Loyalitas Pelanggan: Pengertian, Faktor dan Tips Mempertahankannya
Populix

Loyalitas Pelanggan: Pengertian, Faktor dan Tips Mempertahankannya

2 hari yang lalu 7 MENIT MEMBACA

Pada dasarnya, loyalitas pelanggan adalah sikap setia konsumen terhadap sebuah brand atau bisnis, yang ditunjukkan dengan melakukan pembelian berulang serta memberikan rekomendasi positif ke orang lain.

Bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, loyalitas pelanggan menjadi salah satu fondasi utama agar bisnis tetap berjalan dengan lancar.

Di tengah persaingan digital yang semakin ketat, pelanggan setia bukan sekadar sumber pemasukan rutin, tetapi juga “duta” yang membantu memperluas jangkauan bisnis Anda.

Tidak sedikit pelaku UMKM yang mampu bertahan bahkan tumbuh lebih besar berkat pelanggan yang loyal.

Lalu, apa saja faktor yang memengaruhinya? Bagaimana cara meningkatkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan? Baca terus artikel ini untuk mendapatkan jawabannya!

Pengertian Loyalitas Pelanggan dan Teorinya

Loyalitas pelanggan merujuk pada kecenderungan konsumen untuk terus memilih produk atau jasa dari satu usaha, meski ada banyak pilihan lain di pasar.

Menurut Oliver (1999), loyalitas pelanggan merupakan komitmen mendalam dari pelanggan untuk membeli atau mendukung produk dan jasa secara konsisten di masa depan. Pelanggan yang loyal ini biasanya akan tetap setia walaupun ada godaan dari kompetitor.

Dalam dunia bisnis, teori loyalitas pelanggan sudah berkembang dengan pesat. Salah satu teori yang sering digunakan adalah Teori Loyalitas Oliver. Oliver membagi loyalitas pelanggan ke dalam empat tahap, yaitu:

1. Cognitive Loyalty

Pelanggan memilih produk Anda berdasarkan pengetahuan atau informasi awal yang mereka terima, seperti harga murah atau kualitas baik.

2. Affective Loyalty

Setelah mencoba produk Anda, pelanggan akan mulai merasa puas dan memiliki keterikatan emosional.

3. Conative Loyalty

Pelanggan berniat melakukan pembelian lagi dan mulai menunjukkan keinginan untuk tetap menggunakan produk Anda.

4. Action Loyalty

Pelanggan benar-benar melakukan pembelian berulang dan bahkan merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain.

Selain teori Oliver, ada juga Teori Kepuasan Pelanggan dari Kotler & Keller (2016). Mereka menjelaskan bahwa loyalitas muncul setelah pelanggan merasa puas dengan produk dan pelayanan. Kepuasan ini kemudian berubah menjadi kepercayaan, lalu berkembang menjadi loyalitas.

Baca juga: Tingkatkan Loyalitas Konsumen FMCG Melalui Riset Pasar

Faktor yang Memengaruhi Loyalitas Pelanggan

loyalitas pelanggan
Source: Freepik

Loyalitas pelanggan tidak muncul begitu saja. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, mulai dari pengalaman membeli, kualitas produk, hingga pelayanan yang diberikan.

1. Pengalaman Konsumen

Setiap interaksi yang terjadi antara bisnis dan pelanggan akan selalu meninggalkan kesan. Pelanggan yang merasa diperlakukan dengan baik akan cenderung kembali.

Pengalaman positif, seperti proses transaksi yang mudah, pelayanan yang ramah, atau kemudahan dalam melakukan komunikasi, sangat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

2. Kualitas Produk atau Jasa

Produk yang berkualitas dan konsisten biasanya akan lebih mudah mendapat pelanggan setia.

Jika usaha Anda menawarkan barang yang awet, rasa yang enak, atau jasa yang memuaskan, pelanggan akan cenderung kembali tanpa ragu.

3. Harga yang Wajar

Harga tidak selalu harus murah, tetapi harus sesuai dengan manfaat yang didapatkan pelanggan. 

Pelanggan yang loyal biasanya akan rela membayar lebih selama mereka merasa puas dengan produk dan pelayanan Anda.

4. Pelayanan Personal

Pelanggan akan selalu menyukai sentuhan personal, seperti sapaan hangat, ucapan terima kasih, atau perhatian khusus saat ulang tahun.

Sentuhan kecil seperti ini bisa membuat pelanggan merasa dihargai dan akhirnya menjadi setia.

