Skripsi Kuantitatif: Pengertian, Metode, Tujuan & Contohnya
Populix

Skripsi Kuantitatif: Pengertian, Metode, Tujuan & Contohnya

1 tahun yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Mendekati semester akhir, mahasiswa pada umumnya diwajibkan untuk membuat penelitian atau biasa disebut skripsi. Tahukah Anda bahwa ada dua jenis metode penelitian, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Skripsi kuantitatif adalah penelitian yang banyak berkaitan dengan data dan angka.

Bila Anda sedang mempersiapkan skripsi dan masih bingung menentukan metode penelitian, maka artikel ini sangat cocok. Oleh karena itu, yuk, simak pembahasan mengenai skripsi kuantitatif berikut ini sebagai referensi.

Apa Itu Skripsi Kuantitatif?

skripsi kuantitatif
Source: Freepik

Menulis skripsi kuantitatif berbeda dengan penulisan laporan penelitian dengan metode kualitatif. Penggunaan metode kuantitatif pada umumnya didasarkan pada data numerik dan mengandalkan kemampuan menghitung penelitinya.

Skripsi kuantitatif adalah jenis penelitian yang hasil penemuannya diperoleh dari analisa data berupa angka. Dengan kata lain, bagian-bagian temuan disusun secara sistematis guna mencari keterkaitan antara satu dan lainnya hingga dapat diambil kesimpulan.

Salah satu karakteristik menonjol dari data penelitian kuantitatif adalah variabelnya yang dapat diukur. Analisa kemudian dilakukan melalui prosedur statistik dan menarik kesimpulan dari hasil temuan serta menghubungkan asumsi atau hipotesis penelitian. 

Perbedaan Skripsi Kuantitatif dan Kualitatif

Secara umum, objek dari suatu penelitian merupakan salah satu faktor krusial dalam perbedaan skripsi kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan hanya untuk data numerik atau angka. Biasanya, hasil temuan bersifat objektif dan analisanya bisa dimuat dalam bentuk statistik.

Untuk skripsi kualitatif, objek penelitiannya meliputi isu sosial dan berbagai topik yang sifatnya berkembang. Analisa dari data penelitian ini tidak dapat dimuat dalam bentuk statistik seperti dalam laporan dengan menggunakan metode kuantitatif.

Tujuan Skripsi Kuantitatif

tujuan skripsi kuantitatif
Source: Freepik

Penelitian dengan metode kuantitatif memiliki prosedur sistematis dan pengumpulan data yang bersifat statistikal. Tujuan dilakukannya kegiatan analisis berdasarkan data numerik ini adalah untuk mengembangkan model matematis dalam penelitian.

Skripsi tidak hanya mengandalkan teori dari kajian literatur maupun sosial saja, namun bukti empiris juga penting dalam mendukung atau membantah suatu hipotesis. Hal tersebut merupakan tujuan penelitian kuantitatif yaitu melakukan pengukuran yang membantu menghubungkan data numerik dan hasil dari pengamatan.

Adapun tujuan lain dari penelitian kuantitatif adalah menentukan hubungan variabel yang ada di kehidupan bermasyarakat. Pasalnya, beberapa hal memiliki kaitan erat dengan kejadian atau fenomena tertentu. Maka dari itu, hubungannya perlu diteliti dan dibuktikan dengan data empiris berupa statistik dalam penelitian kuantitatif.

Baca juga: 12 Cara Menyusun Proposal Skripsi yang Baik dan Benar

Jenis-Jenis Skripsi Kuantitatif

Penelitian dengan metode kuantitatif dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Pembagiannya didasarkan pada tujuan penelitian sendiri.

Setiap jenis dari penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis data sesuai dengan objektif yang ditentukan peneliti. Adapun jenis-jenis penelitian kuantitatif adalah:

1. Metode Deskriptif

Sesuai dengan namanya, jenis skripsi kuantitatif deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan objek penelitian.

