Benarkah Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan Gen-Z?
Ricky Sudewo

Benarkah Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan Gen-Z?

1 tahun yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Perubahan tren dari waktu ke waktu agaknya sulit untuk dihindari, terutama dalam perkembangan teknologi. Awalnya kita mengandalkan Google jika ingin mencari sesuatu. Namun, kini keberadaan mesin pencari Google mulai tergeser oleh media sosial. 

Kalangan Gen-Z khususnya, mereka sudah jarang mencari jawaban atau informasi melalui mesin pencari Google, karena mereka lebih mengandalkan media sosial. 

Adanya perubahan kebiasaan ini pun turut menjadi cara baru bagi para pelaku bisnis untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi.

Berangkat dari fenomena tersebut, mari kita membedah data tren Gen-Z terhadap mesin pencari Google.

Pemanfaatan Media Sosial oleh Gen-Z

Pertama, mari kita coba berkenalan terlebih dahulu dengan media sosial. Media sosial adalah platform digital yang menyediakan fasilitas bagi para pengguna untuk saling berbagi.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di media sosial meliputi komunikasi dan memberikan informasi berupa tulisan, foto, atau video.

Bagi Gen-Z, media sosial bukan hanya sebagai wadah untuk eksis atau branding. Namun, mereka juga memanfaatkan media sosial untuk melakukan penelusuran ke berbagai informasi terbaru, termasuk segala sesuatu yang lagi trend.

Hal itu tentunya tidak akan dilewatkan oleh para pelaku bisnis. Mulai dari pebisnis kecil hingga besar, mereka memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi, serta untuk menggaet pelanggan.

Kenapa? Karena adanya unsur virality yang membuat wawasan produk ataupun jasa mereka dapat meningkat pesat dalam waktu singkat.

Lantas, apakah dengan bergabungnya pelaku bisnis ke platform media sosial mendorong Gen-Z mengganti mesin pencarian mereka ke media sosial?

Baca juga: Penggunaan Media Sosial, Instagram Paling Banyak Digunakan

Kenapa Media Sosial Bisa Menggantikan Mesin Pencari Google?

Melihat pengalaman atau ulasan dari khalayak terkait penggunaan produk atau tempat tertentu tampaknya lebih disukai oleh Generasi Z.

Selain itu, para Gen-Z mulai jarang mencari sesuatu dengan mengetikkan kata kunci atau keyword yang membutuhkan effort untuk mendapatkan sebuah tautan (link) ke mesin pencari Google ataupun Google Maps.

Di sisi lain, kita juga tahu kalau di era saat ini media sosial adalah salah satu wadah untuk sebuah trend yang baru, sehingga Gen-Z lebih cenderung mencari informasi baru berdasarkan trend.

Untuk lebih memahaminya, kami mencoba bertanya kepada para responden kami melalui survei online yang dilakukan di aplikasi Populix pada Februari 2024 dengan beberapa pertanyaan.

Adapun pertanyaan pertama yang diajukan yaitu, ‘Jika di media sosial ada sebuah trend baru, apakah kamu akan mengikuti trend itu?’

mesin pencari google
Source: Populix

Sebanyak 55,2% responden, atau 2,208 orang, menjawab ‘Mungkin’. Artinya, pengaruh pengalaman yang mereka lihat dapat memengaruhi Generasi Z untuk mencoba.

Pertanyaan lanjutan yaitu terkait jumlah media sosial yang dimiliki. Menariknya, ternyata pengaruh trend baru ini juga memengaruhi jumlah akun media sosial mereka.

mesin pencari google
Source: Populix

Sebanyak 46.9% responden, atau 1,225 orang, menjawab ‘Lebih dari 3’. Ini mengartikan bahwa Gen-Z memang memanfaatkan media sosial untuk tren terbaru agar tidak ketinggalan

Lalu kami mencoba bertanya, ‘apakah mereka pernah mencari sesuatu yang mungkin biasa mereka cari melalui media sosial?’

mesin pencari google
Source: Populix

76.2% responden atau 2,253 orang mengatakan mereka pernah mencari sesuatu melalui kolom pencarian media sosial. Data tersebut dapat menggambarkan jika  media sosial mulai berhasil menyaingi Google sebagai mesin pencarian.

