KPI (Key Performance Indicator): Pengertian, Fungsi, Contoh
Populix

KPI (Key Performance Indicator): Pengertian, Fungsi, Contoh

2 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Pernahkah Anda mendengar istilah KPI sebelumnya? KPI adalah salah satu hal yang perlu Anda pahami, terutama saat di dunia kerja. Pasalnya ini memiliki peranan penting bagi bisnis sebagai cara mengembangkan usaha dan bagi karyawan karena berkaitan dengan kinerja.

Jadi, apa itu KPI? Mengapa penerapannya penting bagi perusahaan? Tak perlu bingung, mari simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut.

Apa itu KPI?

Bagi Anda yang sudah berpengalaman lama di dunia kerja mungkin sudah tahu apa itu KPI. Secara harfiah, KPI, singkatan dari Key Performance Indicator adalah indikator kunci untuk mengukur performa atau kinerja.

Sementara pengertian KPI adalah suatu matriks atau nilai terukur untuk menilai seberapa efektif perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya serta strategi apa saja yang diperlukan guna menyikapi kondisi perusahaan.

Secara umum, KPI adalah didefinisikan sebagai parameter suatu perusahaan berdasarkan penilaian dan data yang digunakan untuk bahan perumusan strategi tepat bagi suatu sistem organisasi dengan tujuan mencapai kesuksesan.

Pastinya setiap perusahaan memiliki visi dan misinya sendiri, di mana untuk mencapainya dibutuhkan usaha serta proses yang tidak mudah. Maka, perlu suatu matriks guna mengukur efektivitas sistem kerja perusahaan tersebut.

Itulah mengapa Key Performance Indicator peranannya sangat penting. Dengan adanya KPI, maka perusahaan dapat melakukan evaluasi tidak hanya dari segi kuantitas untuk mencapai target, melainkan juga melihat kompetensi karyawannya.

Fungsi KPI Bagi Bisnis

Hal-hal yang menjadi fungsi KPI adalah sebagai berikut.

1. Mengukur Performa Bisnis

Salah satu fungsi KPI adalah mengukur performa bisnis. Anda bisa mengetahui bagaimana perkembangan bisnis Anda, apakah sudah menuju ke arah baik atau malah sebaliknya. 

Selain itu, dari data ini perusahaan juga dapat menentukan langkah ke depan untuk perusahaan, misalnya mengurangi biaya produksi, menambah jumlah tenaga kerja, dan sebagainya.

Perusahaan bisa mengevaluasi kinerja karyawan melalui beragam cara, misalnya menjadikan efektivitas waktu kerja sebagai penilaian, seperti datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline, istirahat cukup, atau lainnya.

Namun metode evaluasi tersebut hanya bersifat subyektif tanpa mengetahui apa sebenarnya yang sudah dikontribusikan karyawan pada perusahaan.

Baca juga: Proses Bisnis Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat & Contohnya

2. Menjadi Penyemangat Kerja Bagi Karyawan

Fungsi berikutnya dari penerapan KPI adalah menjadi penyemangat kerja bagi karyawan. Dengan adanya KPI, karyawan bisa mengetahui seberapa baik hasil kerjanya, apakah sudah sesuai KPI yang dibuat perusahaan.

Jika masih ada hasil kerja yang belum mencapai target, maka karyawan dapat memperbaiki diri dengan mengidentifikasi kendalanya. Tentunya atasan akan menyukai karyawan yang mampu mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya.

Dengan begitu, ia akan lebih mudah mendapat bantuan sehingga mempercepat pencapaian target. Jika berhasil, hal itu dapat dijadikan ‘senjata’ untuk mengajukan kenaikan gaji atau penempatan posisi lebih baik dari sebelumnya.

3. Mengasah Kemampuan

Setelah menerapkan KPI, maka seiring berjalannya waktu ketika ada suatu masalah yang harus dihadapi, pemegang tanggung jawab harus mengambil keputusan terbaik guna mencapai tujuan bisnis perusahaan, sehingga fungsi KPI adalah mengasah kemampuan.

Cara Membuat KPI

Masih sering dijumpai suatu perusahaan memberi tugas kepada karyawan untuk menyusun Key Performance Indicator dengan menyalin KPI dari perusahaan lain. Nah, ini sebenarnya kurang tepat.