Caranya adalah dengan menuliskan fakta dari pengamatan visual tanpa adanya rekayasa dan hal lain yang memengaruhi observasi.

Salah satu contoh judul skripsi kuantitatif yang deskriptif adalah Studi Deskriptif Kuantitatif: Tingkat Absensi Online Mahasiswa.

2. Metode Komparatif

Sedangkan dalam jenis komparatif, penelitian dilakukan dengan membandingkan dua atau lebih variabel yang diamati.

Tujuannya adalah untuk mencari perbedaan dari objek tersebut dan mendapatkan hasil akurat serta objektif.

Sebagai contoh judul skripsi kuantitatif menggunakan metode komparatif adalah Perbandingan Konsumsi Buah Masyarakat Desa A dan B.

3. Metode Korelasi

Jenis metode kuantitatif ini menghubungkan dua atau lebih hasil penelitian untuk mendapatkan perbandingan yang sifatnya empiris.

Dari penggambaran tersebut bisa didapat persamaan atau perbedaan dari objek penelitian.

Metode korelasi tepat diterapkan jika titik tolak penelitian sudah jelas. Adapun contoh judul skripsi kuantitatif yang menggunakan metode korelasi adalah Hubungan antara Minat Belajar dan Prestasi di Sekolah Dasar A.

Karakteristik Skripsi Kuantitatif

Lalu, bagaimana cara mengenali skripsi kuantitatif? Caranya adalah dengan mengenali tanda-tanda atau karakteristik dari laporan penelitian ini.

Pada umumnya, masalah yang disorot dalam skripsi kuantitatif adalah masalah khusus. Tujuannya tentu saja untuk menjawab permasalahan tersebut dengan bukti empiris dan analisis objektif.

Hal terpenting dalam penelitian kuantitatif adalah proses pengamatan. Dibandingkan dengan skripsi kualitatif, pengamatan data numerik terfokus pada prosesnya.

Meskipun demikian, laporan penelitian tetap dilakukan dengan prosedur strategis dan kajian ilmiah.

Karakteristik penelitian kuantitatif yang terpenting adalah hasil pengamatan harus kredibel sehingga dapat diaudit dan dikonfirmasi keabsahannya.

Untuk jenis teorinya biasanya menggunakan grounded theory dan analisanya bisa dilakukan secara deskriptif.

Langkah-Langkah Membuat Skripsi Kuantitatif

membuat skripsi kuantitatif
Source: Freepik

Setelah mengenal apa itu skripsi kuantitatif dan jenis-jenisnya, perlu diketahui bagaimana langkah-langkah membuatnya. Prosedur dalam penelitian ini bersifat sistematis dan prosedural.

Oleh karena itu, setiap langkahnya harus dilakukan secara cermat dan teliti. Adapun tahap dalam skrips kuantitatif adalah:

1. Mengidentifikasi Isu atau Permasalahan

Untuk memulai skripsi, perlu ditentukan apa permasalahan yang akan dibahas. Dari sana akan diketahui apakah suatu penelitian layak dilakukan atau tidak.

Dalam proses identifikasi akan ditemukan faktor-faktor yang menjadi pokok permasalahan.

2. Menentukan Landasan Teori

Setelah menemukan isu yang akan diangkat dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah menentukan landasan teori. Dengan mengumpulkan referensi literatur, Anda dapat mengetahui fokus dari topik penelitian serta membuat rumusan masalah.

3. Mengembangkan Kerangka Konsep

Dalam tahap ini, peneliti akan membuat gambaran atau abstraksi penelitian. Proses ini bertujuan agar si penulis bisa menyampaikan gagasan dan teori yang digunakan. Kerangka konsep juga disebut sebagai konstruksi logika untuk menjelaskan variabel dalam penelitian.

