Cash Flow: Definisi, Jenis, Cara Membuat
Populix

Cash Flow: Definisi, Jenis, Cara Membuat

12 bulan yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Jika Anda merasa gaji setiap bulan cepat habis, sepertinya Anda butuh mengevaluasi pengelolaan keuangan Anda. Mungkin cash flow adalah salah satu hal yang perlu Anda pelajari.

Cash flow adalah laporan arus kas. Karena namanya laporan, tentu saja ini berisi detail alur keuangan yang masuk dan keluar.

Cash flow tak hanya penting bagi manajemen keuangan pribadi, melainkan juga bisnis atau organisasi. Jika Anda ingin memahaminya lebih lanjut, simak penjelasan berikut, ya!

Apa Itu Cash Flow?

cash flow adalah
Source: Freepik

Cash flow adalah metode untuk merekam pemasukan dan pengeluaran baik perusahaan maupun perorangan.

Dalam pencatatan cash flow, informasi utama yang diolah adalah dari mana uang bertambah dan ke mana tambahan uang berasal.

Laporan arus kas merekap uang yang berasal dari investasi, laba, pembayaran piutang dan lain-lain. Sedangkan untuk perorangan, cash flow adalah catatan mengenai gaji, komisi, atau juga dari pembagian dividen sebuah perusahaan.

Lebih jauh, cash flow adalah indikator untuk mengevaluasi kinerja serta seberapa baik perusahaan mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Untuk melakukan fungsi ini, kita membutuhkan free cash flow.

Free cash flow adalah laporan yang menunjukkan berapa dana tersisa setelah perusahaan mengeluarkan biaya untuk pembukaan cabang baru, melunasi utang atau membagikan dividen pada pemegang saham.

Kita juga dapat memanfaatkan cash flow untuk mengukur nilai investasi yang kita lakukan. Dengan memanfaatkan konsep discounted cash flow, investasi dapat dilakukan setelah menakar seberapa menguntungkan imbal hasil dari penanaman modal.

Nah, di sini kita mengenal istilah discounted cash flow. Discounted cash flow adalah perkiraan mengenai profitabilitas sebuah kegiatan investasi.

Acuan pada perhitungan ini adalah kalkulasi nilai masa depan yang kemudian dikonversikan ke nilai masa sekarang. Jika present value lebih tinggi daripada jumlah uang investasi, tandanya investasi tersebut pantas dipertimbangkan.

Secara umum, ada 3 kategori aktivitas pada cash flow yaitu investing cash flow, operating cash flow, dan financing cash flow.

Investing cash flow adalah pencatatan yang memuat kegiatan perusahaan untuk menambah modal jangka panjang. Pembelian gedung, mesin pembuat roti maupun kendaraan operasional masuk ke dalam kategori ini.

Sedangkan operating cash flow adalah laporan yang mencakup aktivitas dalam penentuan laba bersih. Termasuk di antaranya adalah pendapatan dari penjualan produk, pembayaran piutang pendapatan, pembayaran utang dan aktivitas sejenis lainnya.

Terakhir, financing cash flow adalah catatan mengenai bagaimana modal bertambah dan berkurang. Pada pendirian awal perusahaan, pemilik yang menambahkan dana pribadi sebagai modal awal akan dicatat dalam financing cash flow. Begitu pula bila pemilik memutuskan untuk menerbitkan saham.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Financial Planning & Cara Membuatnya

Jenis Pemasukan dan Pengeluaran Cash Flow

Setelah mengetahui apa itu cash flow dan aktivitas di dalamnya, kita akan membahas mengenai jenis pemasukan serta pengeluaran. Sebagai salah satu komponen utama dalam arus kas, pemasukan memiliki 3 jenis pencatatan, terdiri dari:

Pemasukan Cashflow

1. Pemasukan Aktif

Contoh cash flow pendapatan aktif adalah seluruh pendapatan yang diterima yaitu gaji, laba usaha, bonus dan lain-lain.

2. Pemasukan Pasif

Sesuai dengan namanya, pemasukan pasif tidak mengharuskan kita bekerja sepanjang waktu untuk mendapatkannya. Termasuk di antaranya, cash flow adalah royalti dari penggunaan musik, penjualan buku atau pembayaran sewa dari rumah yang kita kontrakkan.

3. Pemasukan Investasi

Hampir mirip dengan pemasukan pasif, pemasukan investasi secara spesifik hanya meliputi dividen dari saham serta penjualan aset berharga yang kita miliki.

Baca juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Prinsip

Pengeluaran Cash Flow

Sedangkan jenis pengeluaran dalam cash flow meliputi hal-hal berikut ini.

1. Tabungan

Jenis pengeluaran ini memiliki salah satu fungsi untuk berjaga-jaga. Kita dapat menabung uang di bank atau membuka rekening deposito untuk mengamankan uang kita.

2. Pengeluaran Wajib Tetap

Kontinuitas pengeluaran tetap yang wajib ini memiliki urgensinya tersendiri. Sebab biasanya pengeluaran wajib tetap berhubungan dengan pembayaran pajak, asuransi maupun angsuran-angsuran lain dengan persetujuan di muka.

3. Pengeluaran Tidak Terhindarkan

Salah satu contoh cash flow adalah pengeluaran konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Dapat berupa biaya internet, sewa gedung atau uang bensin.

4. Pengeluaran Tambahan

Keluar dari kebutuhan pokok, pengeluaran tambahan meliputi kegiatan rekreatif seperti berwisata, membeli barang-barang yang diinginkan dan lain sebagainya.