5. Kepercayaan dan Keamanan

Kepercayaan dibangun dari konsistensi, transparansi, dan keamanan transaksi. Pelanggan akan setia jika mereka merasa aman bertransaksi dan percaya pada bisnis Anda.

6. Kemudahan Akses dan Informasi

Di era digital, kemudahan akses menjadi faktor yang penting. Usaha yang aktif di media sosial, punya website informatif, atau menyediakan layanan pesan online akan cenderung lebih mudah mempertahankan pelanggan.

7. Program Loyalitas dan Reward

Banyak pelaku UMKM mulai menerapkan program loyalitas, seperti diskon khusus, poin hadiah, atau voucher belanja.

Sekarang, membuat program loyalitas untuk pelanggan jadi jauh lebih mudah karena ada aplikasi loyalitas seperti BLISS Loyalty Program.

Dengan bantuan BLISS Loyalty Program, Anda bisa merancang diskon khusus, poin reward, atau voucher belanja secara otomatis untuk meningkatkan loyalitas pelanggan tanpa ribet.

Tips Meningkatkan dan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Meningkatkan loyalitas pelanggan memang butuh usaha. Anda tidak perlu cara yang rumit, cukup konsisten dan jujur dalam menjalankan bisnis.

1. Berikan Pelayanan yang Ramah dan Responsif

Pelayanan yang ramah adalah kunci penting. Sambutlah pelanggan dengan senyum, layani dengan sabar, dan cepat tanggap jika ada keluhan. Pelanggan yang merasa dihargai biasanya akan kembali lagi pada bisnis Anda.

2. Jaga Kualitas Produk secara Konsisten

Pastikan produk atau jasa yang Anda tawarkan selalu dalam kondisi terbaik. Jangan biarkan pelanggan kecewa karena kualitas Anda menurun. Jika ada masukan dari pelanggan, bersegeralah untuk memperbaikinya.

3. Dengarkan dan Respons Masukan dari Pelanggan

Pelanggan suka didengar. Buatlah channel komunikasi yang mudah, seperti WhatsApp, Instagram, atau email. Tanggapi setiap saran atau keluhan dengan cepat dan berikanlah solusi.

4. Membangun Komunikasi Personal

Jangan ragu untuk menyapa pelanggan secara personal, misalnya mengucapkan selamat ulang tahun atau mengirim pesan terima kasih setelah mereka bertransaksi. Komunikasi yang hangat bisa memperkuat hubungan Anda dengan pelanggan.

5. Menerapkan Program Loyalitas

Program loyalitas seperti BLISS Loyalty Program akan sangat membantu Anda. Pelanggan bisa mendapatkan poin setiap bertransaksi, lalu menukarkannya dengan hadiah atau diskon. Program seperti ini akan membuat pelanggan merasa dihargai dan semakin setia.

6. Gunakan Media Sosial untuk Berinteraksi

Aktif di media sosial akan membantu Anda tetap dekat dengan pelanggan. Bagikanlah cerita usaha Anda, update produk baru, atau adakan giveaway kecil. 

Semakin sering Anda berinteraksi, semakin besar juga peluang Anda untuk mempertahan pelanggan yang setia.

7. Pastikan Transaksi Anda Aman dan Mudah

Gunakanlah aplikasi kasir online seperti Accurate POS agar transaksi Anda lebih aman dan cepat. Pelanggan akan merasa nyaman jika proses pembayaran Anda lancar dan data mereka terjaga.

8. Berikan Kejutan atau Reward Khusus

Sesekali, berikanlah kejutan seperti diskon dadakan atau hadiah kecil untuk pelanggan setia. Kejutan sederhana seperti ini bisa membuat pelanggan merasa spesial.

Baca juga: Produk FMCG dan Peran Penting Insight Konsumen

Contoh Penerapan Loyalitas Pelanggan

Sudah banyak pelaku bisnis yang berhasil mempertahankan pelanggan setianya dengan menggunakan cara sederhana namun efektif.

Salah satunya adalah warung kopi kecil di Yogyakarta yang selalu menyapa pelanggan dengan nama dan menawarkan minuman favorit mereka tanpa perlu diminta. 

Pemilik warung tersebut rutin memberikan kopi gratis untuk pelanggan yang sudah berkunjung lebih dari sepuluh kali.

Cara sederhana seperti ini akan membuat pelanggan merasa dihargai dan akhirnya rutin berkunjung kembali, bahkan mengajak teman-teman mereka.

