Kualitas Produk: Dimensi dan Pengaruhnya pada Konsumen
Populix

Kualitas Produk: Dimensi dan Pengaruhnya pada Konsumen

2 tahun yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Sebagai konsumen, sebelum menggunakan suatu produk pasti akan melihat kualitasnya terlebih dulu bukan? Nah, kualitas produk adalah kondisi tertentu (fisik, sifat atau fungsi) pada sebuah produk yang diharapkan bisa memenuhi ekspektasi pelanggan.

Dalam sebuah strategi bisnis, menjaga dan meningkatkan kualitas produk sangat penting untuk mempertahankan konsumen dan memenuhi kebutuhan mereka. Lantas, apa yang dimaksud dengan kualitas produk? Yuk simak di sini.

Apa Itu Kualitas Produk?

Kualitas produk adalah kondisi fisik dan juga fungsi, baik itu berupa barang atau layanan jasa, berdasarkan tingkat keunggulan yang disesuaikan dengan daya tahan, reliabilitas, kemudahan penggunaan, kecocokan, perbaikan dan komponen lainnya. Di mana, semua ini bertujuan untuk memenuhi kepuasan serta kebutuhan konsumen.

Prawirosentono menjelaskan bahwa kualitas produk adalah salah satu kondisi sebuah barang yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. 

Perspektif Kualitas Produk

Perspektif kualitas produk adalah tanggapan setiap pembeli terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan dan jasa dengan maksud yang hal yang diharapkan oleh konsumen. 

Adapun, Tjiptono menjelaskan bahwa ada lima kategori perspektif kualitas produk adalah sebagai berikut.

1. Value-Based approach

Perspektif kualitas produk adalah dengan mempertimbangkan trade-off kinerja dengan harga jual barang. Artinya, pelaku usaha akan mengevaluasi kualitas dalam kaitannya dengan nilai dan harga suatu produk.

Dalam value-base approach kualitas sering diukur secara relatif, sehingga produk terbaik belum tentu yang memiliki harga tertinggi, melainkan barang paling nyaman bagi konsumen untuk dibeli atau digunakan.

Baca juga: Mengenal Kompetitor dalam Bisnis dan Strategi Menghadapinya

2. Transcendental Approach

Perusahaan dapat mempromosikan produk dengan berbagai pernyataan, seperti tempat berbelanja yang dianggap bernilai, elegan, indah, dan masih banyak lagi. 

Oleh sebab itu, fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan dalam suatu perusahaan digambarkan sebagai bagian mendasar dari pengendalian kualitas sebuah barang.

3. Product-Based Approach

Dalam perspektif ini, kualitas produk adalah karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan bisa diukur. 

Untuk bisa mengetahui perbedaan pada segi kualitas, Anda harus melihat berapa jumlah elemen dan atribut yang terkandung dalam produk. 

Oleh karena itu, setiap produk tidak memperhitungkan perbedaan selera, kebutuhan, dan preferensi setiap orang, karena penilaiannya sangat objektif.

4. Manufacturing-Based Approach

Indikator kualitas produk ini biasanya lebih bersifat supply-based , terutama ketika mempertimbangkan praktik rekayasa, produksi, dan deklarasi kualitas yang berbeda sebagai persyaratan. Perusahaan jasa dapat mendorong perspektif ini secara operasional.

Dalam perspektif ini juga membutuhkan lebih banyak pertimbangan untuk penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal serta didukung oleh tujuan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya. 

5. User-Based Approach

Indikator kualitas produk ini didasarkan pada bagaimana orang lain melihatnya, dan bahwa barang bernilai tinggi adalah yang dapat membuat seseorang merasa terpuaskan.

Selain itu, perspektif ini dilakukan secara subjektif dan demand-oriented menyatakan bahwa setiap konsumen memiliki tingkat kebutuhan dan keinginan berbeda, sehingga masing-masing juga mempunyai indikator kepuasan yang tidak sama. 

Kita tahu bahwa setiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda, sehingga pendapat tentang kualitas produk tidak akan sama dari satu ke lainnya. 

Untuk itu, suatu barang yang dapat dinilai memenuhi keinginan dan harapan seseorang belum tentu memuaskan orang lain.

Baca juga: Mengenal Bisnis C2C, Keuntungan, Kekurangan, dan Contohnya

Dimensi Kualitas Produk

Penjelasan lengkap mengenai dimensi kualitas produk adalah sebagai berikut:

1. Estetika

Dimensi kualitas produk pertama adalah estetika. Estetika sendiri merupakan keindahan yang ada pada sebuah produk dan dapat dirasakan oleh panca indera. 

