Kenali Apa itu Harga Pokok Penjualan (HPP) & Cara Menghitung
Populix

Kenali Apa itu Harga Pokok Penjualan (HPP) & Cara Menghitung

3 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Apa itu harga pokok penjualan? Harga pokok penjualan atau disingkat dengan HPP adalah istilah yang sering digunakan dalam manajemen keuangan untuk kepentingan bisnis, khususnya berdagang. Menerapkan cara menghitung HPP dengan benar sangatlah vital bagi perusahaan dagang sebelum memulai penjualan.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai cara menghitung HPP dan pentingnya bagi perusahaan, langsung saja simak ulasan berikut.

Pengertian harga pokok penjualan

Sebelum membahas lebih jaut terkait cara menghitung HPP, tahukah Anda apa itu Harga Pokok Penjualan dan mengapa penting dalam perhitungan laba? Harga pokok penjualan adalah suatu perhitungan yang dipergunakan oleh perusahaan dagang. Dalam aktivitas jual belinya, HPP adalah penentu besaran laba atau rugi sebuah perusahaan.

Secara sederhana, pengertian HPP adalah seluruh pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam kegiatan produksi. HPP dapat memberi gambaran kepada perusahaan mengenai berapa laba atau rugi dengan cara membandingkan informasi antara pengeluaran seperti gaji karyawan, biaya bahan baku, dan biaya iklan pada nilai keuntungan kotor.

Oleh sebab itu, dari nilai HPP dapat diketahui berapa keuntungan yang bisa dianggarkan kembali guna keperluan operasional perusahaan. Di samping itu, HPP juga dapat digunakan untuk menentukan harga jual dari suatu produk.

Unsur harga pokok penjualan

Saat menggunakan cara menghitung HPP, Anda juga harus memahami unsur-unsur di dalamnya. Lantas, apa sajakah unsur HPP yang dapat menentukan harga produk? Komponen HPP adalah pembelian bersih, persediaan awal barang dagang dan persediaan akhir barang dagang. Selengkapnya akan dijabarkan dalam penjelasan berikut.

1. Pembelian bersih

Pembelian bersih merupakan unsur HPP yang merekam seluruh pengeluaran pembelian baik tunai atau kredit. Dalam menghitung pembelian bersih, kita harus memastikan nilainya merepresentasikan jumlah pembelian sebenar-benarnya sehingga ongkos angkut pembelian harus dihitung.

Selain itu, bila perusahaan mengembalikan sebagian barang pembelian yang disebut juga dengan retur, maka kita harus mengurangkannya dari nilai pembelian. Nah, ketika perusahaan mendapatkan potongan harga, kita harus mengurangkannya pula dengan nama transaksi potongan pembelian.

2. Persediaan awal barang dagang

Persediaan awal adalah persediaan pada awal periode berjalan, sehingga kita dapat melihatnya pada neraca saldo periode sebelumnya. Persediaan awal juga dapat dimaknai sebagai sejumlah barang yang siap digunakan dalam periode produksi selanjutnya.

3. Persediaan akhir barang dagang

Unsur Harga Pokok Penjualan yang terakhir adalah persediaan akhir barang dagang. Persediaan akhir adalah sisa barang setelah kegiatan produksi berlangsung pada satu periode.

Persediaan akhir atau stok barang ini akan menjadi persediaan awal pada periode mendatang. Jadi, ketika melakukan perhitungan Harga Pokok penjualan, pastikan dengan benar periode mana yang akan dihitung.

Baca juga: Model Bisnis: Pengertian, Jenis-Jenis, Contoh dan Manfaat

Cara menghitung harga pokok penjualan

Berikut adalah beberapa langkah untuk cara menghitung HPP.

1. Hitung penjualan bersih

Sebelum melakukan cara menghitung HPP, hitung berapa penjualan bersih yang terjadi pada periode tersebut. Komponen yang harus dikurangkan dari penjualan adalah retur dan potongan penjualan. Sehingga didapatkan rumus perhitungan sebagai berikut:

Penjualan bersih = Seluruh penjualan – (potongan penjualan + retur)

2. Hitung pembelian bersih

Pembelian bersih adalah salah satu unsur dalam cara menghitung HPP dengan rumus sebagai berikut:

Pembelian bersih = (Total pembelian barang + ongkos angkut) – retur – potongan pembelian

3. Hitung Harga Pokok Penjualan

Setelah mengetahui besaran penjualan bersih serta pembelian bersih, cara menghitung HPP selanjutnya adalah dengan mulai menghitungnya menggunakan rumus Harga Pokok Penjualan berikut ini.

