Apabila Anda seorang mahasiswa, tentunya istilah skripsi kuantitatif dan kualitatif bukanlah hal asing di telinga. Ya, mayoritas orang memang sudah sangat familiar dengan jenis-jenis penelitian kuantitatif atau kualitatif.
Konsepnya yang dianggap mudah dan beragamnya referensi membuat dua metode tersebut menjadi kesukaan, khususnya dalam penyusunan karya ilmiah.
Akan tetapi, pada beberapa bidang pembahasan, jenis-jenis penelitian tersebut terkadang tidak bisa mencukupi kebutuhan data sehingga metode lain juga perlu diaplikasikan. Lalu, apa saja cara riset yang tersedia? Yuk, simak ulasan di bawah ini!
Apa Itu Metode Penelitian?
Jika ditelisik melalui etimologinya, metode penelitian adalah teknik atau upaya menemukan fakta-fakta baru guna dijadikan landasan perkembangan suatu teori untuk memperdalam maupun memperluas satu disiplin ilmu.
Prosesnya memerlukan sistem yang metodologis dan terstruktur. Hal ini diterapkan supaya penemuan fakta baru dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun ciri-ciri dari penelitian itu sendiri adalah sebagai pemberi nilai tambah, bersifat ilmiah serta mempunyai sifat analitis.
Jenis-Jenis Penelitian
Mempelajari jenis-jenis penelitian dan contohnya akan memudahkan Anda dalam penyusunan karya ilmiah. Berikut penjabarannya:
1. Penelitian Kuantitatif
Jenis-jenis penelitian yang pertama adalah kuantitatif. Pada riset ini, investigasi dilakukan secara sistematis guna meneliti sebuah peristiwa dengan penerapan metode pengumpulan data berdasarkan ilmu statistika, komputasi, dan matematik.
Tujuan dari jenis-jenis penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan teori hipotesis berkaitan dengan fenomena-fenomena alam.
Pada konsep penelitian berikut, yang menjadi kunci atau pusat adalah pengukuran. Sebab, hasilnya dapat mendampingi penglihatan adanya relasi antara pengamatan dengan hasil dari data-data.
Selain itu, penelitian kuantitatif juga mempunyai fungsi untuk membantu penemuan relasi antara hubungan masing-masing variabel yang ada dalam sebuah populasi.
Baca juga: 10 Contoh Kuesioner Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Lalu, apa saja metode-metode yang digunakan dalam jenis penelitian kuantitatif? Menurut buku Metode Penelitian dari Prof. Dr.A. Muri Yusuf, ada tiga jenisnya.
Pertama, metode komparatif yang digunakan guna mengidentifikasi perbedaan antara variabel dalam suatu penelitian. Kemampuan manipulatif diimplementasikan di jenis ini untuk menghasilkan data akurat dan objektif.
Kedua, metode deskriptif merupakan cara untuk menginformasikan fakta dalam sebuah penelitian dengan cara mendeskripsikan apa yang didapatkan.
Di sini, peneliti hanya perlu menjelaskan subjek dan objek penelitian melalui laporan dari apa yang dilihatnya.
Terakhir, metode korelasi yang mempunyai fungsi untuk menjelaskan hasil dengan sumber lebih dari dua penelitian. Jenis ini sangat bermanfaat guna membandingkan perbedaan maupun persamaan hingga akhirnya hasil riset dapat lebih jelas.
2. Penelitian Kualitatif
Jenis-jenis penelitian yang umum digunakan selanjutnya adalah kualitatif. Sifatnya lebih cenderung menggunakan analisa mendalam serta deskriptif.
Dalam jenis-jenis penelitian kuantitatif, segala proses maupun makna yang dijadikan inti dari penyusunan karya ilmiah dipandu oleh landasan teori sehingga fokus studi beriringan dengan fakta di lapangan.
Pada jenis-jenis penelitian kualitatif, peneliti dilibatkan dalam situasi atau peristiwa yang sedang diteliti. Maka dari itu, diperlukan landasan teori kuat serta kedalaman analisis supaya dapat menemukan hasilnya.
Biasanya, penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan data primer dari hasil wawancara serta observasi peneliti.
Filsafat postpositivisme juga menjadi dasar dari penelitian kualitatif, di mana periset mengkaji suatu objek alamiah yang juga merupakan kunci utama dari riset tersebut.
