Data kualitatif adalah salah satu jenis data dalam penelitian. Lain halnya dengan data kuantitatif yang berbentuk angka, data ini berbentuk narasi.
Umumnya, data kualitatif digunakan untuk penelitian berkaitan dengan fenomena atau gejala sosial di mana memiliki pengaruh dalam suatu komunitas.
Pada artikel ini, kita akan membahas lengkap seputar data kualitatif dan teknik analisisnya. Maka dari itu, simak pembahasannya sampai selesai, ya!
Apa Itu Data Kualitatif?
Data kualitatif adalah jenis data non-numerik atau tidak dapat diproses dalam bentuk angka. Data ini umumnya hanya bisa diamati dan dicatat sehingga menghasilkan suatu informasi.
Adapun yang termasuk data kualitatif adalah seperti pendapat, opini, tingkat kepuasan, dan lain sebagainya.
Berbeda halnya dengan tipe kuantitatif yang ditujukan untuk mengolah sekumpulan data ke dalam bentuk angka, data kualitatif justru disajikan melalui sebuah narasi deskriptif.
Sementara dalam dunia statistik, data ini dikenal sebagai data kategorikal. Artinya, jenis data tersebut bisa dirangkai secara kategoris menurut sifat dan atribut dari suatu hal atau peristiwa.
Dari penjelasan tersebut bisa dipahami bahwa data kualitatif adalah jenis data yang digunakan para peneliti untuk menjelaskan atau menggambarkan informasi secara naratif dan tidak bersifat numerik.
Baca juga: Koefisien Korelasi: Pengertian, Rumus, Cara Hitungnya
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif
Sebetulnya, terdapat berbagai metode yang digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan jenisnya. Adapun teknik pengumpulan data kualitatif adalah sebagai berikut.
1. Focus Group Discussion
Teknik pengumpulan data kualitatif yang pertama ialah Focus Group Discussion (FGD). Ini merupakan metode penghimpunan data melalui melalui rangkaian diskusi bersama sekelompok narasumber. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman tertentu dari suatu tema yang menjadi pembahasan.
Idealnya, FGD dijembatani oleh seorang moderator guna menjaga serta memantik jalannya diskusi antar peserta. Dengan begitu, diskusi pun dapat berlangsung secara interaktif dan dinamis.
2. Observasi
Salah satu teknik analisis data kualitatif adalah melalui observasi. Dalam metode ini, peneliti biasanya akan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian. Misalnya dengan datang ke lokasi dan meninjau kondisi sekitarnya.
Dari pengamatan tersebut kemudian diperoleh sekumpulan data yang dapat disusun atau diolah menjadi hasil penelitian. Agar lebih akurat, data observasi bisa dikombinasikan dengan teknik pengumpulan data kualitatif lainnya.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen juga termasuk dalam teknik pengumpulan data kualitatif. Seperti namanya, metode ini dilakukan dengan mendalami atau mempelajari sejumlah dokumen terkait topik penelitian.
Dokumen tersebut dapat berupa jurnal, laporan rapat, arsip surat, dokumentasi foto, gambar, buku harian, dan semacamnya.
4. Wawancara
Apabila tidak ada dokumen apa pun yang dapat digunakan sebagai sumber data, maka Anda bisa melakukan alternatif lain seperti wawancara.
Ini merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada narasumber seputar topik penelitian.
Narasumber dalam wawancara pun tidak boleh asal pilih, melainkan merupakan sosok yang sekiranya paham atau berhubungan langsung dengan objek penelitian.
Baca juga: Subjek Penelitian: Definisi, Ciri-Ciri, dan Macamnya
Teknik Analisis Data Kualitatif
Tepatnya penggunaan teknik analisis data kualitatif adalah hal penting yang tak boleh Anda abaikan. Proses kajian ini dilakukan setelah data sudah berhasil dikumpulkan.
Berdasarkan sejumlah ahli, macam-macam metode analisis data kualitatif adalah sebagai berikut.
1. Model Miles dan Huberman
Miles dan Huberman mengenalkan tiga tahapan dalam menganalisis data kualitatif, di antaranya:
- Reduksi data. Tahap pertama dalam melakukan metode analisis data kualitatif adalah meruduksi data (data reduction). Dalam hal ini, Anda perlu menyederhanakan data yang ada sehingga menjadi himpunan informasi sederhana dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pasalnya, kumpulan data dari berbagai sumber yang diperoleh tentu sangat kompleks, bukan? Maka dari itu, penting untuk Anda mengelompokkannya ke dalam kategori data penting dan tidak.
