Market Cap: Pengertian, Cara Hitung, Jenis & Strategi
Populix

Market Cap: Pengertian, Cara Hitung, Jenis & Strategi

12 bulan yang lalu 5 MENIT MEMBACA

Ketika memasuki dunia investasi, baik investasi konvensional maupun investasi syariah, ada banyak istilah yang perlu Anda pahami, market cap adalah salah satunya.

Apa itu market cap? Market cap atau kapitalisasi pasar adalah unsur penting sebagai pertimbangan sebelum Anda membuat keputusan finansial.

Dengan memahami market cap, Anda bisa meminimalisir risiko saat berinvestasi. Lantas, bagaimana strategi investasi berdasarkan market cap yang tepat? Simak penjelasan di bawah ini sampai habis.

Pengertian Market Cap

Dalam dunia investasi, penting sekali bagi Anda mengetahui apa itu market cap. Pasalnya, ini akan membantu Anda menilai sebuah perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya. Dengan begitu, risiko kerugian investasi pun dapat dihindari atau setidaknya menjadi lebih rendah.

Lantas, sebetulnya apa itu market cap? Well, pengertian market cap adalah nilai agregat pasar dari suatu bisnis yang bersifat dinamis atau bisa berubah dari waktu ke waktu. Pada dasarnya, istilah ini digunakan oleh para investor guna menentukan ukuran sebuah perusahaan.

Dalam kata lain, besar kecilnya suatu bisnis dapat dinilai dan dilihat berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Selain itu, dengan mengetahui market cap suatu perusahaan, maka Anda pun dapat merumuskan total uang yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh sahamnya. Semakin tinggi nilai kapitalisasi pasarnya, maka perusahaan tersebut akan semakin populer.

Faktor yang Memengaruhi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, nilai dari kapitalisasi pasar suatu perusahaan bersifat dinamis, di mana sewaktu-waktu bisa saja berubah. Mengapa demikian? Sebetulnya, kondisi ini disebab oleh dua faktor.

Hal pertama yang memengaruhi market cap adalah jumlah peredaran saham di pasar (outstanding shares) serta harga jual perlembarnya. Kondisi tersebut mendorong nilai kapitalisasi pasar terus bergerak naik turun. Tak dapat dipungkiri, fluktuasi ini pada dasarnya menyesuaikan pergerakan harga saham.

Faktor kedua yang memengaruhinya adalah sentimen masyarakat. Misalnya saja pada awal pandemi tahun 2020 lalu atau ketika isu terkait vaksinasi Covid-19 mulai ramai. Momen-momen tersebut turut membuat nilai kapitalisasi pasar berbagai perusahaan farmasi meningkat pesat.

Cara Menghitung Market Cap

market cap adalah
Source: Freepik

Setelah memahami apa itu market cap, rasanya tak akan lengkap jika belum mengetahui cara menghitungnya, bukan?

Adapun rumus menghitung market cap adalah mengalikan jumlah total saham yang beredar (outstanding shares) dengan harga pasar terkini dari satu lembar saham pada sebuah perusahaan.

Market Cap = Total Saham Beredar x Harga Saham Per Lembar

Misalkan, suatu perusahaan memiliki 300 juta lembar saham beredar dengan harga Rp2.000 perlembarnya. Maka, kapitalisasi pasar dari perusahaan tersebut ialah sebagai berikut.

300 juta x Rp2.000 = Rp600.000.000.000 (600 Miliar)

Jenis Market Cap dalam Perusahaan

Di bursa efek dunia, kapitalisasi pasar tergolong besar jika nilainya mencapai lebih dari $10 miliar. Sedangkan, tingkat market cap dikatakan sedang bila nilainya berada di antara $2 miliar sampai $10 miliar. Namun, jika di bawah nilai tersebut, maka kapitalisasi pasar dianggap kecil.

Akan tetapi, hal ini tentunya berbeda dengan ukuran pasar modal di Indonesia. Umumnya, Bursa Efek Indonesia mengkategorikannya ke dalam tiga golongan. Adapun skala perusahaan berdasarkan market cap adalah sebagai berikut.

1. Saham Kapitalisasi Besar (Blue Chip)

Salah satu skala perusahaan berdasarkan market cap adalah saham kapitalisasi besar atau Blue Chip. Saham perusahaan akan digolongkan sebagai Blue Chip apabila kapitalisasi pasarnya mencapai Rp10 triliun hingga lebih. Kategori ini sering kali disebut sebagai first liner karena menjadi pilihan favorit para investor dalam menanam modal.

