Observasi Partisipan: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Contoh pada Penelitian
Populix

Observasi Partisipan: Definisi, Kelebihan, Kekurangan, Contoh pada Penelitian

8 bulan yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Observasi merupakan salah satu metode penelitian, di mana salah satu jenisnya yaitu observasi partisipan. Observasi partisipan adalah kondisi di mana peneliti membenamkan dirinya dalam lingkungan atau kelompok sosial tertentu, mengamati perilaku, interaksi, dan praktik para partisipan.

Observasi partisipan menjadi metode berharga untuk setiap projek penelitian yang berupaya memahami pengalaman individu atau kelompok dalam konteks sosial tertentu.

Apa Itu Observasi Partisipan?

observasi partisipan adalah
Source: Freepik

Melansir laman Scribbr, dalam observasi partisipan, peneliti disebut partisipan pengamat, artinya mereka berpartisipasi dalam aktivitas kelompok sekaligus mengamati perilaku dan interkasi kelompok.

Terdapat fleksibilitas dalam tingkat partisipasi, mulai dari non-partisipatif (yang paling lemah) hingga partisipasi penuh (yang terkuat, tetapi paling intensif).

Tujuan dari metode observasi partisipan yaitu untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang budaya, keyakinan, dan praktik kelompok dari perspektif orang dalam.

Baca juga: Hipotesis Alternatif Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh

Kapan Bisa Menggunakan Metode Observasi Partisipan?

Observasi partisipatif merupakan salah satu jenis penelitian observasional.

Seperti kebanyakan penelitian observasional, penelitian ini pada dasarnya bersifat kualitatif, digunakan untuk melakukan penelitian penjelasan dan penelitian eksplorasi.

Observasi partisipatif juga sering digunakan bersamaan dengan jenis penelitian lain, seperti wawancara dan survei.

Jenis penelitian ini sangat cocok untuk mempelajari fenomena sosial yang sulit diamati atau diukur melalui metode lain.

Saat peneliti mengamati, mereka biasanya membuat catatan rinci tentang observasi dan interaksi mereka dengan kelompok.

Hal itu kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola dan tema dengan menggunakan analisis tematik atau metode serupa.

Observasi partisipan mungkin cocok untuk penelitian Anda jika:

  • Mempelajari subkultur atau kelompok dengan praktik atau keyakinan unik. Observasi partisipan memupuk pemahaman yang mendalam tentang keyakinan, nilai-nilai, dan praktik kelompok atau subkultur yang Anda minati dari sudut pandang orang dalam. Hal ini khususnya berguna ketika mempelajari kelompok marginal atau kelompok yang resisten terhadap observasi.
  • Mempelajari interaksi sosial yang kompleks. Observasi partisipatif dapat menjadi alat yang tepat untuk mempelajari interaksi sosial kompleks yang terjadi dalam kelompok atau komunitas tertentu. Dengan membenamkan diri Anda dalam kelompok dan mengamati interaksi ini secara langsung, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana interaksi ini mengalir.
  • Mempelajari perilaku atau praktik yang mungkin sulit untuk dilaporkan sendiri. Dalam beberapa kasus, peserta mungkin tidak mau atau tidak mampu melaporkan secara akurat perilaku atau praktik mereka. Observasi partisipatif memungkinkan peneliti untuk mengamati perilaku tersebut secara langsung sehingga memungkinkan lebih akuratnya tahap pengumpulan data.

Baca juga: Cross-sectional Study Adalah: Definis serta Contoh Penelitian

Kelebihan dan Kekurangan Observasi Partisipan

metode observasi partisipan
Source: Freepik

Seperti metode penelitian pada umumnya, observasi partisipan memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini penjelasannya.

Kelebihan Observasi Partisipan

Observasi partisipan memungkinkan Anda menghasilkan data kualitatif yang kaya dan beragam. Hal itu sangat berguna ketika berupaya mengembangkan pemahaman mendalam tentang konteks atau pengalaman sosial tertentu.

Dengan melibatkan diri dalam kelompok, Anda bisa mendapatkan perspektif orang dalam yang tak tertandingi mengenai keyakinan, nilai, dan praktik kelompok.

Observasi partisipatif adalah metode penelitian fleksibel yang dapat diadaptasi agar sesuai dengan berbagai pertanyaan penelitian dan konteks.

Metrik seperti tingkat partisipasi dalam kelompok, lamanya periode observasi, dan jenis data yang dikumpulkan semuanya dapat disesuaikan berdasarkan tujuan dan jangka waktu penelitian.

Observasi partisipatif sering kali digunakan bersamaan dengan metode penelitian lain, seperti wawancara atau survei, untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang fenomena yang diteliti.

Triangulasi ini dapat membantu meningkatkan reliabilitas dan validitas temuan penelitian, karena observasi partisipan tidak terlalu kuat sebagai metode yang berdiri sendiri.

Kekurangan Observasi Partisipan

Seperti banyak penelitian observasional, observasi partisipan mempunyai risiko tinggi terhadap banyak bias penelitian, terutama di pihak peneliti.

Lantaran observasi partisipan melibatkan peneliti yang membenamkan diri dalam kelompok yang diteliti, terdapat risiko bahwa bias mereka sendiri dapat memengaruhi data yang mereka kumpulkan, sehingga menyebabkan bias pengamat.

Begitu pula dengan kehadiran peneliti dalam kelompok yang diteliti berpotensi memengaruhi perilaku partisipan. Hal ini dapat menyebabkan data tidak akurat atau bias jika partisipan mengubah perilaku mereka sebagai respons terhadap kehadiran peneliti, sehingga menimbulkan efek Hawthorne atau bias keinginan sosial.

