Setelah S1, Pilih Kerja atau S2? Fresh Graduate Wajib Tahu!
Populix

Setelah S1, Pilih Kerja atau S2? Fresh Graduate Wajib Tahu!

6 bulan yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Setiap orang pasti memiliki keputusan masing-masing dalam menentukan masa depannya, baik itu terkait karier maupun pendidikan. Salah satu hal yang kerap membuat bingung adalah pilihan kerja atau S2 dulu setelah lulus S1.

Keputusan untuk bekerja atau melanjutkan studi setelah lulus S1 merupakan keputusan yang sangat personal dan tergantung pada preferensi pribadi setiap orang. Pun harus mempertimbangkan banyak faktor saat mengambil keputusan tersebut.

Misalnya, seperti faktor finansial, tujuan karier Anda, serta beragam faktor lainnya yang sesuai dengan visi dan misi hidup Anda. Masing-masing opsi kerja atau S2 juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Oleh karena itu, Anda harus pikirkan secara matang akan memilih yang mana.

Baca juga: 8 Persiapan Kuliah S2 yang Wajib Diketahui Sebelum Mendaftar

Pandangan Pakar Terkait Pilih Kerja atau S2 Setelah Lulus S1

pilih kerja atau s2
Source: Freepik

Rhenald Kasali selaku founder Rumah Perubahan dan Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mengemukakan pendapatnya tentang pilihan kerja atau S2 bagi fresh graduate.

“S2 dulu atau kerja dulu? Kalau buat saya, sebaiknya kalian kerja dulu, karena S2 itu pada dasarnya adalah ilmunya sama dengan S1. Hanya bedanya, pesertanya sebagian besar harusnya orang-orang yang pernah bekerja, pernah menghadapi masalah, dan membutuhkan ilmu untuk problem solving,” ujarnya melalui akun Instagram pribadinya @rhenlad.kasali.

“Akan berbeda tentunya dengan mereka yang ingin menjadi dosen. Sebab, ingin menjadi dosen sebaiknya harus S3. Jadi dia ambil metodologi, scientific, dan kemudian dia pakai untuk melakukan research. Ini akan berbeda sama sekali,” paparnya melanjutkan.

Rhenald menyarankan agar fresh graduate bisa terjun terlebih dahulu ke dunia kerja selama 2-3 tahun, barulah setelah itu melanjutkan studi S2 atau magister.

“Jadi kalau kita ingin ambil S2, saran saya sebaiknya adalah Anda bekerja 2-3 tahun, dapat pengalaman, tahu apa rasanya di lapangan, tau bagaimana hierarki bekerja, tau bagaimana office politics, bagaimana kita memasarkan tidak mudah. Tapi, setelah itu kita melihat dunia ini bukanlah sebagai teori,” saran Rhenald.

Sebab, jika langsung lanjut S2 setelah lulus S1, dikhawatirkan Anda kurang mendapat pengalaman berdasarkan praktiknya langsung lapangan dan hanya sebatas teori yang Anda ketahui.

“Kalau kalian S1 langsung S2 itu teori, teori, teori, dan kalian tidak melihat praktiknya,” jelas Rhenald.

Baca juga: 9 Tips Mendapat Beasiswa S2 Dalam Negeri dan Daftar Beasiswa

Menilik Masing-Masing Keuntungan antara Pilih Kerja atau S2

lulus s1 kerja atau s2
Source: Freepik

Sebagai pertimbangan lain Anda dalam memutuskan pilihan setelah lulus S1, kerja atau S2, inilah keuntungan dari masing-masing pilihan tersebut.

Keuntungan Langsung Masuk Dunia Kerja Setelah Lulus S1

Masuk ke dunia kerja setelah lulus S1 dapat memberikan Anda kesempatan untuk mendapatkan pengalaman praktis. Tentu saja pengalaman ini sangat berharga dan mampu meningkatkan value Anda di mata calon pemberi kerja di masa depan.

Selain itu, Anda pun bisa segera memperoleh penghasilan dan mualai mandiri secara finansial. Hal ini dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan untuk tabungan pendidikan di masa depan.

