Teknik pengumpulan data adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan penelitian, baik penelitian dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Sebelum menyimpulkan sesuatu, peneliti harus mengumpulkan data di lapangan terlebih dahulu.
Akan tetapi, ada banyak teknik pengumpulan data sehingga peneliti harus paham metode mana yang cocok untuk risetnya. Nah, berikut ini akan dijelaskan seputar macam-macam teknik pengumpulan data dan contohnya.
Apa Itu Teknik Pengumpulan Data?
Secara singkat, pengertian teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang digunakan peneliti untuk menghimpun berbagai data, informasi, maupun fakta pendukung lainnya sebagai keperluan penelitian. Teknik pengumpulan ini tak terlepas dari metodologi penelitian yang dipakai oleh peneliti.
Apabila peneliti memilih teknik pengumpulan data kualitatif, maka metode yang digunakan bisa melalui observasi, wawancara (in depth interview), focus group discussion (FGD), atau studi kasus (case study).
Sementara, jika menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif, metodenya dapat berupa angket (kuesioner), studi dokumentasi, serta wawancara.
Jenis-Jenis Teknik Pengumpulan Data
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat berbagai jenis metode yang bisa digunakan dalam penelitian. Namun, secara umum, macam-macam teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut.
1. Angket (Kuesioner)
Metode pengumpulan data dengan angket atau kuesioner adalah teknik yang menggunakan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh sejumlah responden.
Cara ini bersifat fleksibel dan mudah dilakukan, karena Anda dapat memperoleh banyak data atau informasi dalam satu waktu sekaligus.
Selain tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaannya, contoh teknik pengumpulan data kuantitatif ini juga tidak mengharuskan peneliti hadir secara langsung.
Terlebih lagi, angket mampu menghasilkan data dan informasi dengan tingkat validitas yang tinggi.
Baca juga: 10 Contoh Kuesioner Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
2. Wawancara (Interview)
Macam-macam teknik pengumpulan data lainnya adalah melalui wawancara. Metode ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada narasumber terkait.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara nantinya diurai dan diolah kembali dalam penelitian.
3. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan salah satu contoh teknik pengumpulan data kualitatif.
Metode observasi umumnya dilakukan dengan mengamati objek-objek penelitian yang dikumpulkan dalam catatan atau alat rekam.
Terdapat 3 jenis observasi, yaitu tipe partisipatif, terus terang atau tersamar, dan tak berstruktur.
4. Studi Pustaka dan Dokumen
Studi pustaka dan dokumen adalah salah satu teknik pengumpulan data yang paling banyak digunakan para peneliti.
Studi pustaka dilakukan dengan menghimpun data-data relevan yang sesuai topik penelitian, entah itu dari buku, berita, artikel ilmiah, ataupun sumber kredibel lainnya.
Sementara, studi dokumen mengandalkan arsipan seperti sumber tertulis, gambar, foto, serta film.
Baca juga: Korelasi: Definisi, Cara Mengumpulkan Data Korelasional
Jenis Data
Data sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan sumber, sifat, waktu, hingga cara memperolehnya.
1. Menurut Sumbernya
Data Internal
Data internal menggambarkan suatu kondisi atau keadaan di dalam sebuah organisasi, seperti jumlah karyawan, modal, atau sistem produksinya.
Data Eksternal
Sebaliknya, data eksternal adalah data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar sebuah organisasi, misalkan daya beli masyarakat.
2. Menurut Sifatnya
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang berupa angka pasti, bisa diukur, dan juga dihitung menggunakan variabel angka ataupun bilangan. Biasanya, jenis data ini diinput ke dalam pengukuran statistik.
Data Kualitatif
Sementara, data kualitatif bersifat naratif atau deskriptif, yaitu berupa penjelasan secara verbal terhadap suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tak dapat diukur dengan angka.
3. Menurut Waktu Pengumpulannya
Cross Section (Insidentil)
Cross section atau insidentil adalah data yang diambil hanya pada satu waktu tertentu saja, misalnya data terkait siswa SD pada tahun 2019.
