Koefisien Korelasi: Pengertian, Rumus, dan Cara Hitungnya
Populix

Koefisien Korelasi: Pengertian, Rumus, dan Cara Hitungnya

7 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Koefisien korelasi adalah nilai penentu seberapa kuat relasi antara dua variabel. Dalam ilmu statistika, diperlukan analisis untuk meneliti hubungan antara variabel.

Nah, untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut bekerja, Anda harus menghitung intensitas keterkaitannya terlebih dahulu.

Keterkaitan antara dua variabel bisa membantu Anda dalam melakukan analisis koefisien korelasi. Lantas, bagaimana cara mencarinya? Dan, apa itu analisis koefisien korelasi? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Koefisien Korelasi?

koefisien korelasi adalah
Source: Freepik

Untuk mengetahui keterkaitan variabel, dibutuhkan metode penghitungan yang mencakup nilai koefisien korelasi. Dalam ilmu statistika, prosedur berikut berfungsi untuk mengukur signifikansi, arah, serta intensitas hubungan antara dua variabel

Koefisien korelasi adalah data berupa nilai yang menunjukkan besar atau kecilnya hubungan linier serta logis antara variabel X dan Y. 

Lambang yang digunakan dalam koefisien korelasi adalah huruf r yang nilainya memiliki rentang -1 sampai +1.Penggunaan kode tersebut membuktikan kekuatan hubungan antar variabel atau disebut dengan relasi positif (+). 

Baca juga: Data Kuantitatif: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Berkaitan dengan data tersebut, jika r mendekati angka nol, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi berikut merupakan relasi negatif (-). Agar lebih memahami interpretasi hubungan antar variabel, berikut kriteria hasil yang dapat digunakan:

  • 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
  • > 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah
  • > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup
  • > 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
  • > 0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat
  • 1 : Korelasi hubungan sempurna positif
  • -1 : Korelasi hubungan sempurna negatif

Sederhananya, jika nilai variabel X dan Y naik secara bersamaan, maka disebut korelasi positif (+). Namun, saat fluktuasi X tidak diimbangi oleh Y, disebut korelasi negatif (-).

Sebagai tambahan informasi, hasil koefisien korelasi adalah indikasi awal dalam proses analisis data. Maksudnya, nilai yang ditemukan tidak bisa menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel di suatu objek penelitian.

Rumus Koefisien Korelasi

Pada dasarnya, koefisien korelasi adalah alat bantu untuk mengetahui keterkaitan dua variabel. Untuk menghitung hasilnya, terdapat beberapa metode dengan fokus yang berbeda-beda. 

Dalam pengaplikasiannya, formula yang paling sering digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah product moment coefficient of correlation milik Francis Galton. Metode berikut lebih dikenal dengan rumus koefisien korelasi pearson. 

Rumus berikut diminati karena kemudahan metode penghitungan yang berbasis data asli. Selain itu, saat menggunakannya, Anda tidak perlu memodifikasi nilai tertentu dan hasil keterkaitan antar variabel akan berbentuk rasio atau skala interval.

Penggunaan rumus koefisien korelasi pearson adalah sebagai berikut: 

  • Huruf n mewakili jumlah titik pasangan (X,Y)
  • X mewakili nilai variabel X
  • Y mewakili nilai variabel Y

Simbol X merupakan variabel bebas untuk memprediksi nilai Y. Sedangkan Y adalah variabel tidak bebas yang berarti jumlahnya hanya bisa ditentukan oleh X. Perlu diketahui bahwa dalam pengkajian hubungan keduanya, hubungan logis harus hadir sebagai komponen. 

Namun, jika terjadi kasus di mana data komponennya tidak berkaitan atau masuk dalam kelompok yang berbeda, penghitungannya sebagai berikut:

Rumus Koefisien Korelasi

Cara Menghitung Koefisien Korelasi

Setelah memahami rumus koefisien korelasi pearson di atas, ada baiknya Anda mengetahui penggunaannya dalam sebuah studi kasus. Oleh karena itu, berikut ini cara menghitung koefisien korelasi beserta contoh pengaplikasiannya.

Studi kasus berikut berkaitan dengan korelasi harga rata-rata dolar AS (X) dengan emas 24 karat (Y) di wilayah Kalimantan dari tahun 1990 hingga 2000.

