7 Mitos tentang Skripsi, Bisa Bikin Mahasiswa Stres!
Agnes Laurensia

7 Mitos tentang Skripsi, Bisa Bikin Mahasiswa Stres!

20 jam yang lalu 4 MENIT MEMBACA

Banyaknya mitos yang beredar tentang skripsi dapat berpengaruh terhadap kondisi mahasiswa. Tak menutup kemungkinan jika mitos tentang skripsi berpeluang membuat mahasiswa stres, bahkan sebelum mereka mulai menyusun skripsi.

Selain itu, segala mitos tentang skripsi yang beredar pun ternyata berpeluang memicu tindakan curang yang mungkin saja dilakukan mahasiswa.

Dari hasil survei Populix, beragam kecurangan yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir yaitu memanipulasi data (45%), menggunakan jasa joki skripsi (26%), meniru skripsi orang lain (16%) dan mengambil judul skripsi orang lain (24%).

Oleh karena itu, penting untuk mengenali mana yang benar-benar fakta dan mana yang sekadar mitos tentang skripsi untuk menghindari perasaan stres, hingga kemungkinan kecurangan yang bakal terjadi.

Baca juga: 5 Panduan Persiapan Skripsi, Memilih Topik hingga Sebar Kuesioner

Mitos tentang Skripsi yang Bikin Mahasiswa Panik

mitos tentang skripsi
Source: Freepik

Berikut ini adalah sejumlah mitos yang sering dihadapi mahasiswa dalam menghadapi skripsi dan solusi yang dapat dijalankan agar proses pengerjaan skripsi menjadi lebih efisien dan terarah.

1. Skripsi Ditentukan Dosen Pembimbing

Faktanya: Topik skripsi ditentukan oleh minat dan tujuan dari mahasiswa. Dosen pembimbing hanya berperan sebagai pembimbing, bukan penentu. Dosen dapat bantu dalam menyempurnakan skripsinya dengan cara meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan mahasiswa.

2. Sulit Menemukan Topik Skripsi

Faktanya: Kesulitan memilih topik sering muncul karena terlalu banyak pilihan atau rasanya semua topik sudah pernah dibahas. Padahal, dengan menggunakan Thesis Idea Generator bisa mempercepat proses penemuan topik skripsi yang relevan dan menarik yang didasarkan minat dan bidang studi mahasiswa.

3. Skripsi Harus Sempurna Tanpa Revisi

Faktanya: Revisi itu bagian normal dari proses akademik, bukan tanda dari kegagalan. Revisi pun dapat meningkatkan kualitas skripsi agar lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

4. Skripsi Disebut Gagal Jika Tidak Selesai 1 Semester

Faktanya: Waktu penyelesaian skripsi dapat berbeda-beda pada setiap mahasiswa. Meskipun idealnya selesai dalam satu semester, banyak mahasiswa yang membutuhkan waktu lebih panjang, dan hal ini tetap dianggap wajar dalam proses akademik. Tujuan utama lulus dari skripsi bukan soal cepatnya, tetapi harus bisa selesai dengan kualitas yang baik.

5. Harus Skripsian Setiap Hari agar Cepat Selesai

Faktanya: Yang penting itu konsisten, bukan seberapa seringnya mengerjakan skripsinya. Tetap harus meluangkan waktu secara rutin walaupun hanya beberapa jam dalam seminggu. Hal ini bisa jauh lebih efektif daripada memaksakan diri setiap hari tanpa fokus.

6. Susah Cari Responden Penelitian Skripsi

Faktanya: Dengan adanya teknologi saat ini, mencari responden jauh lebih mudah. Anda bisa menggunakan platform survei online PopSurvey by Populix untuk menyebarkan kuesioner dan mengumpulkan data dengan lebih cepat, akurat, mudah, dan terjangkau.

7. Skripsi Menentukan Masa Depan

Faktanya: Meskipun skripsi itu penting, masa depan Anda tidak diukur dengan sekadar lulus skripsi. Hal penting yang dapat diambil adalah keterampilan yang dapat dikembangkan dan dijadikan pengalaman selama prosesnya seperti sarana untuk melatih berpikir kritis dan manajemen waktu yang nantinya dapat berguna di dunia kerja maupun masa depan.

Baca juga: Panduan Menyusun Proposal Penelitian Skripsi Mahasiswa

Solusi Mengerjakan Skripsi secara Efisien

  1. Buat jadwal realistis dan konsisten. Sesuaikan dengan jadwal kesibukan yang ada dan mampu membagi waktunya dengan baik. 
  2. Gunakan teknologi. Teknologi seperti Thesis Idea Generator dan PopSurvey dalam mencapai skripsi dengan penyelesaian waktu yang tepat.
  3. Jangan kerja sendirian. Memerlukan waktu untuk diskusi dengan teman atau komunitas skripsi yang bisa mengurangi stres dan memberi perspektif baru.
  4. Selalu konsultasikan dengan dosen pembimbing. Jangan tunggu skripsi sempurna dulu baru konsultasi.
  5. Jaga kesehatan mental. Skripsi itu penting, tetapi menjaga kesehatan mental jauh lebih penting. Jika perlu mulailah ambil jeda waktu untuk beristirahat.

Dengan memahami fakta yang sebenarnya, mahasiswa dapat mengatasi berbagai tantangan dalam penulisan skripsi secara lebih efektif dan efisien. Penerapan solusi yang tepat akan sangat membantu mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi.

Dengan demikian, mahasiswa seharusnya tidak terjebak dalam ketakutan dan stres akibat mitos tentang skripsi yang beredar, melainkan fokus pada penyelesaian skripsi dengan strategi yang matang dan realistis.

Jangan lupa ketika Anda ingin membuat skripsi nantinya, segera gunakan PopSurvey untuk mendapatkan data responden yang diinginkan!

PopSurvey Populix platform survei online

Baca juga: 8 Hal Ini Sering Jadi Penilaian Sidang Skripsi, Yuk Pelajari!

Artikel Terkait
5 Rekomendasi Aplikasi Reward Uang untuk Tambah Penghasilan
Dalam era digital saat ini, ada banyak cara untuk mendapatkan tambahan penghasilan hanya dengan menggunakan smartphone. Salah satu cara yang sedang populer yaitu melalui aplikasi reward uang. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mendapatkan uang tunai atau hadiah dengan menyelesaikan tugas-tugas sederhana seperti mengisi survei, menonton video, hingga berbelanja online. Apa Itu Aplikasi Reward Uang? Aplikasi reward […]
Pahami Competitive Analysis agar Unggul dalam Persaingan
Sekitar 70% bisnis gagal dalam lima tahun pertama mereka. Salah satu alasan utama kegagalan ini adalah kurangnya pemahaman tentang persaingan. Oleh karena itu, memahami dan melakukan competitive analysis menjadi kunci untuk mencapai keunggulan dalam persaingan. Pelaku bisnis pun dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan strategis.  Artikel ini akan mengulas secara komprehensif mengenai apa itu […]
R Square (R²): Penjelasan, Penggunaan, Rumus
Tahukah Anda apa itu R Square? Mengutip situs Research Connections, R Square adalah ukuran seberapa baik variabel independen atau prediktor memprediksi variabel dependen atau hasil. R Square lebih tinggi menunjukkan model yang lebih baik. R Square menunjukkan persentase variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Yuk, simak penjelasan lebih detail tentang R Square […]