Data Berkala (Time Series)
Sesuai namanya, data berkala atau time series merupakan jenis data yang dihimpun dari waktu ke waktu. Ini ditujukan untuk memberikan gambaran pada suatu perkembangan peristiwa. Contohnya, data mengenai siswa SMP dalam 5 tahun terakhir.
4. Menurut Cara Memperolehnya
Data Primer
Ini merupakan data yang diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti secara langsung dari subjek atau objek penelitian, misalnya melalui wawancara bersama narasumber.
Data Sekunder
Data sekunder tidak diperoleh secara langsung dari objek atau subjek penelitian, melainkan bersumber dari dokumen atau studi pustaka.
Baca juga: Analysis of Covariance (ANCOVA), Ini Penjelasan Lengkapnya
Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran data merupakan aturan dalam pengelompokkan variabel yang akan diukur guna mempermudah teknik pengumpulan data penelitian.
Adapun skala pengukuran data tersebut, di antaranya:
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala berdasarkan fakta yang menunjukkan perbedaan kualitatif. Ciri-ciri skala nominal, di antaranya:
- Tidak ada urutan
- Tidak memiliki ukuran baru
- Tidak memiliki nilai nol mutlak
- Hasil perhitungan bukan berupa pecahan
- Angka yang tercantum hanya sekedar label
Adapun contoh skala nominal, yaitu:
- Jenis kelamin: Laki-laki atau perempuan
- Tahun kelulusan: 2018, 2019, 2020, dan seterusnya
- Jenis pekerjaan: Pegawai swasta, PNS, petani, dan sebagainya
2. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala berdasar tingkatan terendah hingga tertinggi menurut karakteristik tertentu. Umumnya, skala ordinal bersifat eksklusif dan memiliki aturan logis.
Contohnya, yaitu:
- Jabatan: Direktur, Manajer, Staf
- Peringkat kelas: 1, 2, 3
- Tingkat kepuasan pelanggan: 1, 2, 3, 4, 5
3. Skala Interval
Skala interval ialah skala pengukuran yang menunjukkan jarak antar tingkat memiliki kesamaan nilai atau bobot. Angka nol dalam skala interval menunjukkan suatu titik dalam skala dan tak bersifat absolut.
Contoh dari skala interval adalah pengukuran suhu, seperti:
- Kategori rendah: 30 – 34 derajat
- Kategori normal: 35 – 39 derajat
- Kategori tinggi: 40 – 43 derajat
4. Skala Ratio
Skala ratio pada dasarnya mirip dengan skala internal, yaitu memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang sama. Namun, nilai nol dalam skala ratio bersifat absolut atau menunjukkan ketiadaan karakteristik.
Adapun contoh skala ratio, yaitu:
- Jarak
- Nilai ujian
- Umur manusia
- Ukuran timbangan
- Berat badan
- Tinggi badan
Prinsip Pengumpulan Data
Perlu diketahui, dalam proses pengumpulan data, Anda sebenarnya tidak bisa melakukannya begitu saja tanpa aturan.
Agar teknik pengumpulan data mampu menghasilkan data dengan baik dan tepat, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Mengumpulkan data selengkap-lengkapnya, bukan sebanyak-banyaknya
- Memperhatikan kebenaran data yang diperoleh
- Data yang dikumpulkan berdasar kondisi objektif dari sumber, bukan perkiraan semata
- Memperhatikan ketepatan teknik maupun instrumen penelitian, mulai dari jenis, kegunaan, waktu pengumpulan, hingga relevansi datanya
- Prinsip kerahasiaan, yaitu melindungi serta menjamin kerahasiaan sampel atau data responden
Itu dia berbagai teknik pengumpulan data yang perlu Anda pahami sebelum melakukan penelitian. Pada dasarnya Anda perlu menggunakan metode pengumpulan data sesuai dengan jenis penelitian.
Nah, untuk membantu memenuhi kebutuhan survei penelitian seperti skripsi, Anda bisa coba gunakan layanan Poplite by Populix. Selain mudah dan praktis, Anda juga akan memperoleh tanggapan dari responden yang berkualitas serta tentunya tepercaya!
Baca juga: Tabulasi Silang Adalah: Definisi, Manfaat, hingga Contoh