuk merumuskan arah kebijakan perusahaan.
4. Cara Distribusi
Forecasting mengandalkan cara atau pendekatan distribusi yang dilakukan perusahaan guna menjangkau pasar.
Distribusi sangat penting karena memperpendek jarak antara konsumen dan barang/jasa dari perusahaan.
Metode Forecasting atau Peramalan
Setelah memahami pengertian forecasting dan faktor yang memengaruhinya, berikut disajikan informasi mengenai metode forecasting dalam bisnis.
Kualitatif
Metode forecasting kualitatif adalah metode forecasting dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode ini juga mengandalkan pendapat ahli yang bisa sangat subjektif.
Dalam menerapkan metode kualitatif, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan, di antaranya:
1. Analogi Sejarah
Analogi sejarah diterapkan dengan cara menganalisis produk sejenis dari segi siklus hidupnya. Dari sini dapat diketahui ketahanan produk dalam pasar. Selain itu, analogi sejarah efektif digunakan pada jangka menengah dan panjang.
2. Konsensus atau Kesepakatan
Sesuai namanya, metode konsensus dilakukan dengan cara mengadakan diskusi terbuka dan peserta diskusi membuat kesepakatan atas hasil ramalan apa yang akan digunakan selanjutnya. Metode ini bisa efektif ketika dibarengi penggunaan metode lain guna mengurangi subjektivitas.
3. Riset Pasar
Riset pasar dapat dilakukan beberapa waktu sekali karena adanya dinamika pada pasar. Riset pasar adalah metode yang memanfaatkan data kompetitor maupun survei dari konsumen.
Nah, survei mengenai opini konsumen terhadap bisnis berikut bisa diperoleh dengan mudah menggunakan layanan Populix for Enterprise.
Populix for Enterprise merupakan full site research yang dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis secara lebih kompleks.
Adapun research solution yang ditawarkan Populix for Enterprise di antaranya yaitu Market Overview, Brand Research, Advertisement Research, Product Research, dan Customer Experience.
Anda akan memperoleh data yang akurat, tetapi tak perlu terjun langsung ke lapangan untuk melakukan riset tersebut. Sangat praktis, bukan?
Baca juga: Riset Pasar Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Caranya
4. Delphi
Metode delphi merujuk pada diskusi antar ahli dalam lintas bidang yang merumuskan forecasting berdasarkan data dan interpretasi sesuai bidang keilmuan. Delphi bisa dikatakan efektif karena menggabungkan beberapa disiplin ilmu sehingga mengurangi adanya bias.
Kuantitatif
Metode forecasting kuantitatif adalah metode dengan memanfaatkan data yang telah ada seperti laporan keuangan, data penjualan, dan data statistik lainnya. Metode kuantitatif terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Time Series
Time series adalah metode forecasting dengan bertumpu pada rentetan data di masa lalu. Data yang digunakan dalam time series dapat berjangka mingguan, bulanan hingga tahunan.
2. Kausal
Metode kausal dalam forecasting adalah peramalan dengan memanfaatkan hubungan sebab akibat berdasarkan data dan variabel-variabel lain yang diteliti. Contoh metode kausal adalah meneliti data penjualan dengan variabel pada ekonomi makro.
Demikian penjelasan seputar apa itu forecasting lengkap dengan tujuan, faktor pengaruh, dan metodenya. Intinya, forecasting adalah metode peramalan yang perlu diperhatikan setiap perusahaan untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi, baik itu produk maupun jasa.
Baca juga: Apa itu Risk Management? Cek Tipe dan Caranya dalam bisnis