- Penyajian data. Setelah tahap reduksi, yang perlu Anda lakukan berikutnya dalam teknik analisis data kualitatif adalah menyajikan data (data display). Bentuk penyajiannya pun beragam, entah itu berupa chart, grafik, pictogram, dan lain-lain. Tujuannya ialah agar kumpulan data tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada orang lain. Tak hanya rapi, metode ini juga membantu Anda menyajikan data secara sistematis.
- Penarikan kesimpulan. Tahap selanjutnya dalam metode analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Saat susunan data telah disajikan, maka Anda dapat membuat suatu kesimpulan yang akan menjadi informasi penutup dalam laporan penelitian.
2. Model Spradley
Selain Miles dan Huberman, ada pula metode kajian data dari Spradley. Menurutnya, tahapan-tahapan teknik analisis data kualitatif adalah sebagai berikut.
- Analisis domain. Analisis domain berfungsi untuk memperoleh gambaran umum dari objek atau permasalahan dalam penelitian. Deskripsi umum tersebut biasanya didapatkan melalui berbagai data yang telah dikumpulkan. Nantinya, setiap data akan memiliki domain tersendiri dan bisa Anda gunakan sebagai pijakan penelitian lanjutan.
- Analisis taksonomi. Tahap berikutnya dalam metode analisis data kualitatif adalah melakukan analisis taksonomi. Ini merupakan tahap mengulas atau membedah seluruh domain data yang ditemukan. Gunanya ialah untuk memahami bagaimana struktur internalnya sehingga peneliti pun bisa mengetahui unsur-unsur pebangun domain data penelitian.
- Analisis komponensial. Setelah selesai melakukan analisis taksonomi, selanjutnya ialah tahap komponensial. Metode ini bertujuan untuk membedah kembali unsur-unsur penyusun domain hingga memperoleh ciri spesifiknya. Ciri khusus tersebutlah yang akan memberikan informasi terkait perbedaan antar domain.
- Analisis tema kultural. Tahap terakhir dari teknik analisis data kualitatif adalah analisis tema kultural, dimana Anda menghubungkan satu domain data dengan domain lainnya. Hubungan antar domain tersebutlah yang kemudian dirumuskan sebagai sebuah kesimpulan maupun judul penelitian.
Baca juga: Manova: Pengertian, Analisis, dan Contohnya
Contoh Data Kualitatif
Untuk membantu Anda memahami lebih jelas, simak contoh dari data kualitatif berikut.
- Para pedagang mengalami kesulitan menjual barang dagangan karena pandemi. Kalimat tersebut merupakan salah satu contoh data kualitatif. Sebab, Anda tidak mendapatkan informasi mengenai kuantitas seperti seberapa banyak pedagang, melainkan tentang siapa yang memiliki kesulitan, serta apa masalah dan alasannya.
- Masyarakat Indonesia lebih pendek daripada orang Amerika. Kedua, dari kalimat di atas, contoh dari data kualitatif adalah karena memberikan informasi mengenai kualitas suatu hal, yaitu tinggi badan masyarakat Indonesia. Meski begitu, Anda tidak memperoleh informasi terkait seberapa tinggi orang Indonesia maupun Amerika.
- Banjir di Surabaya disebabkan oleh buruknya pengelolaan lingkungan sekitar. Ketiga, contoh dari data kualitatif adalah menunjukkan kualitas suatu fenomena, yaitu banjir dan pengelolaan lingkungan yang buruk. Di sisi lain, Anda tidak mengetahui berapa kedalaman banjir yang terjadi, bukan?
- Balikpapan jauh lebih bersih dan asri dibandingkan Samarinda. Keempat, contoh dari data kualitatif adalah yang menjelaskan perbandingan antar dua kota. Dari situ, Anda memperoleh informasi perihal kualitas kota tersebut.
***
Di era digital ini, penggunaan data kualitatif menjadi semakin penting dalam menggali pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku dan preferensi konsumen.
Untuk mengoptimalkan pengumpulan data kualitatif Anda, jangan ragu untuk menjajaki layanan survei online Poplite by Populix.
Anda dapat mengakses wawasan yang bernilai untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi dalam bisnis Anda. Jadi, mulailah menggali dunia data kualitatif secara efektif dengan bantuan Poplite by Populix.
Baca juga: Data Mining Adalah: Pengertian, Tahapan, Contoh, dan Manfaat