Pasalnya, selain memiliki fundamental kuat dan potensi menghasilkan laba lebih besar, saham Blue Chip juga rajin membagikan dividen yang menguntungkan. Beberapa contoh perusahaan first liner di Indonesia antara lain ialah Unilever Tbk. (UNVR), Astra International Tbk. (ASII), dan masih banyak lagi.

Baca juga: Apa itu Dividen? Ini Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

2. Saham Kapitalisasi Sedang (second liner)

Skala perusahaan lainnya berdasarkan market cap adalah middle caps yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sekitar Rp1 triliun sampai dengan Rp10 triliun. Meski tak sebesar perusahaan Blue Chips, tetapi second liner ini masih termasuk saham yang sangat baik dan patut dipertimbangkan karena mampu memberikan keuntungan menjanjikan.

Kategori berikut cenderung merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan berpotensi agresif di masa mendatang.

3. Saham Kapitalisasi Kecil (Third Liner)

Skala perusahaan terakhir berdasarkan market cap adalah small caps yang kapitalisasi pasarnya bernilai kurang dari Rp1 triliun. Meskipun harganya lebih murah, akan tetapi emiten third liner ini memiliki potensi sebagai portofolio investasi karena pergerakan harganya cenderung lebih mudah dimainkan bagi para bandar.

Strategi Investasi Berdasarkan Skala Market Cap

Dalam berinvestasi, cukup penting bagi Anda memahami serta menggunakan strategi yang tepat, mengingat setiap perusahaan memiliki karakteristik dan kapitalisasi pasar berbeda. Adapun strategi investasi yang bisa Anda terapkan berdasarkan skala market cap adalah sebagai berikut.

1. Small-cap

Anda bisa memanfaatkan investasi small cap untuk menghasilkan keuntungan besar. Pasalnya, perusahaan kategori ini berpotensi mengalami perkembangan pesat. Namun, tetap saja perlu berhati-hati karena kemungkinan kerugian pasti ada.

Anda perlu lebih teliti jika ingin menanamkan modal di perusahaan small cap karena emitennya cenderung rentan terkena dampak fluktuasi ekonomi.

2. Mid-cap

Perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar sedang memiliki perkembangan yang cukup pesat dan berpeluang menjadi lebih besar di masa mendatang. Risiko ikerugian investasi di perusahaan mid-cap juga masih tergolong lebih rendah dibanding perusahaan small cap.

3. Large-cap

Perusahaan dengan market cap besar sebetulnya tidak perlu Anda ragukan lagi, sebab kategori ini cenderung lebih stabil dan memiliki likuiditas yang sangat baik. Perusahaan large cap umumnya juga tidak mudah terpengaruh fluktuasi ekonomi, sehingga sangat cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi dengan tenang.

Demikian penjelasan tentang pengertian market cap sampai cara menghitungnya. Market cap adalah salah satu bagian penting dalam dunia investasi. Jadi, pastikan Anda memahaminya terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi.

Kunjungi blog Populix untuk informasi menarik lainnya seputar investasi, bisnis ataupun tips and trick. Jangan sampai terlewat, ya!

riset pasar Populix

Baca juga: Risk Management: Definisi, Tipe, hingga Contoh dalam Bisnis

Artikel Terkait
Cara Membuat Personal Statement, Persiapan, dan Contohnya
Bagi Anda yang berminat mendaftar studi S2 perlu memahami cara membuat personal statement. Sebab, sering kali personal statement menjadi salah satu syarat pendaftaran S2. Personal statement merupakan esai atau tulisan singkat yang ditulis oleh seseorang untuk tujuan tertentu. Misalnya untuk mendaftar universitas, beasiswa, hingga pekerjaan. Adapun tujuan dari pembuatan personal statement yaitu untuk memperkenalkan diri, […]
Manajemen Waktu: Definisi, Manfaat, Tips agar Efektif
Kemampuan manajemen waktu adalah solusi yang diperlukan jika akhir-akhir ini Anda sering merasa kewalahan (overwhelmed) saat menjalani kewajiban maupun aktivitas sehari-hari atau bahkan burnout. Manajemen waktu yang baik tentunya mampu membantu individu dalam mengelola dan menyelesaikan segala aktivitasnya tanpa ada masalah. Lantas, bagaimana sebenarnya cara time management tersebut? Yuk, pelajari selengkapnya melalui ulasan Populix berikut. […]
Bisnis Retail adalah: Sistem, Jenis, Fungsi, dan Contoh
Bisnis retail adalah kegiatan pemasaran produk berupa barang ataupun jasa yang dilakukan secara eceran atau satuan. Sistem kerja yang biasa digunakan pada bisnis retail adalah dilakukan dengan menjual produk langsung kepada konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Anda pasti sering menjumpai model bisnis ini karena retail merupakan jenis pemasaran yang cukup populer. Nah, untuk mengetahui […]