Observasi partisipan bisa sangat mahal, memakan waktu, dan menantang untuk dilakukan.

Sering kali diperlukan waktu yang lama untuk membangun kepercayaan dan mengumpulkan data yang memadai, dan data biasanya dikumpulkan secara intensif dan tatap muka.

Beberapa pengamatan partisipan membutuhkan waktu beberapa generasi untuk diselesaikan, sehingga menyulitkan pelaksanaan penelitian dengan waktu dan sumber daya yang terbatas.

Observasi partisipan dapat menimbulkan kekhawatiran etis, sehingga memerlukan pertimbangan etis yang terukur dari pihak peneliti sehubungan dengan persetujuan, privasi, dan kerahasiaan.

Peneliti harus berhati-hati dalam melindungi privasi dan otonomi partisipan dan memastikan bahwa mereka tidak berada dalam risiko yang tidak semestinya akibat penelitian tersebut.

Baca juga: Two-Way ANOVA: Pengertian, Cara Menggunakan, Contoh

Contoh Observasi Partisipan

contoh observasi partisipan
Source: Freepik

Tujuan Penelitian

Untuk memahami perilaku pembeli di sebuah supermarket dan mencatat bagaimana faktor-faktor seperti harga, promosi, dan penataan barang memengaruhi keputusan pembelian mereka.

Metode Observasi Partisipan

1. Seleksi Lokasi: Pilih sebuah supermarket yang akan diamati. Pastikan supermarket tersebut memiliki variasi produk dan pelanggan yang beragam.

2. Pemilihan Observator: Seorang peneliti atau pengamat akan berperan sebagai “pembeli” yang akan berpartisipasi dalam observasi. Mereka akan menyamar sebagai pembeli biasa untuk menghindari mempengaruhi perilaku pembeli lainnya.

3. Pendekatan ke Penelitian: Peneliti yang berperan sebagai pembeli akan memiliki daftar pertanyaan dan skenario yang harus mereka amati. Misalnya, mereka dapat mencatat tindakan seperti:

  • Bagaimana pembeli merespons harga produk yang sedang dijual?
  • Apakah pembeli cenderung memilih produk yang memiliki diskon atau promosi khusus?
  • Bagaimana pembeli berinteraksi dengan staf toko?
  • Apakah ada tren khusus dalam pemilihan produk tertentu?

4. Observasi di Lokasi: Peneliti yang menyamar sebagai pembeli akan pergi ke supermarket dan mulai berbelanja seperti pembeli lainnya. Mereka akan mencatat semua pengamatan yang relevan, seperti berapa banyak waktu yang dihabiskan di toko, produk apa yang dipilih, dan apakah ada pertukaran sosial dengan pembeli lain atau staf toko.

5. Pencatatan Data: Data yang dicatat akan meliputi waktu dan tempat observasi, perilaku pembeli, dan tanggapan mereka terhadap berbagai faktor pasar seperti harga, promosi, dan penataan barang.

6. Analisis Data: Setelah observasi selesai, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis untuk mengidentifikasi tren atau pola yang muncul. Ini akan membantu dalam memahami bagaimana faktor-faktor pasar memengaruhi keputusan pembelian pembeli di supermarket tersebut.

Metode ini dapat digunakan untuk mengumpulkan wawasan berharga tentang perilaku konsumen dan membantu bisnis dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam strategi pemasaran mereka.

***

Dalam rangka mengoptimalkan penelitian Anda, termasuk riset pasar, metode observasi partisipan patut Anda coba. Dengan berpartisipasi aktif dalam proses riset, Anda dapat mendapatkan wawasan berharga untuk menginformasikan keputusan bisnis Anda.

Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana pelaksanaan observasi partisipan yang baik dalam proses riset pasar, Anda bisa memanfaatkan layanan riset pasar Populix for Enterprise. Dengan Populix, Anda dapat memahami lebih dalam pasar dan pelanggan Anda, membantu bisnis Anda tumbuh, dan membuat keputusan yang lebih cerdas.

riset pasar Populix for Enterprise

Baca juga: Z Score Adalah: Pengertian, Rumus, Contoh pada Penelitian

Artikel Terkait
7 Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan Saat Tidak Mudik Karena Pandemi
Libur lebaran adalah momen yang paling ditunggu banyak umat muslim di Indonesia. Beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri biasanya dimanfaatkan oleh para perantau yang ada di ibukota untuk mudik ke kampung halaman demi bertemu dan berkumpul dengan keluarga tercinta. Namun, agenda pulang kampung yang sudah menjadi tradisi menjelang hari raya, sepertinya tidak bisa kita […]
Guerilla Marketing: Pengertian, Prinsip, Jenis, dan Keuntungan
Implementasi pemasaran bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi dan teknik. Salah satu yang dinilai efektif untuk diterapkan adalah model guerilla marketing. Jika Anda menginginkan strategi pemasaran dengan biaya relatif rendah dan hasil optimal, metode ini dapat menjadi salah satu opsi. Secara sederhana, guerilla marketing adalah metode pemasaran yang berusaha menjangkau target konsumen seluas-luasnya menggunakan […]
Transaksi Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh
Dalam kegiatan ekonomi, transaksi adalah hal utama yang tidak pernah terlewatkan. Khususnya dalam etika berbisnis, aktivitas berbasis finansial tidak akan bisa berjalan tanpa adanya transaksi. Karena itu, transaksi berdampak langsung pada perubahan jumlah kas atau harta. Ada beberapa jenis transaksi yang perlu Anda ketahui, termasuk transaksi internal dan eksternal. Lebih lanjut lagi, yuk simak artikel […]