3. Penelitian Eksperimen
Eksperimen merupakan jenis-jenis penelitian lainnya. Seperti namanya, sifat dari riset berikut adalah coba-coba.
Istilah penelitian eksperimen mungkin sudah tidak asing lagi. Ingatkah Anda saat diberikan pertunjukan gunung api meletus menggunakan bahan sehari-hari waktu mengenyam pendidikan SD? Nah, itu merupakan contoh pengkajian coba-coba.
Penelitian eksperimen pada dasarnya bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat dengan tujuan tertentu atau menguji sebuah hipotesis.
Baca juga: 11 Cara Membuat Skripsi yang Baik & Benar Agar Cepat Selesai
4. Penelitian Deskriptif
Selain itu, ada juga jenis-jenis penelitian deskriptif yang menjelaskan tentang karakteristik suatu populasi atau fenomena dalam sebuah riset. Metode ini lebih fokus menggambarkan objek penelitiannya agar jawaban dari sebuah peristiwa dapat dihasilkan.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah memberi penjelasan mengenai peristiwa yang sedang diteliti. Kelayakan perumusan masalah untuk digunakan dalam riset menjadi kriteria utama dalam mengeksekusi penelitian deskriptif.
Untuk menilai kelayakannya, rumusan masalah sebaiknya dikaji terlebih dahulu berdasarkan adanya nilai-nilai ilmiah atau tidak. Selain itu, tujuan penelitian pada jenis deskriptif juga disarankan untuk tidak terlalu luas.
Seyogyanya, tujuan penelitian deskriptif dirangkai sespesifik mungkin. Hal ini dilakukan agar hasil riset lebih fokus. Tidak hanya itu saja, jika dibuat terlalu luas, penjelasannya juga akan lebih rumit dan panjang.
Serupa dengan jenis-jenis penelitian yang lain, deskriptif juga menggunakan data berbasis fakta. Periset juga harus terjun langsung ke lapangan guna mendapatkan informasi dengan landasan penglihatannya.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulisan karya ilmiah. Selain itu, terjun langsung ke lapangan yang dilaksanakan oleh periset membantu dalam melakukan validasi dari standar pembanding dalam penelitian deskriptif supaya tidak bias.
Beberapa metode yang umum digunakan dalam kategori penelitian deskriptif termasuk di antaranya yaitu deskriptif kesinambungan, analisis pekerjaan, studi kasus, penelitian komparatif, penelitian perpustakaan, serta survei.
5. Penelitian Campuran
Terakhir dalam jenis-jenis penelitian adalah kategori campuran yang memiliki arti penggabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh sebab itu, jenis ini mempunyai relatif lebih banyak kompleksitas jika dibandingkan dengan jenis penelitian lainnya.
Pasalnya, penerapan penelitian campuran mengintegrasikan fungsi-fungsi penelitian kuantitatif dan juga kualitatif sekaligus pengumpulan serta analisis data.
Maka dari itu, hasil yang diharapkan dapat memberi manfaat berupa pemahaman lebih mendalam mengenai fenomena yang sedang dikaji.
Tujuan dari penelitian campuran adalah supaya bisa lebih memahami problematika dengan mengartikulasikan data kualitatif yaitu rincian deskriptif serta kuantitatif beserta angka-angkanya.
Fungsi lain dari penelitian campuran adalah untuk mendapatkan hasil dari kuantitatif suatu objek riset guna kemudian diterapkan dalam pengawasan secara individu dan meraih jawaban yang lebih berbobot.
Metode yang diterapkan dalam penelitian campuran contohnya yaitu sekuensial di mana peneliti mengintegrasikan penemuan dari suatu metode dengan hasil metode lainnya.
Sebagai ilustrasi, peneliti dapat mengawali riset dengan menerapkan metode kualitatif untuk kemudian dilanjut menggunakan jenis kuantitatif.
Itu dia jenis-jenis penelitian selain kuantitatif dan kualitatif. Tidak terlalu berbeda bukan dengan metode lain? Anda dapat menggunakan beberapa cara di atas jika membutuhkan data pelengkap dalam pembuatan karya ilmiah. Semoga bermanfaat dan jangan lupa simak insights menarik lainnya hanya di Populix.
Baca juga: Cara Membuat Kuesioner di Google Form, Gratis dan Mudah!