Standar, tujuan, dan karakteristik pencapaian suatu perusahaan pasti akan berbeda dengan perusahaan lain. Sehingga kalau menyalin tanpa menyesuaikan dengan kondisi perusahaan sendiri, maka sulit menggapai target yang diinginkan.

Untuk membuat Key Performance Indicator yang tepat sebaiknya dibuat berdasarkan indikator SMART. SMART adalah singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound. Berikut masing-masing penjelasannya.

  • Specific (spesifik): menjelaskan secara detail dan spesifik mengenai apa saja yang diukur dalam indikator kinerja utama serta menjelaskan mengapa itu penting
  • Measurable (terukur): Key Performance Indicator harus bisa diukur dengan standar yang ditentukan
  • Achievable (tercapai): Key Performance Indicator harus dapat tercapai oleh semua pihak dalam kesepakatan kerja
  • Relevant (sesuai): dalam mencapai tujuan bisnis harus disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan
  • Time-bound (batas waktu): KPI yang disusun harus bisa dicapai dalam kurun waktu tertentu

Selain lima hal tersebut, ada satu faktor lagi yang perlu ditambahkan, yaitu Evaluate dan Reevaluate. 

Dengan terus mengevaluasi ukuran apa saja yang digunakan dalam KPI, maka perusahaan dapat selalu berupaya meningkatkan kinerjanya. Hasil evaluasi ini juga bisa dijadikan pedoman dalam me-review sistem kerja yang sudah berjalan.

Contoh Penerapan KPI

Nah, setelah Anda memahami apa itu KPI secara mendalam, selanjutnya mari simak contoh penerapannya berikut. Contoh KPI di bidang digital marketing misalnya:

  • Membuat 40 konten artikel blog per bulan = bobot 40%
  • Membuat 30 konten media sosial per bulan = bobot 30%
  • Memperbaiki 5 landing pages per bulan = bobot 20%
  • Membuat 5 email marketing per bulan = bobot 10%

Itulah penjelasan tentang pengertian KPI yang patut Anda pahami. Kesimpulannya, KPI adalah matriks yang bisa membantu perusahaan dalam menghadapi permasalahan bisnis, yaitu pengelolaan sumber daya manusia dan finansial agar bisnis dapat terus berjalan.

Oleh karenanya, buatlah Key Performance Indicator yang sesuai dengan standar perusahaan Anda.

Guna mengetahui informasi lain seputar bisnis, simak terus blog Populix. Anda juga dapat menjadi responden Populix untuk berkesempatan memperoleh reward menarik. Yuk daftar sekarang!

Baca juga: Pengertian Analisis SWOT, Tujuan, Cara Membuat, dan Contohnya

Tags:
Artikel Terkait
Mengenal Bar Chart, Pengertian hingga Contohnya dalam Penelitian
Bagan batang atau bar chart adalah salah satu jenis grafik yang menggunakan batang atau balok untuk membandingkan data berdasarkan kategori yang berbeda secara visual. Bar chart dapat berupa horizontal atau vertikal. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam bar chart ini adalah panjang atau tingginya batang. Semakin besar panjang atau tingginya, semakin besar nilainya. Simak terus […]
15 Gambaran Pertanyaan Wawancara Beasiswa S2 dan Jawabannya
Dari proses penerimaan beasiswa studi S2, salah satu tahap yang perlu Anda siapkan secara matang yaitu wawancara. Mengetahui seperti apa jenis pertanyaan wawancara beasiswa S2 bisa menjadi bekal Anda dalam menghapi tahap ini. Wawancara beasiswa S2 adalah proses evaluasi yang dilakukan pemberi beasiswa untuk menilai kelayakan calon penerima beasiswa dalam melanjutkan studi ke jenjang magister […]
Bisnis Retail adalah: Sistem, Jenis, Fungsi, dan Contoh
Bisnis retail adalah kegiatan pemasaran produk berupa barang ataupun jasa yang dilakukan secara eceran atau satuan. Sistem kerja yang biasa digunakan pada bisnis retail adalah dilakukan dengan menjual produk langsung kepada konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Anda pasti sering menjumpai model bisnis ini karena retail merupakan jenis pemasaran yang cukup populer. Nah, untuk mengetahui […]