Keuntungan lain yang dapat Anda peroleh dengan langsung bekerja yaitu bisa membangun networking profesional lebih awal. Ini sangat bermanfaat untuk perkembangan karier Anda.

Keuntungan Melanjutkan Studi S2 Setelah Lulus S1

Adapun keuntungan dari melanjutkan studi S2 setelah S1 yaitu Anda dapat memperoleh gelar S2 yang mampu membuka peluang karier lebih luas dan meningkatkan potensi gaji yang lebih baik. Sebab, beberapa posisi di industri tertentu memang menjadikan S2 sebagai syarat kualifikasinya.

Dengan S2, Anda pun akan lebih mendalami bidang yang spesifik. Ini bisa membuat Anda menjadi ahli di bidang tersebut dan meningkatkan daya saing di pasar kerja.

Tak luput, melanjutkan studi S2 memberikan Anda kesempatan untuk membangun networking akademis yang kuat, seperti dengan dosen dan sesama mahasiswa yang memiliki minat sama.

***

Baca juga: 10 Tips dan Cara Memilih Jurusan S2 dengan Tepat

Pikirkan dan pertimbangkan secara matang keputusan Anda untuk memilih kerja atau S2 dulu setelah lulus S1. Pilihlan jalan yang paling sesuai dengan tujuan hidup Anda.

Antara pilih kerja atau S2 tentu tidak ada yang salah. Atau bahkan nanti Anda bisa menjalani keduanya secara bersamaan, kerja sambil S2? Hal itu tidak menutup kemungkinan juga.

Akan tetapi, jalanilah keduanya dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Jangan sampai pekerjaan Anda terbengkalai, pun jangan sampai studi Anda terkendala. Apalagi di S2 ini Anda harus membuat penelitian tesis yang tentu bobotnya lebih berat daripada skripsi.

Nah, untuk mempermudah Anda dalam mendapatkan responden penelitian, termasuk penelitian tesis, Anda bisa memanfaatkan platform survei online Poplite by Populix. Sebab, pengumpulan data akan lebih efisien dengan Poplite by Populix. Dengan #DibantuPoplite, penelitian tesis Anda akan jadi lebih mudah.

Jadi, pilih kerja atau S2, nih, setelah lulus S1? Atau berniat menjalani keduanya bersamaan?

survei online populix

Baca juga: 7 Manfaat Publikasi Ilmiah bagi Mahasiswa, Baik untuk Karier

Tags:
Artikel Terkait
Harga Emas Kian Meroket, Pecahkan Rekor Sepanjang Masa
Harga emas kian melonjak, bahkan mampu memecahkan rekor sepenjang masa. Seminggu menjelang Ramadan, harga emas Antam mengalami kenaikan ke level Rp1,17 juta per gram. Pada Selasa, 5 Maret 2024, harga emas Antam 24 karat terpantau mengalami kenaikan hingga Rp15.000. Mengutip Bisnis.com, berdasarkan informasi pada laman Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam […]
Ada 289.111 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2023
Komnas Perempuan meluncurkan catatan tahunan (CATAHU) kasus kekerasan terhadap perempuan selama tahun 2023, dalam menyambut peringatan Hari Perempuan Internasional tahun 2024. Catatan tahunan tersebut dikompilasi dari data yang dilaporkan kepada Komnas Perempuan dan data kasus yang dilaporkan dan ditangani oleh beberapa lembaga lainnya. Seperti lembaga layanan yang dikelola masyarakat sipil dan pemerintah (daerah dan pusat), […]
Fatherless di Indonesia, Belum Semua Pihak Sadar Kondisi Ini
Isu fatherless di Indonesia sangat ramai diperbincangkan, hal ini karena Indonesia masuk ke dalam peringkat ketiga kategori fatherless country di dunia. Fatherless country adalah negara kekurangan sosok ayah. Menurut psikolog UGM, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., Psikolog., fatherless country bermakna suatu negara dengan masyarakatnya minim peran atau keterlibatan sosok ayah dalam kehidupan anak. “Fatherless ini […]