Dalam periode waktu tersebut harga per dolar AS pada rupiah berkisar antara Rp392, Rp430, Rp440, Rp440, Rp447, Rp430, Rp427, Rp435, Rp660, Rp760. 

Sedangkan, harga emas dalam kurs rupiah dengan jangka waktu tersebut adalah Rp490, Rp635, Rp779, Rp779, Rp1.500, Rp1.000, Rp997, Rp2.350, Rp2.500, Rp4.400.

Menggunakan rumus koefisien korelasi yang mendasarkan pada hubungan logis, kedua perbandingan tersebut memiliki relasi, yaitu X dan Y merupakan nilai dalam pasar uang. Selain itu, kenaikan dan penurunan jumlah variabel saling beriringan yang berarti korelasinya positif (+).

Baca juga: Manova: Pengertian, Analisis, dan Contohnya

Analisis Koefisien Korelasi

analisis koefisien korelasi adalah
Source: Freepik

Analisis koefisien korelasi adalah instrumen pendukung guna memudahkan penghitungan rumus. Sehubungan dengan itu, metode yang umum digunakan adalah analisis regresi linier.

Analisis regresi linier adalah metode yang mempelajari relasi dua variabel (bebas dan tidak bebas) dalam suatu kasus. Cara berikut bertujuan untuk memprediksi data dengan skala interval atau rasio. 

Mengacu pada penjelasan X dan Y di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas merupakan pemberi pengaruh dan variabel tidak bebas adalah yang diberi pengaruh. 

Untuk memudahkan pemahaman analisis regresi linier, Populix memberikan contoh kasus yang berkaitan dengan tingkat kebahagiaan pasangan pada status perkawinan. 

Dari kondisi berikut, untuk mengetahui aspek yang mewakili X serta Y, Anda harus menemukan hubungan linier atau logis dalam kasus tersebut. Dengan demikian, mengacu pada contoh diatas, dapat dimisalkan bahwa X adalah status perkawinan dan Y merupakan tingkat kebahagiaan pasangan.

Sebagai tambahan informasi, metode berikut tidak selalu efektif karena beberapa variabel lain belum masuk dalam perhitungan dan hanya berfungsi untuk mempermudah penjelasan.

***

Demikian informasi seputar apa itu koefisien korelasi dan cara menghitungnya. Mencari tahu nilai hubungan antara dua variabel diperlukan untuk melakukan analisis secara akurat. Agar kegiatan penelitian dengan pendekatan statistika ini berjalan dengan lancar, gunakan layanan survei Poplite by Populix dan dapatkan hasil tanggapan responden yang berkualitas dan selangkah lebih pasti #DenganData!

survei online populix

Baca juga: Data Primer: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Artikel Terkait
Benarkah Ibu Kota Indonesia Bukan Jakarta Sejak 15 Februari?
Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar jika Ibu Kota Indonesia bukan lagi Jakarta sejak 15 Februari 2024. Apakah ini benar? Status Daerah Khususu Ibu Kota (DKI) pada Jakarta dianggap hilang seiring dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN). Merujuk pasal 39 dan 41 UU IKN, mengatur Undang-Undang DKI Jakarta harus […]
9 Ide dan Rekomendasi Usaha Pertanian Berpeluang Untung
Bidang pertanian bukan hanya perihal kegiatan bercocok tanam di ladang atau sawah. Nyatanya, bisnis pertanian juga semakin menunjukkan tren positif seiring dengan munculnya beragam jenis usaha pertanian. Implementasi bisnis di bidang ini juga terbilang cukup mudah. Modal usaha pertanian juga beragam mulai dari kecil sampai yang tinggi. Pengembangan budidaya tanaman semakin digemari masyarakat terutama semenjak […]
Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh
Sebagian besar dari Anda pasti sudah sangat sering mendengar istilah problem solving, bahkan beberapa juga telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Problem solving adalah soft skill yang penting dimiliki setiap individu, karena ini sangat berguna dalam dunia kerja. Meskipun terlihat sederhana, namun problem solving tidaklah mudah dilakukan, apalagi jika kurang berlatih. Yup, benar, problem solving adalah […]