Di Jakarta, ada juga toko roti rumahan yang menerapkan sistem kartu stempel. Setiap pembelian roti, pelanggan akan mendapat satu stempel. Setelah mengumpulkan sepuluh stempel, pelanggan bisa menukarkan dengan roti gratis.

Sistem ini ternyata membuat pelanggan lebih rajin berbelanja dan secara tidak langsung membantu promosi dari mulut ke mulut.

Sementara itu, sebuah salon kecantikan di Bandung aktif menjaga komunikasi dengan pelanggannya melalui pesan WhatsApp.

Setiap pelanggan yang sudah pernah datang, akan mendapatkan ucapan selamat ulang tahun beserta voucher potongan harga.

Selain itu, salon ini juga rutin mengirimkan tips perawatan rambut dan kulit, sehingga pelanggan merasa lebih dekat dan diperhatikan.

Ada juga toko sembako di Surabaya yang memberikan layanan antar gratis untuk pelanggan tetap yang berbelanja dalam jumlah tertentu.

Toko ini selalu mengingatkan pelanggan jika ada promo produk kebutuhan pokok, sehingga pelanggan merasa diingatkan dan akhirnya lebih setia berbelanja di sana.

Dari contoh-contoh di atas, terlihat bahwa membangun loyalitas pelanggan bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Kunci utamanya adalah perhatian, konsistensi, dan komunikasi yang baik dengan pelanggan.

Penutup

Loyalitas pelanggan bukan lagi sekadar tentang pembelian berulang, tetapi juga tentang hubungan jangka panjang antara bisnis dan konsumen.

 Pelanggan setia akan terus mendukung usaha Anda, bahkan saat persaingan bisnis semakin ketat.

Dengan pelayanan yang ramah, kualitas produk yang konsisten, komunikasi yang hangat, serta program loyalitas, Anda bisa mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan teknologi digital agar semua proses berjalan otomatis dan lebih mudah. 

Salah satu teknologi digital yang bisa Anda pertimbangkan adalah Bliss loyalty program yang dihadirkan oleh Accurate.

Aplikasi ini siap membantu Anda membangun program loyalitas secara praktis, mulai dari mengumpulkan poin hingga memberikan reward ke pelanggan.

Ada juga Accurate Online dan Accurate POS yang siap membantu Anda mencatat transaksi dengan cepat dan aman, serta sebagai solusi pembukuan dan akuntansi bisnis Anda.

Pelanggan yang loyal adalah aset terbesar bagi Bisnis. Mulailah membangun loyalitas dari sekarang bersama sistem terintegrasi Accurate dan rasakan sendiri dampaknya untuk usaha Anda!

*Artikel ini hasil kerja sama antara Accurate.id dan Populix

populix research service

Baca juga: Survei Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia 2025 Data Terbaru

Tags:
Artikel Terkait
Outlier: Definisi, Contoh, Pentingnya Menemukan Otulier
Pernahkah Anda mendengar istilah outlier? Outlier adalah sebuah istilah yang bekaitan dengan nilai atau data yang terjadi penyimpangan atau deviasi. Mengutip laman Research Connections, outlier diartikan sebagai suatu observasi dalam suatu kumpulan data yang jauh berbeda dengan observcasi lain dalam kumpulan data tersebut. Titik data berukuran luar biasa besar atau lebih kecil dibandingkan titik data […]
Apa itu Technopreneurship? Simak Tujuan, Alasan, dan Contoh
Dalam dunia kewirausahaan, istilah technopreneurship juga umum dikenal selain entrepreneurship. Sesuai namanya, technopreneurship adalah aktivitas bisnis yang berbasis pada teknologi. Bisnis ini semakin membuka peluang bisnis baru untuk memanfaatkan kehadiran teknologi. Lantas sebenarnya, apa perbedaan technopreneurship dan entrepreneurship? Kegiatan bisnis seperti apa yang tergolong contoh technopreneurship? Simak artikelnya sampai akhir untuk menemukan jawabannya. Pengertian Technopreneurship […]
Mengenal Konsep Frugal Living dan Beberapa Tips Memulainya
Frugal Living: Gimana Cara Mulainya? Apa itu konsep Frugal Living? Mungkin itu pertanyaan pertama yang terlintas saat melihat judul di atas. Kalian mungkin juga sudah familiar dengan istilah frugal living. Singkatnya, frugal living atau hidup frugal adalah sebuah gaya hidup berhemat. Mengutip dari Wealthsimple, hidup frugal berarti kita menaruh perhatian penuh pada kondisi finansial kita […]