HPP = Persediaan barang – persediaan akhir

Cara menghitung HPP lebih lengkap adalah sebagai berikut:

HPP = (Persediaan awal + pembelian bersih) – persediaan akhir

Cara menghitung HPP bagi perusahaan manufaktur


Perusahaan manufaktur memiliki kegiatan produksi yang lebih kompleks sehingga cara menghitung HPP bagi perusahaan manufaktur sedikit berbeda dengan rumus Harga Pokok Penjualan di atas.

Berikut adalah unsur dan cara menghitung HPP bagi perusahaan manufaktur.

1. Bahan baku

Menghitung bahan baku dapat dilakukan dengan menjumlahkan persediaan bahan baku dan pembelian bahan baku produksi. Setelah itu, kurangkan dengan persediaan bahan baku akhir.

2. Biaya produksi

Total biaya produksi didapat dengan menjumlahkan biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan biaya overhead.

Biaya overhead adalah biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya tenaga kerja dan bahan baku, seperti pajak, asuransi, listrik serta fasilitas lainnya.

3. Harga pokok produksi

Cara menghitung Harga Pokok Produksi yang selanjutnya adalah menjumlahkan total biaya produksi dan persediaan barang produksi awal kemudian dikurangi dengan persediaan barang dalam proses produksi akhir.

4. HPP perusahaan manufaktur

Dari perhitungan di atas, selanjutnya dapat ditentukan nilai HPP sebagai berikut.

HPP manufaktur = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir

Pentingnya menghitung harga pokok penjualan

Dalam kegiatan bisnis, tahapan terpenting adalah penentuan harga. Tidak sekadar menentukan harga lebih tinggi dari biaya produksi, secara lebih detail, HPP memberikan insight kepada perusahaan mengenai keseluruhan kegiatan produksi.

Dengan perhitungan HPP yang tepat, perusahaan akan mendapatkan laba usaha per produk pada nilai yang kompetitif

Selain itu, melalui perhitungan HPP, perusahaan dapat mengetahui laba kotor atau pendapatan kotor dari kegiatan produksi barang. Nah, menggunakan informasi tersebut, kita selanjutnya dapat menghitung nilai laba bersih yang diperoleh.

Demikian informasi seputar pengertian beserta cara menghitung HPP. Perlu diketahui bahwa harga pokok penjualan harus dihitung dengan tepat dan akurat. Ini bertujuan supaya perusahaan terhindar dari kerugian.

Baca juga: Apa itu Cash Flow: Pengertian, Contoh dan Cara Membuatnya

Tags:
Artikel Terkait
Pengertian Sociopreneur, Unsur, dan Contohnya di Indonesia
Social entrepreneur atau sering disebut dengan sociopreneur adalah istilah bagi seseorang yang memiliki visi dan misi untuk menjadi agen perubahan. Inovasi yang dilakukan oleh pelaku sociopreneur ini banyak memberikan dampak positif pada pembangunan sistem ekonomi masyarakat. Di Indonesia, pertumbuhan sociopreneur juga terus mengalami peningkatan hingga mencapai 340.000 bisnis. Nah, untuk memahami lebih banyak terkait pengertian […]
3 Cara Mendapatkan Klien Bisnis Perusahaan Menurut Pakarnya
Klien adalah sesuatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan bagi setiap perusahaan. Oleh karenanya, para pebisnis perlu tahu tips atau cara mendapatkan klien. Menurut penjelasan Olivia Katherin Samosir, Head of Business Development Populix, klien bisnis adalah partner yang berbagi kepentingan bisnis secara saling menguntungkan untuk perusahaan, bisa konsumen individual maupun korporat. Masih menurut Olivia, adanya […]
Variabel Dikotomi: Definisi, Jenis, Tujuan, Contoh
Tahukah Anda apa itu variabel dikotomi? Melansir laman Research Connections, pengertian variabel dikotomi adalah variabel yang hanya memiliki dua kategori Contoh sederhana variabel dikotomi yaitu seperti hasil ujian berupa lulus atau gagal. Dalam praktik penelitian ataupun riset, jenis variabel ini kerap ditemukan. Jenis Variabel Dikotomi Mengutip situs Research Method, inilah jenis-jenisnya: 1. Variabel Dikotomi Biner […]