Eksistensi layanan paylater di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang kuat, terutama di kalangan generasi muda yang mencari fleksibilitas pengelolaan keuangan mereka.
Paylater memang memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi. Namun, penting untuk tetap bijak saat menggunakan layanan paylater, serta memahami risiko terkait penggunaannya.
Salah satu contoh risiko yang bisa terjadi yaitu mendorong perilaku konsumtif yang tidak sesuai dengan kemampuan keuangan. Sebab, paylater membuat pengguna merasa seperti tidak mengeluarkan uang.
Dari hasil survei Populix yang dilakukan pada September 2023, mayoritas responden (55%) mengaku pernah menggunakan layanan paylater.
Baca juga: Iklan Judi Online di Indonesia, Ancaman Digital Terkini!
Penggunaan Layanan Paylater di Indonesia
Berdasarkan data dalam report “Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption” yang dikeluarkan Populix pada Oktober 2023, tren penggunaan paylater mayoritas terjadi di kalangan responden yang berdomisili di wilayah Jawa, generasi milenial, dan mereka yang menempuh jenjang pendidikan tinggi, termasuk SMA atau lebih tinggi.

Tentu saja ada beragam alasan yang pada akhirnya membuat khalayak memilih untuk menggunakan paylater saat melakukan transaksi. Seperti untuk membeli paket data internet, membayar tagihan listrik, hingga berbelanja barang fashion.
Biasanya layanan paylater tidak hanya digunakan untuk konsumsi besar, tetapi bisa juga untuk kebutuhan harian yang lebih kecil dan rutin.

Berdasarkan hasil survei Populix, dalam menggunakan paylater, responden pun tidak asal memilih aplikasi paylater. Para pengguna tetap mempertimbangkan untuk menggunakan merek paylater tertentu karena menawarkan akses ke pasar dan beroperasi di bawah pengawasan Otortas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga: Bagaimana Eksistensi Podcast di Indonesia? Simak Risetnya!
Brand Paylater yang Digunakan

SPayLater, gopaylater, dan Akulaku Paylater menjadi tiga brand paylater yang paling banyak digunakan oleh responden.
Tentunya bukan tanpa alasan khalayak memilih brand paylater tertentu. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi khalayak untuk memilih brand paylater.
- Kemudahan registrasi dan penggunaan: Proses pendaftaran yang sederhana dan cepat bisa menjadi daya tarik utama bagi pengguna.
- Promosi dan diskon yang ditawarkan: Adanya promo menarik dapat mendorong pengguna untuk mencoba dan terus menggunakan layanannya.
- Fleksibilitas pembayaran: Pilihan tenor cicilan yang beragam dan bunga yang kompetitif membuat suatu layanan paylater menjadi lebih menarik.
***
Dengan pertumbuhan pesat layanan paylater di Indonesia, penting bagi pengguna untuk memahami syarat dan ketentuan masing-masing layanan serta menggunakan fasilitas ini secara bijak agar tidak terjebak dalam utang yang tidak terkendali.
Demikian sedikit gambaran tentang penggunaan paylater berdasarkan survei Populix. Untuk mendapatkan data lebih detailnya, Anda dapat mengunduh report “Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption” secara gratis.
Sementera itu, jika Anda membutuhkan insight lebih detail lagi terkait layanan paylater ataupun terkait evolusi keuangan Indonesia, serta hal lainnya, Anda dapat menghubungi tim riset Populix sebagai solusi!

Baca juga: Tren Investasi Digital, Begini Hasil Survei Populix!