Relevansi Jawaban dengan Hasil Pencarian

Dengan semakin canggihnya perkembangan media sosial, ini membuat para Gen-Z memanfaatkan media sosial sebagai alternatif mesin pencari Google. 

Dari 3,317 responden survei, 45,9% atau 1,522 orang memanfaatkan media sosial untuk mencari informasi terbaru. 

mesin pencari google
Source: Populix

Dari hasil ini memperlihatkan kepada kita bahwa pencarian informasi terbaru sudah mulai tergantikan oleh media sosial.

Memang, hasil pencarian yang muncul berupa konten video dan gambar, tetapi apakah hasil pencarian yang mereka temukan itu relevan?

media sosial
Source: Populix

89.7% responden atau 2,552 orang mengatakan bahwa hasil pencarian yang mereka temukan ini relevan dengan apa yang mereka cari. Artinya hasil jawaban yang memanfaatkan media sosial sudah sesuai dengan harapan mereka.

Berdasarkan hasil survei ini, membuktikan bahwa pengaruh mesin pencari Google mulai berkurang.

Gen-Z lebih suka memanfaatkan media sosial untuk pencarian mereka, karena hasil yang diterima adalah media gambar atau video, yang bisa memberikan contoh pengalaman yang akan mereka terima.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga sudah beralih dari mesin pencari Google, serta memanfaatkan media sosial untuk mencari jawaban pertanyaan Anda?

***

Demikian hasil survei tentang penggunaan mesin pencari Google di kalangan Gen-Z yang dilakukan secara online melalui aplikasi Populix. Sebagai research service, Populix kerap melakukan survei-survei menarik, termasuk terkait fenomena yang sedang tren. Jika tertarik bergabung menjadi responden Populix, langsung saja daftarkan diri Anda dengan unduh aplikasi Populix dan ikuti langkah-langkahnya di sana. Anda pun bisa mendapatkan reward dari isi survei.

Aplikasi Populix

Baca juga: Ketertarikan Gen-Z terhadap Dunia Digital Marketing

Tags:
Artikel Terkait
Responden Penelitian: Karakteristik, Syarat, dan Contohnya
Saat melakukan penelitian, responden adalah salah satu hal yang pasti Anda perlukan. Biasanya, responden inilah yang akan menjawab kuesioner dalam penelitian, khususnya penelitian kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kualitatif, responden umumnya berperan aktif lewat kegiatan wawancara. Berikut Populix sajikan ulasan seputar apa itu responden secara lengkap, mulai dari pengertian dan contohnya. Yuk simak! Apa Itu Responden […]
5 Rekomendasi Perusahaan SaaS di Indonesia & Tips Memilihnya
SaaS atau Software as a Service adalah model bisnis di mana perangkat lunak tersedia secara online melalui langganan, tanpa perlu instalasi atau pengelolaan perangkat keras oleh pengguna. Perusahaan SaaS di Indonesia pun sudah beragam macamnya.  Adapun contoh layanan SaaS meliputi aplikasi manajemen proyek, akuntansi, CRM (Customer Relationship Management), hingga sistem HR. Pengguna hanya perlu mengakses […]
Syarat Membuat SKCK Online & Offline, Alur dan Biayanya
Bingung apa saja syarat membuat SKCK dan bagaimana alur lengkapnya? Jangan khawatir! Sebab artikel ini akan membahasnya satu per satu mulai dari syarat-syarat yang dibutuhkan, langkah-langkah hingga biayanya. Seperti yang diketahui bersama, SKCK adalah salah satu persyaratan saat melamar kerja. Di manafungsinya yakni menyajikan rekam jejak kriminal seseorang. Jadi, apabila Anda berencana melamar pekerjaan dalam […]