Cara Membuat Cash Flow untuk Kegiatan Usaha

cara membuat cash flow
Source: Freepik

Dilihat dari penggunaannya, cara menghitung cash flow ada dua yaitu untuk kegiatan usaha dan untuk kebutuhan pribadi. Nah, di bawah ini adalah cara menghitung cash flow untuk kegiatan usaha.

1. Merekam Semua Dana yang Masuk dan Keluar

Langkah pertama untuk membuat pencatatan cash flow adalah memastikan bahwa semua aktivitas di mana uang masuk dan keluar terdokumentasi dengan baik. Sehingga apa yang akan dicatat dalam pelaporan sudah tersedia semuanya.

2. Menghitung Kenaikan atau Penurunan Kas

Setelah merekam semua aktivitas di atas, langkah selanjutnya adalah melakukan rekap pada kenaikan atau penurunan kas. Untuk melakukan tugas ini, kita dapat melihat neraca serta laporan arus kas.

3. Melakukan Perhitungan Kas Bersih untuk Kegiatan Operasional, Investasi dan Pendanaan

Pada dasarnya, proses ini adalah kegiatan untuk memisahkan 3 kegiatan tersebut dari aktivitas umum. Contoh aktivitas investasi untuk cash flow adalah pembelian aktiva jangka panjang seperti gedung dan kendaraan. Sedangkan untuk aktivitas pendanaan meliputi ekuitas, utang dan pembayaran dividen.

4. Menghitung Hasil dari Ketiga Aktivitas Cash Flow

Setelah melakukan perhitungan pada aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, langkah selanjutnya adalah merekap hasil tersebut untuk mendapatkan selisih dari saldo kas pada awal periode berjalan. Dari situ dapat diketahui apakah perusahaan mendapatkan nilai positif atau negatif.

Baca juga: 4 Peluang Bisnis yang Mudah Dijalani dan Bermodal Kecil

Cara Membuat Cash Flow untuk Kebutuhan Pribadi

Setelah mengetahui cara membuat cash flow untuk kegiatan usaha, bisakah menerapkannya untuk keperluan pribadi?

Ternyata metode cash flow adalah pencatatan yang bisa juga digunakan untuk keperluan pribadi. Berikut adalah contoh cash flow untuk penggunaan pribadi.

1. Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan

Kurang lebih mirip dengan metode yang digunakan pada perusahaan, seseorang yang ingin membuat cash flow harus memastikan apa yang akan dituliskannya pada laporan arus kas telah tersedia secara lengkap.

2. Mencatat Semua Kewajiban yang Dimiliki

Cicilan atau pembayaran utang harus diketahui secara jelas melalui langkah ini. Baik itu cicilan laptop, pembayaran kartu kredit maupun utang bank. Segala bentuk kewajiban yang harus kita bayarkan harus terdokumentasi dengan baik.

3. Memperkirakan Nilai Aset yang Dimiliki

Aset individu dapat berupa saldo pada rekening bank, warisan, investasi ataupun aset bergerak dan tak bergerak seperti mobil dan rumah.

Dari sini dapat kita ketahui total kekayaan yang kita miliki dengan mengurangkan kewajiban dari nilai aset.

4. Melakukan Perhitungan Arus Kas

Pada penggunaan individu, pencatatan cash flow adalah cara efektif untuk melacak aktivitas keuangan yang relatif mudah. Sebab dari langkah ini, pengguna hanya tinggal mencatat aktivitas pemasukan dan pengeluaran kemudian melihat apakah hasilnya negatif atau positif.

Sehingga keputusan keuangan seorang individu akan lebih terencana.

Di atas merupakan penjelasan tentang pengertian cash flow hingga cara membuatnya. Jika disimpulkan, cash flow adalah rangkuman pengeluaran dan pemasukan pada periode waktu tertentu. Dengan memahami cash flow, maka Anda turut berupaya dalam menjaga kondisi finansial tetap sehat.

Aplikasi Populix

Baca juga: 10+ Cara Mengatur Keuangan yang Baik dan Finansial Sehat

Artikel Terkait
10 Cara Memilih Responden Penelitian yang Tepat untuk Tesis S2
Mengetahui cara memilih responden penelitian yang tepat merupakan salah satu langkah krusial dalam penelitian tesis S2. Responden yang sesuai dapat memberikan data akurat dan relevan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas penelitian Anda. Memilih responden penelitian yang tepat juga merupakan bagian dari tanggung jawab etika peneliti. Hal ini termasuk memastikan responden dipilih tanpa bias dan […]
Gadis Kretek, Film Indonesia yang sudah sampai Busan International Film Festival (BIFF)
Industri perfilman Indonesia baru-baru ini menghasilkan satu karya yang sangat membanggakan hingga diundang ke Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Gadis Kretek, film serial yang disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah ini bahkan menjadi satu-satunya serial asal Indonesia, di antara 5 lainnya yang merupakan serial Korea Selatan, yang diputar pada ajang festival film bergengsi […]
Polusi Jadi ‘Momok’ Warga Jakarta, Uji Emisi Jadi Solusi 
Polusi udara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi persoalan penting yang harus segera diselesaikan. Belakangan, masalah ini cukup menarik perhatian. Pasalnya, masyarakat di wilayah ini sudah mulai sadar dengan kualitas udara di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari studi yang dilakukan Populix bersama dengan Vital Strategies bertajuk “Survei Persepsi Masyarakat terhadap Uji […]