Baca juga: 8 Cara Mudah Mencari Ide Judul Skripsi yang Menarik

4. Mengidentifikasi Variabel, Hipotesis, dan Pertanyaan Penelitian

Untuk melaksanakan kegiatan penelitian kuantitatif, peneliti harus menentukan variabel, hipotesis, dan pertanyaan atau kuesioner. Ketiga hal tersebut merupakan karakteristik penelitian kuantitatif dan berkaitan erat dalam proses analisis atau pengamatan nantinya.

5. Mengembangkan Desain Penelitian

Pada umumnya dikenal sebagai kerangka kerja, desain penelitian berfungsi untuk memudahkan peneliti dalam kegiatan pengamatan. Kerangka atau desain ini dibagi dua yaitu jenis eksploratif dan konklusif. Setiap jenisnya digunakan untuk tujuan yang berbeda pula.

6. Lakukan Sampling

Selanjutnya peneliti bisa melakukan proses sampling dengan menerapkan teknik yang ada. Di samping itu, peneliti juga harus menentukan tempat pengambilan sampel dan mencukupi kebutuhannya untuk proses analisa.

7. Mengumpulkan Data

Untuk proses pengumpulan data dalam skripsi kuantitatif, peneliti bisa memilih dari tiga macam teknik, yaitu angket, observasi, dan wawancara. Selain itu, variabel yang didapat juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu nominal, ordinal, interval, dan ratio.

8. Menganalisis Data

Setelah mendapatkan data, maka peneliti harus melakukan pengamatan sesuai dengan kaidah ilmiah. Dari hasil analisis akan didapatkan penyelesaian masalah dan manfaatnya bagi isu yang ada di kehidupan bermasyarakat.

9. Menginterpretasi dan Mempresentasikan Hasil Penelitian

Tahap terakhir dari skripsi kuantitatif adalah melakukan interpretasi dan presentasi. Hasil penemuan atau pengamatan bisa menjadi referensi untuk skripsi atau penelitian tentang isu terkait.

Nah, itu dia penjelasan mengenai skripsi kuantitatif, mulai dari tujuan, karakteristik hingga langkah-langkah pembuatannya. So, apa Anda masih bingung ingin mengambil jenis penelitian apa untuk skripsi? 

Semoga informasi ini bermanfaat ya! Oh iya, jika Anda membutuhkan bantuan survei untuk mendukung kelancaran skripsi atau penelitian, serahkan semuanya pada Poplite by Populix. Sebagai layanan survei self-service, kami siap mendukung kebutuhan bisnis maupun akademis Anda #DenganData. Yuk cek sekarang juga!

Poplite by Populix

Baca juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Langkah, Jenis dan Contohnya

Tags:
Artikel Terkait
5 Aplikasi Penghasil Uang 2024 di Android dan iPhone
Apakah Anda tertarik untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara mudah? Jika ya, Anda dapat mengunduh aplikasi penghasil uang untuk memperoleh cuan tambahan. Biasanya Anda perlu menyelesaikan misi di dalam aplikasi, seperti mengisi survei, menonton video, mengajak teman untuk mengunduh aplikasnya, barulah bisa mendapatkan uang dari aplikasi. Aplikasi penghasil uang ini tentu saja membuat Anda untung. […]
Survei: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Contoh Pertanyaan
Survei adalah sebuah istilah yang sudah lazim didengar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) survei adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data; penyelidikan; peninjauan. Mengutip laman Research Connections, survei merupakan pendekatan penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan data secara sistematis tentang sekelompok individu. Dara diperoleh melalui pertanyaan langsung, seperti menggunakan kuesioner tertulis atau […]
Validitas: Definisi, Jenis, Contoh pada Penelitian
Validitas adalah sebuah istiah yang telah lazim diketahui. Definisi validitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan. Sementara itu, mengutip laman Research Connections, validitas atau keabsahan adalah sejauh mana data dan hasil mencerminkan realitas secara akurat. Validitas mengacu pada konsep […]