Di mana produk yang dapat mengekspresikan nilai estetika atau keindahan erat kaitannya dengan rasa, desain, aroma, dan sebagainya.

2. Kinerja

Penilaian kinerja adalah pengevaluasian tentang bagaimana suatu produk dapat ditunjukan dan dilihat oleh konsumen. 

Tingkat penilaian berfokus pada karakteristik dasar suatu produk. Misalnya, dimensi kinerja suatu produk makanan adalah rasa makanan itu sendiri.

3. Keandalan

Keandalan dan konsistensi dari sebuah produk dalam pemrosesan dan pembuatan memiliki dampak signifikan terhadap minat konsumen. Kredibilitas berkaitan erat dengan minat beli dan merupakan cara mendapatkan kepercayaan konsumen.

4. Kemampuan Melayani

Selanjutnya adalah kemampuan melayani berhubungan langsung dengan hal soal kecepatan, kemampuan, dan kenyamanan yang dapat perusahaan tawarkan kepada konsumen dalam hal penanganan jika terdapat keluhan selanjutnya tentang produk perusahaan.

5. Keistimewaan

Karakteristik sekunder atau keistimewaan ini terbentuk sebagai pelengkap dan dapat diartikan sebagai kelengkapan berbagai atribut yang ada pada produk tersebut.

Apabila produk yang Anda miliki sama dengan pesaing, kembangkanlah fitur dan juga unsur berbeda di dalamnya. 

6. Daya Tahan

Daya tahan produk merupakan sifat yang erat kaitannya dengan umur produk. Untuk produk makanan atau minuman biasanya diartikan dengan tanggal kadaluarsa.

7. Kesesuaian

Karakteristik relevan dengan desain produk yang memenuhi standar perlu ditetapkan sebelumnya berdasarkan kesepakatan sebelumnya.

Indikator Kualitas Produk

Penjelasan lengkap mengenai indikator kualitas produk adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan

Lingkungan adalah tempat atau suatu lokasi dari barang diproduksi dan dapat mempengaruhi hasil dari sebuah proses.

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah sebuah unsur terpenting dari proses peningkatan nilai sebuah produksi, dan hal tersebut terbentuk dari pemikiran, ide, dan tenaga dari mereka sendiri.

3. Prosedur Kerja

Suatu prosedur atau SOP mewajibkan setiap orang untuk melakukan kegiatan sesuai  aturan yang telah disepakati.

4. Bahan Baku

Bahan baku adalah sumber  utama yang nantinya diolah untuk membuat suatu produk tertentu.

5. Mesin 

Mesin adalah alat yang digunakan dalam pembuatan produk untuk meningkatkan nilainya.

Itulah penjelasan mengenai pengertian hingga faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk secara lengkap. Nah, jika bisnis Anda ingin mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk, maka perhatikan beberapa aspek yang telah dijelaskan di atas. 

Semoga artikel ini bermanfaat dan jika Anda Ingin tahu lebih banyak insights terkait pengembanangan bisnis? Yuk simak lebih lanjut di Blog Populix!

Baca juga: Pengertian Target Pasar, Manfaat, dan Cara Menentukannya

Tags:
Artikel Terkait
E-Wallet Adalah: Pengertian, kelebihan, Manfaat dan Contoh
E-wallet adalah salah satu wujud berkembangnya teknologi finansial di era digital yang sangat bermanfaat dalam sektor ekonomi. Menurut survei dalam Economy SEA 2019, Indonesia memiliki nilai ekonomi digital mencapai US$40 miliar, dan diperkirakan menuju Us$130 Miliar pada 2025. Melihat potensi tersebut, kehadiran e-wallet menjadi tren yang membawa perkembangan besar dalam perekonomian Indonesia. Dengan hanya berbekal […]
Pahami Cara Daftar NIB dan Pentingnya untuk Pelaku Bisnis
NIB adalah sebuah tanda pengenal usaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS (online single submission). Proses penerbitan ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik. Jika Anda merupakan pelaku bisnis UMKM, NIB adalah unsur yang dibutuhkan untuk legalitas dan mempermudah perkembangan usaha dalam hal perizinan dan birokrasi. […]
5 Sektor Industri Prospektif di tengah Potensi Resesi Indonesia
Perekonomian Indonesia tengah berada di ambang krisis setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen. Lesunya perekonomian dalam negeri ini dirasakan oleh hampir seluruh sektor industri. Ancaman resesi pun semakin nyata dan mengkhawatirkan. Resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang secara signifikan setidaknya selama enam […]